Berdasarkan laporan Kearney Global Cities Report 2025, Singapura menjadi kota paling berpengaruh di Asia Tenggara. Kota ini juga menduduki peringkat kelima di antara kota-kota besar lainnya di dunia.
Dikenal karena perekonomiannya yang kuat, perkembangan teknologi yang maju, dan hubungan internasional yang luas, Singapura sukses mempertahankan posisinya sejak 2024. Singapura menjadi tolok ukur bagi pembangunan dan keunggulan perkotaan di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Industri keuangan Singapura yang sedang mengalami perkembangan pesat telah memainkan peran penting dalam membangun keunggulan globalnya. Tata kelolanya yang efektif dan stabil semakin memperkuat posisi ini. Bersama-sama, faktor ini menjadikan Singapura pusat utama bisnis, pertukaran budaya, dan diplomasi internasional; salah satu contohnya adalah Singapore International Festival of Arts (SIFA) tahunan yang menampilkan karya seni dari seluruh dunia.
Menyusul Singapura, ada tiga kota Indonesia yang juga masuk jajaran kota paling berpengaruh di Asia Tenggara pada 2025.
Menduduki peringkat ke-33 dunia, Bangkok menunjukkan pengaruh Thailand yang semakin besar dalam pariwisata, perdagangan, dan kolaborasi regional. Berfungsi sebagai pusat budaya sekaligus ekonomi, kota yang berada pada peringkat kedua di kawasan ini memadukan warisan dengan kemajuan modern, menarik investor dan pengunjung dari seluruh dunia.
Selanjutnya ada Kuala Lumpur, yang berada di peringkat ke-55 dunia, menyoroti peningkatan nilai regional Malaysia yang berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan kemajuan digital yang pesat. Karakter multikulturalnya yang kaya semakin memperkuat perannya sebagai pusat perkotaan yang dinamis dan bersemangat.
Beberapa kota lainnya di ASEAN juga masuk dalam daftar di atas, menggarisbawahi semakin menonjolnya keterlibatan kawasan ini dalam dinamika politik internasional.
Jakarta (peringkat ke-71 atau keempat di kawasan) dan Manila (peringkat ke-78 atau kelima di kawasan) semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai kota-kota besar di Asia Tenggara, sementara Ho Chi Minh (peringkat ke-94 atau keenam di kawasan) terus maju sebagai pusat komersial terkemuka di Vietnam.
Di peringkat yang lebih rendah, Surabaya (peringkat ke-154 atau ketujuh di kawasan), Yangon (peringkat ke-155 atau kedelapan di kawasan), dan Bandung (peringkat ke-156 atau kesembilan di kawasan) menggambarkan beragamnya pusat perkotaan yang berkembang di kawasan ini. Kehadiran mereka menandakan semakin luasnya peran dan pengaruh ASEAN dalam jaringan kota global.
Adapun indeks ini mengukur pengaruh dari 158 kota terkemuka di dunia menggunakan lima dimensi utama, yakni aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, pengalaman budaya, dan keterlibatan politik. Indeks ini mencerminkan dinamisme dan pengaruh global pusat-pusat kota besar.
Seiring laju pertumbuhan ekonomi di ASEAN, kota-kota besarnya memainkan peran kunci dalam membentuk reputasi global kawasan melalui inovasi, konektivitas, dan semangat budaya. Dari hub yang telah lama berdiri seperti Singapura hingga kota yang berkembang pesat seperti Ho Chi Minh, masing-masing berkontribusi dengan caranya sendiri terhadap meningkatnya kehadiran global Asia Tenggara.
Daftar ini tidak hanya menyoroti kemajuan yang telah dicapai sejauh ini, tetapi juga potensi kemajuan di masa depan dalam pembangunan berkelanjutan dan kolaborasi regional. Intinya, meningkatnya peran kota-kota ASEAN mencerminkan suatu kawasan yang bergerak maju dengan percaya diri dan menegaskan posisinya di lanskap global.
Baca Juga: Jakarta Masuk Deretan Kota Internasional Terbaik di Asia
Sumber:
https://www.kearney.com/service/national-transformations-institute/gcr/2025-full-report
Penulis: Raynor Argaditya
Editor: Editor
