Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa sebanyak 9,9 juta anak muda di Indonesia yang berusia 15-24 tahun atau Gen Z tidak bekerja, menjalani pendidikan, dan mendapat pelatihan (not in employment, education, and training) atau NEET pada Agustus 2023.
Angka tersebut setara dengan 22,25% dari total penduduk berusia 15-24 tahun pada Agustus 2023 dan menurun sekitar 0,97% dibandingkan periode Agustus 2022.
“Dari 44,47 juta orang anak muda (usia 15-24 tahun) di Indonesia pada periode Agustus 2023, sekitar 22,25% termasuk dalam kategori NEET atau tidak bersekolah, tidak bekerja, juga tidak sedang mengikuti pelatihan,” ungkap BPS dalam laporan Sakernas Agustus 2023.
BPS mendefinisikan NEET sebagai penduduk usia muda (15-24 tahun) yang tidak dalam pendidikan, tidak sedang bekerja dan tidak sedang mengikuti pelatihan. Kelompok ini mencerminkan adanya tenaga kerja potensial yang belum diberdayakan secara optimal dalam perekonomian.
Menurut BPS, ada berbagai alasan yang menyebabkan hal ini, yaitu putus asa, disabilitas, kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, kewajiban rumah tangga, dan sebagainya.
Jika dirincikan, anak muda yang paling banyak NEET berada di daerah perkotaan, yaitu sebanyak 5,2 juta orang dan 4,6 juta orang di pedesaan. Sementara jika dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah anak muda yang tergolong NEET lebih banyak merupakan perempuan, yaitu mencapai 5,73 juta orang. Sedangkan, untuk laki-laki mencapai 4,17 juta orang.
BPS menilai bahwa tingginya angka NEET di kalangan perempuan mungkin menunjukkan banyaknya perempuan yang terlibat dalam kegiatan domestik seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah, dan sebagainya.
Jika dilihat berdasarkan golongan umurnya, anak muda tergolong NEET paling banyak berada di usia 20-24 tahun, yaitu sebanyak 6,46 juta orang sedangkan yang berada di usia 15-19 tahun ada sebanyak 3,44 juta orang.
Berdasarkan tingkat pendidikan, anak muda tergolong NEET paling banyak merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA) yaitu sebanyak 3,57 juta orang.
Lalu, anak muda tergolong NEET yang merupakan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) mencapai 2,29 juta orang, lulusan sekolah menengah pertama (SMP) mencapai 1,84 juta orang, dan lulusan sekolah dasar (SD) atau dibawahnya mencapai 1,63 juta orang.
Adapun yang merupakan lulusan universitas jenjang S1,S2, dan S3 mencapai 452.713 orang dan lulusan diploma mencapai 108.464 orang.
Angka-angka ini mencerminkan adanya permasalahan serius dalam penyerapan tenaga kerja di berbagai jenjang pendidikan, menunjukkan bahwa tantangan ketenagakerjaan tidak hanya dialami oleh lulusan tingkat pendidikan rendah tetapi juga oleh mereka yang telah menempuh pendidikan tinggi.
Penulis: Icen Ectefania Mufrida
Editor: Editor