Bali Jadi Provinsi dengan Tingkat Kemiskinan Terendah 2025

Bali jadi provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah, hanya 3,72% pada Maret 2025, dengan jumlah penduduk miskin sebesar 173,24 ribu.

Bali Jadi Provinsi dengan Tingkat Kemiskinan Terendah 2025 Ilustrasi Bali | Shutterstock
Ukuran Fon:

Tingkat kemiskinan Indonesia belakangan ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan, terutama setelah terjadi perdebatan antara versi Badan Pusat Statistik (BPS) dan versi Bank Dunia (World Bank).

Tak sedikit publik menilai bahwa versi World Bank lebih layak dijadikan acuan, namun ada beragam pihak yang menilai versi BPS lah yang lebih relate karena mengikuti standar hidup masyarakat kita dan mengikuti kurs rupiah.

Nah BPS baru saja merilis data kemiskinan nasional pada tahun 2025. Persentase penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 8,47 persen, menurun 0,10 persen poin terhadap September 2024 dan menurun 0,56 persen poin terhadap Maret 2024.

Dari segi jumlah, penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 23,85 juta orang, menurun 0,21 juta orang terhadap September 2024 dan menurun 1,37 juta orang terhadap Maret 2024.

Angka kemiskinan per Maret 2025 juga menjadi yang terendah pasca pandemi, di mana pada masa pandemi angkanya masih dikisaran 10% atau 27 juta jiwa.

Capaian ini menunjukan hasil postif dari upaya-upaya pemerintah dalam mengentaskan angka kemiskinan.

Di tingkat provinsi, Bali jadi provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah, hanya 3,72% pada Maret 2025, dengan jumlah penduduk miskin sebesar 173,24 ribu.

Menariknya hanya Jakarta dari Pulau Jawa yang masuk 10 besar provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah.

Di peringkat dua ada Kalimantan Selatan, provinsi yang beri ibu kota Palangkaraya ini hanya mencatat angka kemiskinan 3,84%.

Selain Kalsel, 3 provinsi di Pulau Kalimatan lain juga masuk 10 besar, seperti Kaltim peringkat 6, Kalteng 7, dan kaltara di urutan 9.

Sebaliknya, Papua Pegunungan menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi, mencapai 30,03%, disusul oleh Papua Tengah dengan 28,90%, dan Papua Barat dengan 20,66%.

Penulis: Akmal
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Koperasi Merah Putih Berpotensi Turunkan PDB Indonesia

Meski tahun pertama positif, Koperasi Merah Putih berpotensi menurunkan PDB nasional pada tahun-tahun pelaksanaan berikutnya.

Perundingan IEU-CEPA Masuk Babak Akhir, Ini Dia Ekspor Utama Indonesia ke Eropa

IEU-CEPA diharapkan dapat mendorong ekspor Indonesia ke Uni Eropa dan menopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook