Inflasi pada bulan Juni 2022 tercatat mengalami kenaikan dan merupakan angka tertinggi sejak Juni 2017 atau lima tahun terakhir. Peningkatan inflasi nasional mayoritas disumbang oleh kenaikan harga pangan bergejolak (volatile food) yang mencapai 10,07 persen yoy (year on year).
Melansir Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas cabai merah serta cabai rawit mengalami kenaikan harga tertinggi dan menjadi salah satu faktor utama inflasi Juni 2022. Adapun, inflasi di bulan Juni menyentuh angka di atas empat, yakni tembus hingga 4,35 persen yoy.
“Penyumbang inflasi pada bulan Juni berasal dari komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ras ayam,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual pada Jumat, (1/7) seperti yang dikutip dari CNNIndonesia.com.
Laporan BPS menunjukkan, cabai merah menyumbang inflasi sebesar 0,24 persen dan cabai rawit 0,10 persen. Harga cabai rawit bahkan menembus angka Rp130.000/kg di sejumlah wilayah di bagian timur. Bahkan, di Provinsi Kalimantan Timur harga cabai rawit mencapai Rp138.000 per kg.
Sehubungan dengan hal ini, Margo menuding curah hujan sebagai faktor penyebab tingginya angka inflasi. Hujan deras kerap mengguyur Sebagian wilayah tanah air yang mengakibatkan sejumlah komoditas seperti cabai, sayur-sayuran, sawi putih, bawang merah, tomat, kol dan lainnya gagal panen.
Sementara itu, lonjakan harga komoditas pangan secara global yang tinggi belum banyak terdampak pada bahan makanan lokal. Margo menyebut, bahan makanan impor seperti gula, kedelai, dan gandum belum menyumbang inflasi secara signifikan.
“Harga global terus merangkak, tapi belum terdampak ke dalam negeri. Harga tepung terigu dan gula naik, tapi andil inflasinya masih tergolong rendah,” tutur Margo seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Sementara itu, melansir Databoks, Bungo yang merupakan salah satu kabupaten di Jambi menjadi wilayah dengan tingkat inflasi makanan tertinggi pada bulan Juni 2022. Indeks makanan di wilayah tersebut berada di level 124,37 pada Juni 2022. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 5,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month).
Inflasi harga makanan di Kabupaten Bungo mengalami kenaikan mencapai 19,29 persen yoy. Sedangkan, jika dibandingkan dengan awal perhitungan indeks (2018=100) harga makanan di wilayah ini telah meningkat 24,37 persen. Adapun, inflasi tahunan ini juga lebih tinggi dari rerata angka nasional serta yang tertinggi dibandingkan dengan 89 wilayah lainnya di Indonesia.
Disusul oleh Kota Bukittinggi sebagai wilayah dengan tingkat inflasi makanan tertinggi pada Juni 2022 yang mencapai 17,06 persen yoy. Kemudian, ada Kabupaten Siantang dengan angka inflasi sebesar 16,97 persen yoy. Diikuti oleh Kota Pekanbaru sebesar 15,98 persen yoy, Kabupaten Singaraja 15,77 persen yoy, dan Kota Jambi 15,28 persen yoy.
Wilayah selanjutnya adalah Kota Metro dengan inflasi mencapai 14,65 persen yoy, Kota Padang dengan inflasi harga makanan sebesar 13,61 persen yoy, Kota Bandar Lampung sebesar 13,39 persen yoy, serta Kota Padangsidimpuan yang mencapai 13,1 persen yoy.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor