Konflik panjang antara Palestina dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade. Pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu, ketegangan yang telah berlangsung lama tersebut mencapai puncaknya, terlebih ribuan korban jiwa telah berjatuhan dari kedua belah pihak hanya dalam jangka waktu satu bulan.
Tercatat, korban tewas dari pihak Palestina sudah mencapai 10.169 jiwa hingga 6 November 2023. Rinciannya, sebanyak 10.022 korban jiwa berada di Jalur Gaza dan 147 korban jiwa berada di Tepi Barat.
Jika dibandingkan dengan jumlah korban yang berjatuhan dari pihak Palestina, korban jiwa di Israel mencatatkan angka yang lebih sedikit. Berdasarkan keterangan resmi pemerintah Israel, jumlah korban jiwa Israel sekitar 1.430 orang hingga 6 November 2023.
Nilai impor senjata dan belanja militer Israel bernilai miliaran dolar. Ini terlihat dari sejumlah serangan Israel ke Jalur Gaza dilengkapi dengan persenjataan yang cukup canggih. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan baru, negara mana sajakah yang menjadi pemasok senjata terbesar ke Israel?
Melansir Middle East Eye, Amerika Serikat (AS) telah mengekspor senjata ke Israel tiap tahunnya sejak 1961. Tercatat, lebih dari 70% senjata Israel berasal dari Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun 2009-2020, menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
“Israel memiliki industri senjata yang sangat maju, yang kemungkinan dapat melakukan pemboman dalam waktu singkat. Namun, pesawat tempur utamanya berasal dari AS,” papar Andrew Smith dari CAAT (Campaign Against the Arms Trade) kepada Middle East Eye.
Selanjutnya, Jerman menjadi eksportir senjata terbesar ke Israel dengan menyumbang sekitar 24% persenjataan pada tahun 2009-2020. Sementara AS telah memasok banyak kebutuhan pertahanan udara Israel, Jerman justru mengekspor kapal selam.
Dari tahun 2013-2017, Italia telah mengirimkan senjata senilai US$581 juta ke Israel menurut data CAAT. Adapun, Italia berkontribusi sebanyak 5,6% dari total persenjataan Israel antara 2009-2020.
Setelah Italia, berikutnya ada Kanada yang menyumbang sekitar 0,3% dari impor senjata konvensional utama Israel pada 2009-2020. Mengutip The Globe and Mail, Kanada memasok US$13,7 juta perangkat keras dan teknologi militer ke Israel pada 2019. Angka tersebut setara dengan 0,4% dari total ekspor senjata Kanada.
Meskipun tidak ada data yang ditemukan dalam beberapa tahun terakhir, namun SIPRI mencatat bahwa Inggris melisensikan senjata senilai £400 juta pada tahun 2015 silam. Berbagai jenis senjata yang dipasok oleh Inggris ke Israel termasuk drone, rudal, amunisi, granat, hingga pesawat terbang.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya