Terus Naik, Simak Pergerakan Harga Beras 2018-2025

Harga beras di Indonesia kembali naik! Intip perubahannya per tahun.

Terus Naik, Simak Pergerakan Harga Beras 2018-2025 Petani Indonesia | Pexels
Ukuran Fon:

Beberapa tahun terakhir, isu kenaikan harga pangan terus menjadi sorotan utama di tengah dinamika ekonomi nasional. Salah satu komoditas yang paling mencolok adalah beras, yang merupakan bahan pokok utama masyarakat Indonesia. Tak hanya di pasar eceran, lonjakan harga beras juga tampak jelas di tingkat perdagangan besar (grosir), yang menjadi indikator awal pergerakan harga di pasar secara keseluruhan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tren harga beras di tingkat perdagangan besar (grosir) menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam lima tahun terakhir, terutama setelah masa pandemi Covid-19.

Rata-rata Harga Beras di Tingkat Perdagangan Besar (Grosir) Indonesia | GoodStats

Rata-rata harga beras grosir pada Mei 2025 tercatat mencapai Rp13.735 per kilogram. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (Mei 2024) yang berada di Rp13.471, dan jauh melampaui harga pada Mei 2023 sebesar Rp12.102,7. Dengan kata lain, dalam dua tahun terakhir, harga beras naik lebih dari Rp1.600 per kilogram, yang menandai laju inflasi pangan yang tidak bisa diabaikan.

Meskipun data yang dibahas berasal dari tingkat grosir, efeknya tetap terasa oleh konsumen akhir. Pedagang eceran cenderung menyesuaikan harga jual mereka mengikuti tren harga grosir. Kenaikan ini pun akhirnya berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama di kelas menengah ke bawah.

Jika menengok ke belakang, harga beras grosir sebenarnya sempat mengalami fluktuasi. Pada 2018, harga beras tercatat Rp11.943, naik tipis ke Rp12.008 di 2019 dan mencapai puncak sementara sebesar Rp12.293,03 di tahun 2020. Namun, kondisi pandemi yang memukul rantai pasok dan daya beli menyebabkan penurunan harga signifikan pada 2021, menjadi hanya Rp10.385 per kilogram terendah dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.

Penurunan ini sedikit membaik di 2022, dengan harga menyentuh Rp10.448, tetapi masih jauh di bawah rata-rata tahun-tahun sebelum pandemi. Saat itu, pemerintah melakukan berbagai upaya stabilisasi harga, termasuk operasi pasar dan pembatasan distribusi untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah situasi krisis.

Pemulihan Ekonomi, Harga Beras Melonjak

Memasuki tahun 2023, saat pemulihan ekonomi mulai terasa dan mobilitas masyarakat kembali normal, harga beras pun mengalami lonjakan cukup tajam. Dari Rp10.448 pada 2022, harga beras naik ke Rp12.102,7 pada 2023, dan terus meningkat ke Rp13.471 pada 2024. Puncaknya adalah pada Mei 2025 dengan angka Rp13.735, yang menunjukkan bahwa harga belum menunjukkan tanda-tanda melandai.

Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari cuaca ekstrem yang berdampak pada hasil panen, kenaikan harga pupuk dan bahan bakar, hingga kebijakan pembatasan ekspor dari negara-negara produsen beras utama seperti India dan Vietnam. Selain itu, biaya logistik yang meningkat serta distribusi yang belum efisien turut memperburuk kondisi.

Apa Artinya untuk Konsumen?

Meskipun data yang dibahas berasal dari tingkat grosir, efeknya tetap terasa oleh konsumen akhir. Pedagang eceran cenderung menyesuaikan harga jual mereka mengikuti tren harga grosir. Kenaikan ini pun akhirnya berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama di kelas menengah ke bawah.

Baca Juga: Produksi Beras Indonesia Kembali Melemah

Penulis: Emily Zakia
Editor: Editor

Konten Terkait

Deretan Industri Ini Alami Penurunan Tenaga Kerja Terampil Secara Drastis

Jerman dan beberapa negara ini alami penurunan tenaga kerja terampil lebih dari 70%.

Era Media Berubah, Ini Strategi agar Audiens Tetap Betah

Praktisi komunikasi dari sektor perbankan, media, dan pemerintahan berbagi wawasan tentang strategi memenangkan audiens di era digital.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook