Tradisi Kematian jadi Kegiatan Sosial Kemasyarakatan yang Paling Banyak Diikuti

Masyarakat pedesaan lebih banyak mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, terutama tradisi upacara kematian.

Tradisi Kematian jadi Kegiatan Sosial Kemasyarakatan yang Paling Banyak Diikuti Ilustrasi gotong royong sebagai kegiatan sosial kemasyarakatan/Freepik

Kegiatan sosial kemasyarakatan menjadi salah satu penarik interaksi yang terjadi antarindividu. Interaksi sosial yang positif dapat menciptakan kerja sama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Seperti yang sudah diketahui, kebebasan berkumpul dan berserikat telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 E ayat (3).

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan mengenai pola interaksi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Dalam laporan tersebut, kegiatan sosial yang diikuti oleh masyarakat yang berumur lebih dari 10 tahun cenderung mengalami kenaikan. Akan tetapi, pada 2021 terjadi penurunan angka yang cukup drastis mengingat adanya larangan untuk berkumpul dan berkerumun saat pandemi Covid-19.

Data dari survei yang dilakukan per tiga tahun itu menunjukkan, masyarakat pedesaan masih mengungguli sebagai kelompok dengan partisipasi kegiatan sosial kemasyarakatan yang cukup tinggi di tahun 2021. Perbandingan masyakarat perkotaan dan pedesaan yang turut aktif dalam kegiatan kemasyarakatan ialah 72,77% dan 83,70%.

Satu penyebab tingginya perkumpulan masyarakat desa menurut BPS ialah terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana komunikasi di perdesaan sehingga pelaksanaan rapat secara tatap muka masih dilakukan. Pun, kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilaksanakan tidak hanya terbatas pada pemecahan masalah yang ada di masyarakat. Perkumpulan-perkumpulan tersebut juga bertujuan untuk melanggengkan tradisi dan budaya yang ada di dalamnya.

Sementara itu, dari segi jenis kelamin, tampak partisipasi laki-laki lebih banyak di acara sosial kemasyarakatan di tahun 2021. Persentase partisipasi laki-laki dalam perkumpulan mencapai 2 kali lipat dari persentase perempuan. Tercatat sebanyak 34,22% laki-laki mengikuti kegiatan di berbagai tingkatan, mulai RT/RT/dusun/desa/kelurahan.

Berbeda dengan laki-laki, keikutsertaan perempuan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan hanya mencapai 17,66%. Lebih lanjut, BPS mengemukakan adanya budaya patrilineal turut menjadi faktor tingginya partisipasi laki-laki dalam kegiatan masyarakat. Laki-laki dianggap sebagai sosok yang memiliki peran lebih kuat dalam mengambil keputusan.

Terlepas dari upacara yang bersifat diskusi dan memecahkan masalah, kegiatan sosial kematian memiliki partisipasi masyarakat yang lebih banyak dibandingkan kegiatan keagamaan, gotong royong, arisan, olahraga, atau keterampilan. Partisipasi masyarakat terhadap tradisi acara kematian mencapai 58,11% dari jumlah responden yang disurvei.

Keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan kematian menunjukkan tingginya sifat tenggang rasa dan empati yang dimiliki oleh masyarakat.  Upacara kematian juga merupakan bentuk melanggengkan kepercayaan animisme dan dinamisme yang lebih dulu ada di masyarakat.

Satimin (2021) dalam artikelnya menungkapkan, tradisi selamatan dalam memeringati hari kematian adalah bertujuan agar tetap terjadi hubungan yang "harmonis" antara warga masyarakat yang masih hidup dan roh-roh orang yang telah meninggal.

Kegiatan yang bersifat keagamaan menjadi kegiatan yang paling banyak diikuti nomor dua setelah acara kematian. Hal ini tidak terlepas dari data Global Business Policy Institute yang menunjukkan Indonesia sebagai deretan negara paling religius di dunia. Dengan skor religiuisitas 98,7%, Indonesia berada pada posisi ke 7 sebagai negara paling religius di dunia sekaligus negara paling religius di Asia setelah Bangladesh. 

Penulis: Aslamatur Rizqiyah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Rasa Penasaran Jadi Alasan Utama Masyarakat Indonesia Main Judi Online

Pemahaman lebih dalam mengenai motif di balik fenomena ini sangat penting untuk menanggulangi masalah judi online yang kian merajalela di Indonesia.

Apa Alasan Utama Orang Indonesia Datang ke Konser Musik?

Hiburan dan ingin menghilangkan stres menjadi alasan utama orang Indonesia ingin menonton konser.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook