Ketersediaan lapangan kerja menurut Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) mencapai skor 108,2 pada Oktober 2024. Nilai ini menunjukkan tanda positif dengan skor lebih dari 100. Meskipun telah melampauinya, nilai tersebut masih sangat rapat dengan batas skor 100. Pada September lalu, skornya bahkan hanya 104,7.
Bersamaan dengan itu, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja memperoleh skor yang lebih tinggi, yaitu rata-rata skor 129,5. Berdasarkan tingkat pendidikannya, tamatan pascasarjana alami kenaikan indeks ekspektasi paling tinggi, yaitu dari skor 132,5 menjadi 145.
Sementara itu, dengan indeks ekspektasi tersebut, jumlah kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) justru kian bertambah. Pada Januari hingga Oktober 2024, Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa ada 63.947 tenaga kerja yang mengalami PHK.
Sebagian besar kasus PHK pada Oktober 2024 dialami oleh tenaga kerja di Provinsi DKI Jakarta, yaitu mencapai 22,68% dari tenaga kerja yang dilaporkan.
Selain DKI Jakarta, Jawa Tengah sering tercatat menjadi provinsi dengan kasus PHK tertinggi. Pada bulan Januari, Juli, Agustus, dan September. Provinsi Banten juga dua kali alami paling banyak kasus PHK, yaitu pada bulan April dan Mei. Sisanya terjadi di DKI Jakarta.
Pekerja Mandiri di Indonesia
Meskipun persoalan tenaga kerja dan pemutusan kontrak kerja ini masih cukup tinggi, data dari PBB menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia termasuk yang paling banyak menjadi pekerja mandiri, yang berarti bekerja tanpa bergantung pada pihak yang memberi kerja untuk memperoleh penghasilan. Misalnya, freelancer, pemilik usaha, seniman, dan lain sebagainya.
Data PBB menyebut bahwa ada 52% angkatan kerja di Indonesia memilih untuk bekerja mandiri. Oleh karena itu, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan pekerja mandiri paling tinggi di dunia.
Tingginya jumlah pekerja mandiri menunjukkan tren ekonomi yang positif. Akan tetapi, hal ini juga menjadi sinyal sempitnya lapangan kerja formal.
Per Februari 2024, ada 149.373.908 penduduk yang termasuk angkatan kerja di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 142.179.046 diantaranya merupakan pekerja. Sementara itu, 7.194.862 lainnya masih menganggur.
Baca Juga: Makin Ramai Orang RI Kerja ke Luar Negeri, Pasar Kerja Domestik Tak Memadai?
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor