Waktu Tidur Orang Indonesia Kurang Ideal, Hanya 6 Jam dalam Sehari

Kualitas hidup menjadi aspek penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas kerja seseorang sehari-hari. Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa jam tidur ya

Waktu Tidur Orang Indonesia Kurang Ideal, Hanya 6 Jam dalam Sehari Ilustrasi tidur (pexels.com/@vanyaoboleninov)

Kualitas hidup menjadi aspek penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas kerja seseorang sehari-hari. Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa jam tidur yang cukup dapat menjaga kesehatan jantung, mengontrol gula darah, hingga mengurangi stres.

Perlu diketahui bahwa waktu tidur yang ideal ditentukan berdasarkan umur. Untuk orang usia 18-40 tahun, waktu tidur yang ideal adalah 7-8 jam dalam sehari, usia 40-60 tahun 7 jam sehari, sedangkan usia 60 tahun keatas adalah 6 jam sehari. Lansia memang memiliki jam tidur lebih pendek dikarenakan faktor konsumsi obat, kecemasan, nyeri sendi, atau sering pergi buang air kecil.

Namun pada kenyataannya, masih banyak orang Indonesia yang tidur kurang dari waktu yang ideal. Menurut survei yang dilakukan Kurious-Katadata Insight Center, mayoritas orang Indonesia tidur tidak sampai tujuh jam. Mengapa demikian?

Populasi responden paling banyak berusia 35-44 tahun (33,3%), kelompok 25-34 tahun (31%) dan kelompok 45-54 tahun (21,5%). Artinya, waktu ideal untuk tidur berdasarkan dari kelompok ini adalah sekitar 7-8 jam dalam sehari. Namun, realitanya, mayoritas responden justru tidur dalam rentang waktu 4-6 jam sehari. 34,9 persen responden tidur dalam waktu 6-8 jam sehari. Bahkan ada beberapa responden yang tidur hanya 2 jam atau kurang dari itu.

Menurut survei yang dilakukan Honestdocs, sebanyak 29 persen responden kurang tidur dikarenakan pekerjaan atau belajar hingga larut malam, kebanyakan dialami oleh responden yang berusia 18-24 tahun. Mereka berusaha untuk mencapai target setinggi mungkin, sehingga rela tidur larut malam untuk mengerjakan semua pekerjaannya.

Penyebab kedua adalah susah tidur. Hal ini dialami oleh 28 persen responden. Penyebab susah tidur bermacam-macam, bisa karena stres, depresi, atau insomnia. Berdasarkan jenis kelamin, susah tidur lebih banyak dialami oleh perempuan.

Begadang untuk melakukan hobi menjadi faktor ketiga terbanyak seseorang memiliki waktu tidur yang kurang. Sebanyak 24 persen responden begadang karena menonton TV, membaca, dan lainnya. Hal ini banyak dilakukan oleh responden berumur 12-17 tahun. Mereka banyak menggunakan waktu untuk mengeksplor dirinya lewat berbagai kegiatan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas tidur yang baik tanpa mengurangi waktu melakukan pekerjaan atau hobi. Mulai dari membuat jadwal yang teratur dari bangun pagi hingga tidur, menghindari konsumsi kafein, nikotin, dan alkohol beberapa jam sebelum tidur, menciptakan suasana yang nyaman dalam kamar, melakukan olahraga secara teratur, serta mengelola stres dengan sehat.

Jika mengalami gangguan tidur yang cukup menganggu, disarankan untuk konsultasi ke tenaga profesional seperti ke psikiater maupun psikolog.

Perlu diingat juga bahwa tidur berlebihan juga memiliki dampak yang kurang baik. Waktu tidur terlalu banyak juga meningkatkan resiko diabetes, obesitas, sakit kepala, nyeri punggung, depresi, hingga serangan jantung yang menyebabkan kematian.

Penulis: Kristina Jessica
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Saling Berbeda, Intip Bagaimana Preferensi Liburan Gen Z dan Milenial Tahun 2024

Hasil survei Jakpat menunjukkan bahwa Gen Z dan Milenial memiliki gaya yang berbeda dalam berlibur

Dikeluhkan Tinggi, Promotor Turunkan Harga Fan Meetup LISA BLACKPINK di Jakarta

Sempat dibanjiri protes dari penggemar, harga tiket fan meetup LISA BLACKPINK akhirnya turun harga. Tiket VIP turun drastis sebanyak kurang-lebih Rp2.000.000

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook