Perkuliahan adalah proses belajar di universitas atau sekolah tinggi yang mempelajari suatu disiplin ilmu atau keahlian. Selama perkuliahan, mahasiswa akan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep dasar yang dibutuhkan dalam bidang yang dipilihnya, serta menerapkannya melalui latihan praktik dan tugas-tugas.
Namun ternyata tidak semua mahasiswa bisa lulus dari jurusan kuliah mereka. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat drop out mahasiswa, salah satunya adalah kemampuan akademis yang kurang. Mahasiswa mungkin merasa kesulitan dalam mengikuti kelas dan mengerjakan tugas-tugas, sehingga akhirnya memutuskan untuk keluar dari kuliah.
Berikutnya mungkin kondisi keuangan mereka tidak memadai. Biaya kuliah yang tinggi mungkin menjadi salah satu alasan mengapa mahasiswa memutuskan untuk drop out, terutama jika mereka tidak memiliki sumber pendapatan yang stabil atau tidak memiliki dukungan keuangan dari orang tua atau keluarga.
Selanjutnya ada juga masalah pribadi. Mahasiswa mungkin juga mengalami masalah pribadi yang mempengaruhi konsentrasi dan motivasi mereka dalam belajar, seperti masalah keluarga, percintaan, kesehatan mental serta berbagai masalah lainnya.
Lalu bisa saja mahasiswa merasa tidak sesuai dengan program studi yang diambil. Mahasiswa juga bisa saja merasa bahwa program studi yang diambil tidak sesuai dengan minat atau bakat yang dimilikinya, sehingga memutuskan untuk keluar dari kuliah.
Ada juga faktor tekanan akademik yang tinggi. Beban akademik yang tinggi dan jadwal padat yang tidak dapat diikuti oleh mahasiswa mungkin juga menjadi alasan mengapa mahasiswa memutuskan untuk drop out.
Mahasiswa drop out berasal dari berbagai jurusan. Berikut ini adalah tujuh jurusan yang memiliki jumlah mahasiswa drop out terbanyak, yang diambil dari data Kemendikbud tahun 2021.
Urutan pertama diduduki oleh jurusan Ekonomi. Di tahun 2021, tercatat sebanyak 141.393 orang mahasiswa yang drop out dari jurusan ini. Berikutnya di urutan kedua adalah Jurusan Teknik. Tercatat ada sejumlah 136.272 orang mahasiswa yang drop out dari jurusan Teknik pada tahun lalu.
Ketiga adalah jurusan Pendidikan. Di jurusan ini, mahasiswa drop out tercatat sebanyak 120.655 orang. Selanjutnya pada urutan keempat ditempati oleh jurusan Sosial. Kemendikbud mencatat ada 115.533 orang mahasiswa yang drop out. Keempat jurusan tersebut adalah jurusan yang memiliki lebih dari 100.000 mahasiswa drop out.
Lalu di urutan kelima adalah jurusan Pertanian. Jurusan ini mencatat 26.097 orang mahasiswa yang drop out. Jurusan Kesehatan mengikuti di urutan keenam, dengan sebanyak 25.302 orang mahasiswa drop out. Terakhir di urutan ketujuh adalah jurusan Agama, dengan catatan sejumlah 14.039 orang mahasiswa yang drop out di tahun 2021.
Persebaran mahasiswa yang mengalami drop out pun juga berbeda-beda tiap provinsi. Dilansir dari data kemendikbud di tahun 2017, dalam jumlah persenan, Provinsi Bengkulu adalah provinsi dengan jumlah mahasiswa drop out paling besar secara persen. Bengkulu menjadi tempat asal dari 8,24 persen mahasiswa drop out dari seluruh Indonesia pada waktu itu.
Provinsi berikutnya yang berada di urutan kedua dalam penyumbang mahasiswa drop out adalah Provinsi Kepulauan Riau, dengan 7,52 persen mahasiswa drop out nasional. Diikuti oleh Provinsi Jawa Timur pada urutan ketiga dengan 4,54 persen, dan menyusul di urutan keempat adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan 4,2 persen mahasiswa drop out.
Berlanjut pada posisi kelima dengan 4,09 mahasiswa drop out adalah Provinsi Banten. Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Barat mengikuti di urutan keenam dan ketujuh dengan masing-masing persenan mahasiswa drop out pada masing-masing provinsi adalah sebesar 4,06 persen dan 3,98 persen.
Selanjutnya Provinsi Sumatera Selatan menduduki urutan kedelapan dengan sebesar 3,84 persen mahasiswa di provinsi ini mengalami drop out. Mengikuti pada posisi kesembilan adalah Provinsi DKI Jakarta dengan sejumlah 3,74 persen mahasiswa di daerahnya di drop out pada tahun tersebut. Terakhir di posisi kesepuluh adalah Provinsi DI Yogyakarta dengan sebanyak 3,34 persen mahasiswa drop out.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya