Meski negara Indonesia secara resmi baru berdiri pada tahun 1945, ternyata ada banyak kota di Indonesia yang sudah ada jauh sebelum Indonesia berdiri. Kota tertua di Indonesia bahkan sudah ada sejak masa Kerajaan Hindu-Budha, dan berusia lebih dari 1000 tahun.
Beberapa nama kota yang ada dalam daftar kota tertua ini mungkin cukup asing di telinga. Meski tidak cukup terkenal, tapi kota-kota ini adalah kota yang memiliki nilai sejarah tinggi, sama seperti kota-kota bersejarah lain yang kita kenal seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang.
Berikut ini adalah 5 kota tertua yang ada di Indonesia.
Palembang
Palembang adalah kota tertua yang ada di Indonesia. Ibukota Sumatera Selatan ini telah berdiri sejak kerajaan Sriwijaya, tepatnya 16 Juni 682 Masehi. Tanggal pasti berdirinya Kota Palembang diketahui dari Prasasti Kedukan Bukit yang juga berasal dari masa Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 2022 ini, Kota Palembang telah berusia 1.339 tahun.
Kota Palembang dialiri oleh Sungai Musi, salah satu sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Musi ini telah menjadi sarana transportasi yang penting bagi masyarakat Palembang sejak era Kerajaan Sriwijaya. Karena hal itu, kota yang memiliki makanan khas pempek ini mendapatkan julukan sebagai “Venesia dari Timur” pada masa Kerajaan Sriwijaya.
Kota Palembang juga merupakan pusat dari Kerajaan Sriwijaya. Tak hanya itu, Palembang juga menjadi salah satu kota penting pada era kolonial. Jika kamu berwisata sejarah di Kota Palembang, kamu bisa menikmati peninggalan sejarah yang berasal dari masa Kerajaan Sriwijaya, hingga peninggalan yang bernuansa kolonial.
Salatiga
Berdasarkan Prasasti Plumpungan, Kota Salatiga telah berdiri sejak tahun 750 masehi. Salatiga menjadi kota tertua kedua setelah Palembang, dengan usianya yang telah menyentuh 1.271 tahun pada tahun 2022 ini.
Menurut cerita rakyat, kota yang terletak di Jawa Tengah ini mendapatkan nama Salatiga setelah penguasanya pada zaman dahulu berbuat tiga kesalahan. Saat ini, Salatiga merupakan salah satu kota dengan tingkat toleransi tertinggi yang ada di Indonesia.
Kediri
Berdasarkan Prasasti Kwak yang ditemukan di Kediri, Kota Kediri telah berdiri sejak 27 Juli 879, yang berarti Kota Kediri telah berusia 1.143 tahun pada 2022. Dahulu kala, Kota Kediri ditetapkan menjadi daerah perdikan atau daerah istimewa pada masa Kerajaan Medang.
Kota Kediri telah menjadi pusat pemerintahan bagi kerajaan-kerajaan Jawa di masa lalu. Tidak heran apabila banyak reruntuhan candi yang berasal dari masa Kerajaan Hindu-Budha yang ada di Kediri.
Kediri saat ini menjadi salah satu kota industri terbesar di Jawa Timur. Kota Kediri juga menjadi salah satu kota dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi di indonesia.
Magelang
Kota Magelang adalah sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang letaknya juga tidak jauh dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Magelang telah berdiri sejak era Kerajaan Mataram Kuno, tepatnya pada 11 April 907. Pada tahun 2022, Kota Magelang genap berusia 1.115 tahun.
Sejarah berdirinya Kota Magelang diawali dengan didirikannya desa perdikan yang dulunya memiliki Mantyasih. Desa yang menjadi cikal bakal Kota Magelang ini masih ada hingga saat ini, dan lumpang batu yang digunakan untuk upacara penetapan perdikan juga masih ada di desa ini yang sekarang bernama Kampung Metesih.
Banda Aceh
Kota Banda Aceh adalah kota islam tertua yang ada di Indonesia. Banda Aceh didirikan oleh Sultan Johan Syah pada 22 April 1205, dan menjadi ibukota dari Kesultanan Aceh Darussalam di masa lalu. Banda Aceh telah berusia 817 tahun pada 2022.
Banda Aceh adalah salah satu kota islam tertua di wilayah Asia Tenggara. Banda Aceh memiliki peran besar dalam penyebaran Agama Islam di Nusantara. Agama Islam pertama kali sampai di Nusantara melalui Banda Aceh, oleh karena itu kota ini dijuluki sebagai Serambi Mekkah.
Pada masa lalu, Banda Aceh menjadi pusat perdagangan internasional, sekaligus pusat pendidikan Islam di Asia Tenggara. Berkat posisinya yang strategis, Banda Aceh banyak dikunjungi oleh pedagang dari Arab, China, Eropa, dan India. Tak hanya berdagang, mereka juga banyak yang menetap di Banda Aceh, terutama orang Arab dan India. Oleh karena itu, ada banyak keturunan Arab dan India yang ada di Banda Aceh.
Penulis: Rangga Hadi Firmansyah
Editor: Iip M Aditiya