Waspada! Pencurian Jadi Kejahatan yang Paling Banyak Terjadi pada 2024

Penting bagi setiap individu untuk tidak hanya memahami ancaman yang ada, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman.

Waspada! Pencurian Jadi Kejahatan yang Paling Banyak Terjadi pada 2024 Ilustrasi Kejahatan | Shutterstock

Di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat, masyarakat menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah meningkatnya potensi kejahatan. Kondisi ini membuat kewaspadaan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Kejahatan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, tanpa mengenal batas wilayah atau status sosial, sehingga setiap individu perlu memiliki kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.

Beragam bentuk kejahatan yang muncul saat ini sering kali sulit diprediksi dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan pola kehidupan masyarakat.

Fenomena ini menunjukkan bahwa kejahatan bukan hanya ancaman yang bersifat fisik, tetapi juga mencakup berbagai aspek lainnya yang dapat memengaruhi keamanan dan kenyamanan seseorang.

Kasus pencurian dengan pemberatan terjadi sebanyak 52.449 kasus sepanjang tahun 2024 menjadikannya jenis kejahatan yang paling banyak terjadi di Indonesia | GoodStats

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), terlihat bahwa kejahatan pencurian dengan pemberatan menjadi jenis kejahatan yang paling banyak terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2024, dengan angka yang mencapai 52.449 kasus.

Angka ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman kejahatan terhadap harta benda masyarakat. Pencurian dengan pemberatan, yang sering kali melibatkan perencanaan matang dan tindakan kriminal yang agresif, tidak hanya menimbulkan kerugian materi tetapi juga trauma psikologis bagi korban.

Sementara itu, kasus penganiayaan menempati urutan kedua dengan jumlah 45.355 kasus. Kejahatan ini mencerminkan tingginya tingkat kekerasan fisik yang terjadi di masyarakat, yang bisa muncul akibat konflik interpersonal, dendam, atau bahkan masalah sepele yang berkembang menjadi tindakan kriminal.

Di posisi ketiga, pencurian biasa mencatat angka 45.141 kasus. Meskipun dianggap sebagai kejahatan yang lebih sederhana dibandingkan pencurian dengan pemberatan, dampaknya tetap signifikan, terutama bagi mereka yang kehilangan barang berharga.

Kasus narkotika juga menjadi salah satu isu krusial dengan jumlah 44.243 kasus yang tercatat sepanjang tahun. Kejahatan ini tidak hanya merusak individu yang terlibat, tetapi juga memiliki dampak domino yang menghancurkan keluarga, masyarakat, hingga perekonomian negara.

Peredaran narkotika sering kali dikaitkan dengan jaringan internasional yang sulit dilacak, sehingga membutuhkan upaya ekstra dari aparat penegak hukum, termasuk kerja sama lintas negara.

Kejahatan penipuan atau perbuatan curang berada di urutan berikutnya dengan 41.707 kasus. Modus penipuan semakin beragam, mulai dari skema investasi bodong, penipuan daring, hingga manipulasi psikologis yang memanfaatkan kelemahan korban.

Kasus ini menunjukkan bahwa kejahatan tidak selalu dilakukan dengan kekerasan fisik, melainkan dapat terjadi melalui manipulasi intelektual yang merugikan korban secara finansial.

Penggelapan menjadi salah satu kejahatan yang masih sering terjadi, dengan jumlah kasus mencapai 28.167. Kejahatan ini biasanya melibatkan pelaku yang sudah memiliki hubungan kepercayaan dengan korban, seperti rekan kerja, mitra bisnis, atau bahkan kerabat dekat.

Kasus pencurian kendaraan bermotor roda dua juga mencatat angka yang cukup tinggi, yakni 19.057 kasus. Kejahatan ini sering kali menargetkan kendaraan roda dua yang diparkir di lokasi tanpa pengamanan memadai.

Tingginya kasus pencurian kendaraan bermotor menjadi sinyal bahwa masyarakat perlu lebih memperhatikan aspek keamanan, seperti menggunakan kunci tambahan atau memarkir kendaraan di tempat yang diawasi.

Tindak pidana perlindungan anak, meskipun memiliki jumlah kasus yang lebih rendah dibandingkan kejahatan lainnya, tetap menjadi isu yang sangat memprihatinkan, dengan angka 17.515 kasus. Kejahatan yang melibatkan anak-anak ini sering kali berdampak jangka panjang terhadap perkembangan psikologis dan masa depan korban.

Secara keseluruhan, data ini memberikan gambaran nyata tentang beragam bentuk kejahatan yang masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia. Tingginya angka kasus kejahatan di berbagai kategori menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat penegak hukum dalam menciptakan strategi yang lebih efektif untuk mencegah dan mengatasi tindak kriminal.

Baca Juga: Indonesia Masuk 20 Besar Negara dengan Indeks Kriminalitas Tertinggi di Dunia

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Usulan Provinsi Prioritas Penerima Program Makan Bergizi Gratis

Program makan bergizi gratis (MBG) ditujukan kepada kelompok masyarakat kurang mampu, mencakup balita, pelajar, serta ibu hamil dan menyusui.

Mengamati Presidential Threshold Pemilu di Indonesia dari Tahun ke Tahun

Setelah pernah memiliki ambang batas 25%, pemilihan umum di Indonesia kini tidak memiliki ambang batas lagi. Diharapkan, pemilihan ke depan lebih berkualitas.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook