Setiap negara memiliki hukum dan kebijakannya masing-masing, yang berkontribusi pada tingkat keamanan di suatu negara. Selain hukum, instrumen lain seperti infrastruktur penunjang keamanan hingga komitmen dari lembaga penegak hukum turut mempengaruhi tingkat kriminalitas di wilayah tertentu.
Numbeo mengeluarkan indeks keamanan untuk pertengahan 2024. Indeks keamanan merupakan estimasi tingkat keamanan secara keseluruhan di sebuah negara. Semakin tinggi nilainya, maka semakin baik pula keamanan di negara tersebut, yang berarti tingkat kriminalitasnya rendah.
Terdapat beberapa komponen yang dinilai dalam indeks keamanan, antara lain:
- Persepsi umum terkait tingkat kejahatan.
- Pandangan terkait keamanan, seberapa aman pengunjung dan penduduk di negara tersebut, baik pada siang maupun malam hari.
- Kekhawatiran terkait kejahatan tertentu.
- Tingkat kejahatan yang menyangkut aset (pencurian, vandalisme, dan lain-lain).
- Tingkat kejahatan yang menyangkut manusia (pelecehan seksual, kekerasan, dan lain-lain).
Negara Teraman di Asia
Dengan indeks keamanan sebesar 84,4, Uni Emirat Arab (UAE) terpilih sebagai negara teraman di Asia. Ada beberapa faktor yang mendorong tingkat keamanan yang tinggi di negara tersebut, salah satunya adalah penegakkan hukum yang tegas. Toleransi terhadap tindak kriminalitas sangat rendah, hukuman berat dijatuhkan bagi pelaku kejahatan di negara tersebut. Hal ini membuat para penduduk dan pengunjungnya merasa aman.
Selain itu, di beberapa kota seperti Dubai dan Abu Dhabi, angka kejahatannya juga sangat rendah. Pencurian dan kekerasan juga sangat jarang terjadi. Ditambah lagi, UAE melakukan investasi besar-besaran terhadap infrastruktur keamanannya, seperti menyediakan sistem keamanan canggih di tempat-tempat umum. UAE juga terkenal sebagai negara yang aman untuk wanita.
Di posisi kedua negara teraman di Asia diisi oleh Qatar, dengan skor 84. Sama seperti UAE, Qatar juga memiliki angka kejahatan yang rendah. Setiap orang bisa bebas berjalan di malam hari, termasuk wanita dan anak-anak.
Taiwan memegang urutan ketiga negara teraman di Asia dengan skor 82,8, disusul Oman (81,8), Hong Kong (78,4), Armenia (77,8), dan Jepang (77,3).
Di Asia Tenggara, Singapura memegang posisi tertinggi dengan indeks keamanan sebesar 77 poin. Thailand menyusul di posisi kedua Asia Tenggara sekaligus ke-21 di Asia dengan 62,2 poin.
Tingkat Kejahatan di Indonesia
Sementara itu, Indonesia memperoleh indeks keamanan sebesar 54 poin, berada di urutan ke-32 di Asia sekaligus ke-73 di dunia. Indonesia masih berada di bawah negara tetangga seperti Vietnam dan Filipina, namun berada di atas Malaysia, Myanmar, dan Kamboja.
Tingkat kejahatan di Indonesia memang masih terus meningkat dalam beberapa periode terakhir. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menerima 288.472 kejadian kejahatan sepanjang 2023, naik 4,33% dibanding 2022 yang sebesar 276.507 kasus.
Bahkan jika diperhatikan dari tahun ke tahun, kasus kejahatan di tanah air mengalami lonjakan drastis. Pada 2016, Polri mencatat 52.539 kasus kejahatan, dan di tahun 2023 lalu jumlahnya naik lebih dari 5 kali lipat. Jumlah kejahatan memang sempat menurun pada 2019, namun pada tahun-tahun berikutnya, jumlahnya terus naik secara mengkhawatirkan.
Untuk bisa menekan angka kejahatan sekaligus meningkatkan keamanan di tanah air, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan juga masyarakat. Investasi terhadap infrastruktur yang lebih memadai juga diperlukan untuk mencegah tindak kejahatan, terutama di tempat umum.
Baca Juga: Keamanan Pribadi Menjadi Penghalang Utama Solo Traveler Perempuan
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor
