83% Lansia RI Bergantung Secara Finansial pada Keluarga

Sebanyak 83,74% lansia bergantung pada keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hanya sedikit yang bergantung pada dana pensiun dan investasi.

83% Lansia RI Bergantung Secara Finansial pada Keluarga Ilustrasi Lansia | Hermina Hospitals

Pada tahun 2024, sebanyak 12% penduduk Indonesia adalah lansia dengan rasio ketergantungan lansia sebesar 17,08. Dalam 1 dekade terakhir dari 2015, proporsi lansia Indonesia meningkat sekitar 4%. Umur harapan hidup juga meningkat dari 70,78 tahun pada 2015 menjadi 72,39 tahun pada 2024. Hal ini berarti, setiap penduduk yang lahir pada 2024 setidaknya mempunyai kesempatan untuk hidup hingga usia 72 tahun.

Lebih lanjut, lansia Indonesia pada 2024 kebanyakan berjenis kelamin perempuan, tinggal di perkotaan, dan masuk kategori lansia muda, yang berusia 60-69 tahun. Sebanyak 66,23% lansia juga masih memiliki pasangan, yang berstatus kawin didominasi oleh laki-laki dengan 85,60% ketimbang perempuan yang sebesar 48,48%.

Menariknya, mayoritas lansia tinggal dalam rumah tangga berisi 3 generasi (35,37%) dan bersama keluarga inti (34,45%). Hal ini secara tak langsung membuktikan besarnya ketergantungan lansia pada keluarganya.

Mayoritas lansia di Indonesia bergantung pada keluarga untuk memenuhi kebutuhannya | GoodStats
Mayoritas lansia di Indonesia bergantung pada keluarga untuk memenuhi kebutuhannya | GoodStats

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 83,74% lansia menggantungkan kebutuhan hidupnya dari penghasilan anggota rumah tangga yang bekerja. Sementara itu, 10,97% bergantung pada kiriman dari pihak lain, 5,01% dari uang pensiun, dan sedikit yang bergantung pada investasi yang dimiliki.

Selain itu, mayoritas lansia berada pada rumah tangga dengan distribusi pengeluaran 40% terbawah, yakni mencapai 41,87%. Sisanya sebanyak 37,67% lansia hidup di rumah tangga dengan pengeluaran 40% menengah dan 20,45% pada rumah tangga dengan distribusi pengeluaran 20% teratas.

Baru-baru ini, pemerintah menaikan batas usia pensiun menjadi 59 tahun yang mulai berlaku pada Januari 2025 ini. Hal ini berarti, mereka yang tahun ini berusia 58 tahun masih belum bisa pensiun, padahal pada tahun sebelumnya, batas usia pensiun adalah sebesar 58 tahun.

Kenaikan ini ditetapkan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Khusus, di mana usia pensiun di Indonesia akan naik 1 tahun setiap 3 tahun sekali hingga maksimal mencapai 65 tahun. Dengan demikian, pada 2028 mendatang, usia pensiun pekerja Indonesia akan naik menjadi 60 tahun. Kenaikan ini salah satunya bertujuan untuk memberi kesempatan lebih bagi warga Indonesia untuk bekerja dan mengumpulkan tabungan pensiun nanti.

Hal ini sejalan dengan temuan BPS yang mengungkapkan bahwa kebanyakan lansia Indonesia masih bergantung secara finansial pada keluarga dan kiriman uang. Hanya segelintir yang masih bisa bergantung mandiri pada uang pensiun dan investasi pribadi.

Sementara itu menurut BPS, lansia merupakan penduduk yang telah berusia di atas atau sama dengan 60 tahun. DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan proporsi lansia terbesar, mencapai 16,28%. Sedangkan paling sedikit ada di Papua Pegunungan yang proporsinya sebesar 3,81% dari total penduduk provinsi tersebut.

Baca Juga: Usia Pensiun Pekerja RI Naik Jadi 59 Tahun, Terendah di Dunia?

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Gen Z Utamakan Kenyamanan dalam Berpakaian

Preferensi Gen Z dalam berpakaian sering kali menjadi inspirasi bagi banyak generasi lainnya.

Kesiapan Mental Jadi Pertimbangan Utama Gen Z Sebelum Nikah

Kesiapan mental, emosi, kemampuan komunikasi, hingga stabilitas finansial jadi hal penting yang diperhatikan Gen Z sebelum menikah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook