Viral Rekening Bank Diblokir PPATK, Berapa Sebenarnya Nominal Simpanan Warga RI?

Hingga Desember 2024, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat nominal simpanan warga RI di bank umum capai Rp8.873,15 triliun, didominasi oleh deposito.

Viral Rekening Bank Diblokir PPATK, Berapa Sebenarnya Nominal Simpanan Warga RI? Ilustrasi ATM Bank BCA | BCA
Ukuran Fon:

Beberapa waktu terakhir, mencuat berita hangat mengenai pemblokiran sementara rekening dormant (tidak aktif). Bahkan, sejumlah bank besar di Indonesia turut menyatakan dukungannya terhadap langkah yang dilakukan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Kebijakan yang diterapkan oleh PPATK mulai 15 Mei 2025 mempunyai tujuan untuk melindungi kepentingan pemilik sah rekening. Selain itu, menjaga integritas sistem keuangan nasional dari potensi penyalahgunaan tindak pidana.

Sementara itu, berdasarkan data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode Desember 2024, menunjukkan jika jumlah simpanan masyarakat Indonesia di bank umum menyentuh Rp8.873,15 triliun pada Desember 2024. Angka tersebut menunjukkan kenaikan secara year-of-year sebesar 4,21% jika dibandingkan dengan Desember 2023 yang hanya sebesar Rp8.515,00 triliun.

Proporsi nominal simpanan Rp8.873,15 triliun terdiri atas simpanan bank umum berdasarkan prinsip usaha konvensional sebesar Rp8.141,80 triliun dan simpanan bank umum berdasarkan prinsip usaha syariah (termasuk Unit Usaha Syariah) sebesar Rp731,35 triliun.

Jumlah Nominal SImpanan Warga RI di Bank Umum 2023-2024 | GoodStats
Jumlah Nominal Simpanan Warga RI di Bank Umum 2023-2024 | GoodStats

Nominal simpanan tersebut meliputi dana pihak ketiga dan simpanan dari bank lain. Namun, tidak termasuk simpanan di kantor cabang dari bank yang berkedudukan di Indonesia yang melakukan kegiatan perbankan di luar negeri.

Masih dalam periode yang sama, total jumlah rekening masyarakat di bank umum mencapai 609,22 juta rekening. Meningkat sebesar 8,81% dari periode Desember 2023 yang berada di angka 559,91 juta rekening.

Adanya pertumbuhan nominal simpanan dan jumlah rekening, mencerminkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional.

Tabungan Jadi Pilihan Utama Warga RI

Distribusi Simpanan Warga RI dalam Tiering Nominal Berdasarkan Jumlah Rekening Desember 2024 | GoodStats
Distribusi Simpanan Warga RI dalam Tiering Nominal Berdasarkan Jumlah Rekening Desember 2024 | GoodStats

Adanya pertumbuhan positif dan jumlah nominal yang dikatakan cukup fantastis pada periode Desember 2024, diungkap bahwa warga RI lebih banyak memiliki simpanan dalam jenis deposito sebesar Rp3.169,26 triliun. Diikuti oleh tabungan sebesar Rp2.855,47 triliun.

Sementara itu, LPS mencatat adanya pertumbuhan tabungan di atas Rp1 juta - Rp100 juta yang tumbuh 5% pada Desember 2024. Bahkan, Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa juga mencatat adanya pertumbuhan tabungan di atas Rp5 miliar sebesar Rp3,99% per Desember 2024.

"Jadi kalau lita lihat tabungan by tier-nya, kita bagi sekarang di atas Rp1 juta - Rp100 juta berapa sih? Itu tumbuhnya 5% di Desember 2024, dibanding tahun lalu membaik. Di tahun lalu itu sekitar 3,25%," ujar Purbaya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (23/01/2025).

Purbaya juga memprediksi jika pertumbuhan tabungan kelas menengah ke depan akan semakin membaik. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tumbuh sekitar 5,1%.

Walaupun tumbuh, tetapi nominal simpanan di Indonesia didominasi oleh mereka yang mempunyai tabungan di bawah Rp100 juta. Berikut data distribusi simpanan berdasarkan tiering nominal berdasarkan jumlah rekening per Desember 2024.

Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh dan Tangguh

Di tengah tekanan dan tantangan kondisi ekonomi global, ekonomi Indonesia alami pertumbuhan positif. Pada saat beberapa negara mitra dagang utama alami tekanan, perekonomian Indonesia pada Triwulan I 2025 justru tercatat tumbuh sebesar 4,87% secara year-of-year.

Walaupun lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan 5,11% pada periode yang sama di tahun sebelumnya, tren pertumbuhan tetap terjaga. Hal ini diungkap oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti yang menyebut jika pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh salah satunya sektor pertanian yang tumbuh double digit.

"Ekonomi Indonesia pada Triwulan I 2025 tumbuh sebesar 4,87%, yang ditopang oleh sektor pertanian yang tumbuh double digit, industri makanan dan minuman yang tetap solid, serta sektor transportasi. Selain itu, Ramadan dan Idul Fitri juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Amalia.

Menurut Amalia, adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) juga turut mendorong ekspor jasa. Sementara itu, secara spasial, Pulau Jawa sendiri mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,99% dan Sulawesi 6,40% yang keduanya sama-sama berada di atas rata-rata nasional.

Baca Juga: Pilihan Bank yang Dipercaya Masyarakat Indonesia untuk Menyimpan Tabungan

Sumber:

https://lps.go.id/konten/unggahan/2025/07/PUBLIC-VERSION-_2025.07-.08_Laporan-Tahunan-LPS_SpreadView-1-1.pdf

https://finance.detik.com/moneter/d-7746059/jumlah-tabungan-orang-ri-naik-pertanda-apa

https://www.bps.go.id/id/news/2025/05/05/703/ekonomi-indonesia-tetap-tumbuh-di-tengah-ketidakpastian-global.html

Penulis: Habibullah Al Faruq
Editor: Editor

Konten Terkait

Tren Harga Emas Antam di Awal Pekan: Stagnan di Ritel, Melemah di Produsen

Berdasarkan data dari laman resmi Pegadaian, harga emas Antam ukuran 1 gram hari ini dijual seharga Rp2.017.000, tidak mengalami perubahan signifikan.

Indonesia Paling Banyak Impor Sayur dari China

Indonesia paling banyak mengimpor sayur dari China, mencapai 654,5 juta kg senilai US$876,1 juta pada 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook