6 Negara Penyumbang Gas Emisi Rumah Kaca Terbesar di Dunia

Berdasarkan data World Bank pada tahun 2019, China merupakan negara penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia.

6 Negara Penyumbang Gas Emisi Rumah Kaca Terbesar di Dunia Ilustrasi polusi udara yang dihasilkan oleh industri | Tatiana Grozetskaya/Shutterstock

Gas rumah kaca (GRK) merupakan gas yang ada di lapisan atmosfer bumi. GRK sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, namun juga bisa timbul akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, serta aktivitas industri.

Gas ini amat penting bagi keberlangsungan hidup di bumi karena tanpa adanya GRK, maka suhu bumi akan berada di bawah titik beku air. Namun, GRK yang terlalu banyak di atmosfer dapat menyebabkan perubahan iklim serta efek rumah kaca. Gas-gas tersebut meliputi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrous oxide (N2O), dan fluorocarbons (CFCs).

Mengutip National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), gas CO2 pada tahun 2022 di atmosfer kini 50% lebih banyak dari tingkat pra-industri. Gas ini tercatat mengalami kenaikan lebih dari 2 ppm selama sebelas tahun berturut-turut.

"Riset pengamatan yang dikumpulkan oleh para ilmuwan NOAA pada tahun 2022 menunjukkan bahwa emisi GRK terus meningkat dengan kecepatan yang mengkhawatirkan dan akan bertahan di atmosfer selama ribuan tahun," kata Rick Spinrad selaku Administrator NOAA.

Menurut Yahoo.com, perusahaan minyak merupakan sumber GRK terbesar. Adapun, terdapat beberapa perusahaan global yang dilaporkan menyumbang emisi GRK terbanyak, diantaranya adalah Exxon Mobil Corporation, Chevron Corporation, dan Saudi Aramco.

6 negara penghasil GRK terbesar di dunia pada tahun 2019 | Goodstast

Sebagian dari kita pasti bertanya-tanya, manakah negara penghasil GRK terbanyak di dunia? Berdasarkan laporan Yahoo.com yang bersumber dari database emisi CO2 oleh Bank Dunia, China merupakan negara penyumbang GRK terbesar dengan total emisi CO2 sebanyak 12.705 kilo ton pada tahun 2019. Berikut data lengkapnya.

1. China

Potret penduduk di Kota Shanghai, China | Wenhui Xing/Shutterstock

China merupakan salah satu negara terbesar di dunia terkait luas wilayah dan populasi penduduk. Selain itu, negeri tirai bambu ini juga menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia. Menurut laporan, China dinobatkan sebagai negara yang paling banyak menyumbang GRK dengan total emisi CO2 mencapai 12.705 kilo ton di tahun 2019.

Emisi GRK negara ini dilaporkan telah mengalami peningkatan secara signifikan selama bertahun-tahun. Bahkan, GRK yang dihasilkan oleh China tercatat lebih banyak dari gabungan Amerika Serikat (AS), India, dan Rusia.

2. Amerika Serikat

Suasana di Times Square, New York, Amerika Serikat | Xbrchx/Shutterstock

Sama seperti China, Amerika Serikat juga merupakan salah satu negara terbesar dalam hal populasi, wilayah, serta ekonomi. Bahkan, PDB nya bernilai US25 triliun. Negara ini adalah eksportir dari berbagai macam produk yang berkisar dari komoditas untuk perangkat lunak dan elektronik konsumen.

Dilaporkan, Amerika Serikat pada tahun 2019 telah menghasilkan sebanyak 6.002 kilo ton gas CO2. Adapun, emisi GRK per kapita mencapai 14,7 metrik ton. Dengan jumlah tersebut, Amerika Serikat menjadi negara kedua dalam daftar negara penyumbang GRK terbesar di dunia setelah China.

3. India

Foto jalanan pasar di New Delhi, India | Smarta/Shutterstock

India adalah negara yang terletak di wilayah Asia dengan jumlah populasi terbesar kedua di dunia mencapai 1,33 miliar jiwa pada tahun 2020. Negara ini memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947 dan juga merupakan salah satu ekonomi terbesar di dunia.

Faktanya, ekonomi India adalah yang terbesar ketiga secara global setelah AS dan China dengan nilai US$11,6 triliun. Sayangnya, pendapatan per kapitanya rendah karena jumlah populasi yang besar. Adapun, India menempati peringkat ketiga dalam daftar dengan total gas CO2 mencapai 3.395 kilo ton pada tahun 2019.

4. Rusia

Suasana di Kota Moscow, Rusia | Dogora Sun/Shutterstock

Rusia merupakan negara dengan luas daratan terbesar di dunia. Rusia juga merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan eksportir terbesar, meliputi minyak mentah, gas alam, batu bara, gandum, dan komoditas lainnya ke berbagai negara di dunia.

Sementara, ekonominya bernilai US$4,6 triliun dengan PDB per kapita US$31,967. Adapun, Rusia menempati peringkat keempat dalam daftar negara penyumbang GRK terbesar di dunia dengan total emisi CO2 2.477 kilo ton.

5. Jepang

Potret suasana Shibuya, Tokyo | Takashi Images/Shutterstock

Jepang adalah negara kepulauan yang terletak di wilayah Asia dan juga merupakan salah satu negara dengan kekuatan terbesar secara global. Jepang menjadi negara terdepan dalam sains dan teknologi, serta ekonominya bernilai US$4,3 triliun dengan pendapatan per kapita US$34,358.

Jepang menempati peringkat kelima dalam daftar negara penghasil GRK terbesar setelah Rusia. Dilaporkan, Jepang menyumbang sebanyak 1.166 kilo ton CO2 pada tahun 2019, dan emisi per kapitanya adalah 8,5 metrik ton.

6. Brazil

Foto Kota Rio De Janeiro, Brazil | Aleksandar Todorovic/Shutterstock

Brazil menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Amerika Latin. Menurut data Bank Dunia, Brazil menempati posisi keenam dalam daftar dengan total emisi CO2 mencapai 1.057 kilo ton pada tahun 2019.

Ketika dunia mulai menghadapi dampak dari emisi GRK pada skala yang mengkhawatirkan, perusahaan Exxon Mobil Corporation dan Chevron Corporation berusaha untuk mengurangi emisi karbon mereka serta melakukan penelitian untuk menemukan sumber energi terbarukan.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Melihat Tren Rivalitas Demokrat vs Republik pada Pemilu AS

Tahun ini, Partai Republik mendominasi kursi Presiden, Senat, dan DPR AS. Tren naik ini dapat dilihat di perolehan suara elektoral sejak Pemilu 2008.

Trump Menang Pemilu AS 2024, Unggul di Negara Bagian Mana Saja?

Beberapa negara bagian yang dulunya 'biru,' kini menjadi 'merah'. Donald Trump telah mengamankan kursi Presiden Amerika Serikat 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook