Di tengah ragam tantangan pembangunan sumber daya manusia, pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah strategis untuk menurunkan stunting, memperbaiki gizi anak, dan memperkuat fondasi kesehatan generasi masa depan. Program ini menjadi bagian dari transformasi sistem yang lebih inklusif dan berpihak pada kebutuhan dasar anak.
MBG dirancang untuk menyediakan makanan bergizi gratis terhadap siswa sekolah dasar, menengah, hingga ibu hamil di seluruh Indonesia. Makanan yang disediakan telah memenuhi standar gizi seimbang yang direkomendasikan oleh ahli.
Selain menyasar anak-anak dan ibu hamil, MBG juga membawa berkah sendiri bagi pelaku UMKM hingga ibu-ibu PKK yang dilibatkan dalam simpul produksi dan distribusi makanan bergizi. Pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau biasa dikenal sebagai dapur MBG, menunjukkan bahwa program ini turut mendorong pergerakan ekonomi lokal.
Saat ini, sebaran dapur MBG sudah mulai merata, sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjangkau semakin banyak penerima MBG di seluruh lapisan masyarakat. Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) menyebutkan bahwa per Mei 2025, terdapat 1.431 unit dapur MBG, dengan Jawa Barat memuncaki daftar sebagai provinsi dengan SPPG terbanyak.
Per Mei 2025, provinsi di Jawa seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur menjadi pelopor jumlah dapur terbanyak. Jawa Barat menjadi rumah bagi 368 SPPG, Jawa Tengah dengan 170 unit, dan Jawa Timur dengan 114.
Meski sudah baik, perhatian khusus perlu diberikan pada wilayah timur Indonesia, mulai dari Papua, Nusa Tenggara, hingga Maluku, di mana tantangan akses dan keterjangkauan pangan sehat masih tinggi. Di wilayah tersebut, jumlah dapur MBG masih rendah, bahkan di Papua Selatan, hanya ada 1 dapur MBG. Keterbatasan infrastruktur mendorong distribusi pangan yang masih timpang, membuat banyak penerima belum dapat merasakan manfaat dari program ini.
Selain itu, kualitas makanan juga perlu diperhatikan, dengan beberapa provinsi mencatatkan kasus keracunan MBG.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, koordinasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta, MBG diharapkan dapat membentuk generasi muda yang lebih sehat dan produktif untuk bisa menghadapi masa depan.
Baca Juga: Ratusan Siswa “Keracunan” MBG, Presiden Klaim Keberhasilan 99,99%
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor