Pendidikan prasekolah merupakan tahap awal yang penting sebelum anak memasuki sekolah dasar. Pada masa ini, anak diperkenalkan pada suasana belajar yang lebih terstruktur melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun Taman Kanak-kanak (TK). Pendidikan prasekolah tidak hanya berfokus pada kemampuan akademik seperti mengenal huruf dan angka, tetapi juga membantu anak mengembangkan karakter, nilai moral, keterampilan sosial, serta kreativitas. Berbagai stimulasi yang diberikan pada periode ini menjadi dasar kuat bagi perkembangan mereka di jenjang pendidikan berikutnya.
Selain itu, pendidikan prasekolah membantu anak beradaptasi dengan rutinitas belajar. Anak belajar mengikuti arahan, berinteraksi dengan teman sebaya, dan membangun kebiasaan positif seperti disiplin dan rasa tanggung jawab. Mereka juga terbiasa mengekspresikan pendapat, mengelola emosi, dan menyelesaikan tugas sederhana. Manfaat ini membuat anak lebih siap ketika memasuki sekolah dasar yang memiliki tuntutan pembelajaran lebih kompleks.
Peningkatan partisipasi anak Indonesia dalam pendidikan prasekolah terlihat jelas dalam lima tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dalam pembelajaran terorganisir satu tahun sebelum masuk sekolah dasar meningkat sejak 2021.
Baca Juga: 10 Aktivitas Anak Usia Dini Bersama Orang Tua 2025
Pada tahun 2021, tingkat partisipasi dalam pembelajaran setahun sebelum usia sekolah dasar berada di angka 92,72%. Angkanya kemudian naik secara konsisten dan mencapai 97,7% pada 2025, meski sempat sedikit turun pada 2024. Capaian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh anak usia 6 tahun kini telah memperoleh layanan pembelajaran terstruktur sebelum memasuki sekolah dasar. Tren positif ini sekaligus menggambarkan membaiknya akses dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini.
Sejalan dengan meningkatnya partisipasi secara nasional, data 2025 juga menunjukkan bagaimana anak Indonesia mengikuti pendidikan prasekolah melalui berbagai jenis layanan. Sebanyak 60,87% anak usia dini tercatat pernah atau sedang mengikuti pendidikan di TK, Bustanul Athfal (BA), atau Raudatul Athfal (RA). Angka ini menegaskan bahwa layanan pendidikan prasekolah formal masih menjadi pilihan utama mayoritas keluarga Indonesia.
Di sisi lain, 39,13% anak mengikuti pendidikan prasekolah melalui satuan PAUD sejenis, seperti PAUD terintegrasi BKB, Taman Posyandu, Kelompok Bermain, atau Taman Penitipan Anak. Keberagaman pilihan ini menunjukkan bahwa akses terhadap pendidikan anak usia dini semakin luas dan fleksibel, sehingga orang tua dapat memilih layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan anak maupun kondisi lingkungan mereka.
Seluruh informasi di atas bersumber dari Laporan Profil Anak Usia Dini 2025 yang dirilis oleh BPS pada 5 Desember 2025. Data berasal dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025.
Baca Juga: Tingkat Pendidikan Ibu Pengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak 2025
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/12/05/0aa15c4692d4dbc27049aa33/profil-anak-usia-dini-2025.html
Penulis: izzul wafa
Editor: Editor