Dikenal sebagai salah satu negara dengan banyak insinyur berbakat, Indonesia terus menunjukkan perkembangan masif di bidang teknik dan teknologi. Prestasi ini turut tercermin dalam pemeringkatan dunia dalam sektor pendidikan.
Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) by Subject 2025 resmi dirilis pada 12 Maret 2025, dengan bidang teknik dan teknologi menjadi salah satu sorotan utama. Terdapat delapan subjek individual yang masuk dalam kategori ini, termasuk ilmu komputer dan berbagai cabang teknik.
Di Indonesia, posisi lima besar masih didominasi oleh nama-nama familiar. Institut Teknologi Bandung (ITB) tercatat sebagai kampus terbaik untuk bidang ini dengan peringkat dunia ke-282 dan skor keseluruhan sebesar 66,3, disusul Universitas Gadjah Mada (UGM) di peringkat ke-345 dunia dengan skor 64,5, kemudian Universitas Indonesia (UI) di posisi ke-368 dunia dengan skor 64.
Sementara itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga masuk ke dalam jajaran, berada di peringkat ke-394 dunia dengan skor 63,1. Universitas Airlangga (Unair) melengkapi lima besar nasional dengan posisi dunia di rentang 451-500, meski tidak disebutkan skor keseluruhannya.
Peringkat ini ditentukan berdasarkan lima indikator utama, yaitu reputasi akademik, reputasi di mata pemberi kerja, jumlah sitasi per makalah, H-index, serta jaringan riset internasional. Metodologi ini bertujuan untuk mencerminkan performa program akademik secara lebih komprehensif.
Reputasi akademik mengacu pada survei terhadap para akademisi global mengenai kualitas riset di bidang tersebut. Sedangkan reputasi pemberi kerja dihitung berdasarkan persepsi para pelaku industri terhadap lulusan dari berbagai universitas.
Dari sisi riset, QS menggunakan data dari Elsevier Scopus untuk menilai jumlah sitasi per publikasi, sambil menerapkan ambang batas minimum untuk menghindari distorsi akibat beberapa makalah dengan sitasi tinggi. H-index kemudian digunakan untuk mengukur produktivitas dan dampak akademik suatu institusi.
Terakhir, International Research Network (IRN) Index mencerminkan seberapa baik institusi dalam membangun kolaborasi riset internasional yang berkelanjutan.
Baca Juga: 15 Kampus Terbaik di ASEAN 2025
Jika dilihat dari selisih skor antar-kampus, kompetisi di antara ITB, UGM, dan UI sangat ketat, hanya terpaut kurang dari 3 poin. Ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan teknik di Indonesia sudah tidak lagi didominasi satu kampus tertentu, melainkan semakin merata.
Masuknya ITS dan Unair memperkaya peta pendidikan teknik nasional, memperluas pilihan bagi calon mahasiswa yang ingin fokus di bidang ini. ITS misalnya, mulai dikenal secara internasional lewat kontribusinya di bidang transportasi cerdas, sedangkan Unair menguatkan inovasi teknik berbasis kesehatan, bidang yang semakin relevan dengan kebutuhan masa kini.
Menariknya, meskipun selisih skor antara ITB, UGM, dan UI cukup tipis, masing-masing tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai pilihan utama di bidang teknik dan teknologi di Indonesia. Persaingan yang semakin ketat ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam kualitas pendidikan tinggi nasional.
Sementara itu, secara global, Massachusetts Institute of Technology (MIT) dari Amerika Serikat menempati posisi teratas untuk bidang teknik dan teknologi, dengan skor keseluruhan mencapai 96,2.
Dominasi ITB, UGM, dan UI dalam QS World University Rankings by Subject 2025 sekaligus membuktikan bahwa reputasi teknik Indonesia di mata dunia kian menguat. Dengan perluasan jaringan riset internasional dan penguatan kolaborasi industri, peluang untuk meningkatkan peringkat di tahun-tahun mendatang pun akan semakin terbuka.
Baca Juga: Deretan Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2025
Penulis: Rayhan Adri Fulvian
Editor: Editor