Tertarik Kuliah di Luar Negeri? Inilah Negara Paling Diminati Pelajar Indonesia

Tercatat mahasiswa yang kuliah di luar negeri berasal dari Indonesia sebanyak 53.604 orang. UNESCO Institute of Statistics.

Tertarik Kuliah di Luar Negeri? Inilah Negara Paling Diminati Pelajar Indonesia Ilustrasi wisuda | Pexels

Menimba ilmu untuk meningkatkan kualitas diri tentu tidak kenal tempat, baik itu dalam negeri maupun luar negeri. Memperoleh ilmu dan pengalaman dengan suasana yang berbeda dari negara dimana berasal tentu menjadikan suatu hal yang juga dicari masyarakat terkhusus mahasiswa yang memiliki keinginan melanjutkan perguruan tinggi diluar negeri.

Setelah menamatkan diri dari SMA/SMK, pelajar di Indonesia melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan memilih kualitas perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan dalam beberapaa dekade terakhir, jumlah pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikan perguruan tinggi diluar negeri meningkat drastis dengan jumlah yang mencapai puluhan ribu, baik dari tingkat sarjana maupun pascasarjana.

Dengan tujuan bidang studi spesifik lebih banyak ditemukan di luar negeri daripada dalam negeri, kualitas pendidikan, kualitas pembelajaran yang berfokus pada riset, dan program beasiswa.

Retno Lestari mengatakan bahwa walaupun ada tantangan terkait pandemi, kami melihat pelajar Indonesia masih antusias untuk belajar di luar negeri. Bahkan, selama masa pandemi melanjutkan perguruan tinggi di luar negeri tetap diminati sebesar 75 persen oleh pelajar Indonesia.

Daftar negara paling diminati pelajar Indonesia untuk berkuliah di luar negeri tahun 2021 | GoodStats

Berdasarkan laporan World Education News mengatakan Indonesia menempati peringkat ke-22 di seluruh dunia sebagai negara yang mengirim pelajar untuk berkuliah di luar negeri. Angka pertumbuhan pelajar melanjutkan perguruan tinggi di luar negeri terus bertumbuh sebesar 62 persen semenjak tahun 1998.

Tercatat mahasiswa yang kuliah di luar negeri berasal dari Indonesia sebanyak 53.604 orang. UNESCO Institute of Statistics mendata negara yang diminati mahasiswa Indonesia, 3 terbanyak Australia, Malaysia, dan Amerika Serikat.

1. Australia

Jumlah mahasiswa yang tertarik berkuliah di Autralia tiap tahun terus meningkat. Data dari UNESCO tahun 2017 jumlah mahasiswa Indonesia berkuliah di Australia sebanyak 10.676 orang kemudian semakin meningkat di tahun 2021 sebanyak 13.800 orang.

Berkuliah di Australia memiliki durasi selama 3-5 jam per minggu untuk tiap mata kuliah baik untuk program S-1 maupun S-2 dengan 12-20 jam belajar efektif per minggu melalui kelas lecture, laboratorium, dan tutorial.

Data dari Study Australia untuk biaya kuliah jenjang sarjana sekitar 15.000-33.000 dolar Australia atau berkisar Rp150.000.000 sedangkan jenjang magister sekitar Rp200.000.000 tiap tahunnya. Sementara biaya hidup sebagai kategori pelajar Internasional sekitar 1500-2500 dolar per bulan atau sekitar Rp15-25 juta.

2. Malaysia

Jumlah mahasiswa yang berasal dari Indonesia meningkat drastis berkuliah di Malaysia. Bila dilihat data UNESCO Institute of Statistics tahun 2017 jumlah mahasiswa Indonesia yang ada di Malaysia sebanyak 5.823 dan terus bertambah hingga tahun 2021 sebanyak 8.440 orang.

Pasalnya, mendapatkan visa dari negara tersebut tergolong mudah dan biaya hidup juga cukup murah. Rata-rata biaya hidup mahasiswa di negara tersebut berkisar RM1.200 atau sekitar Rp4 juta per bulan. Sementara untuk biaya perkuliahan disesuaikan tergantung program dan universitas swasta atau negeri yang dipilih. Biaya universitas swasta berkisar RM35.000-58.000 atau Rp119-198 juta. Sedangkan universitas negeri lebih rendah berkisar RM15.000-20.000 atau Rp51-68 juta.

Berdasarkan QS World University Rankings tahun 2018-2019, 10 universitas terbaik di Asia Tenggara dengan 5 diantaranya ada di Malaysia dan peringkat 14 sebagai negara dengan jumlah mahasiswa Internasional terbanyak. Hal itu juga dikarenakan universitas di Malaysia banyak menjalin kerjasama dengan universitas yang berada di negara lain, salah satunya Eropa.

3. Amerika Serikat

Meskipun biaya perkuliahan di Amerika Serikat memungut ratusan ribu dolar tetapi peminat mahasiswa Indonesia berkuliah tetap meningkat, Mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Amerika Serikat berjumlah 7.984 orang.

Biaya kuliah di Amerika berkisar 15.000-55.000 dolar atau setara Rp214-780 juta per tahun tergantung dengan jurusan dan kampus yang dipilih. Untuk biaya buku sebagai referensi mencapai Rp21 juta tiap tahun. Sementara, biaya hidup per bulan berkisar Rp9,4 juta. Biaya yang tergolong besar tersebut menjadikan 75 persen mahasiswa Indonesia melakukan pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan.

Harga tersebut sebanding dengan kualitas pendidikan yang didapatkan terlihat dari World University Ranking 2021 mencatat bahwa 8 dari 10 universitas top dunia berada di Amerika Serikat.

4. Jepang

Peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia berkuliah di Jepang dikatakan cukup naik, dilihat dari data UNESCO Institute of Statistics tahun 2021 sebesar 4.722 dengan jumlah yang terus naik dari tahun 2017 sebesar 2.854 orang.

Biaya kuliah di Jepang ditentukan berdasarkan jenis institusi dan program yang diambil. Universitas nasional sekitar 5 juta yen atau setara Rp710 juta untuk 4 tahun sedangkan universitas swasta sekitar 7 juta yen atau setara Rp995 juta untuk 4 tahun.

Durasi program S1 akan berfokus pada kuliah dari semester 1 hingga 6 saja. Lalu untuk semester 7 dan 8 fokus pada penelitian dan bergabung dengan mahasiswa S2 dan S3 untuk mengerjakan penelitian yang saling terkait. Selain itu, QS World University Rankings 2022 mencatat 5 universitas terbaik dunia ada di Jepang dalam top 100 di dunia.

5. Inggris

Negara yang memiliki sistem pendidikan yang dikenal berkualitas tersebut menjadi salah satu tujuan mahasiswa Indonesia dengan jumlah 3.087 orang pada tahun 2021.

Berdasarkan QS World University Rankings mencatat ada 4 universitas di Inggris yang dinobatkan kedalam 10 besar universitas terbaik di dunia. Universitas peringkat dunia seperti University of Oxford, University of Cambridge, London School of Economics. Bila dilihat program studi yang ditawarkan juga lebih singkat sekitar 2-3 tahun.

Adapun biaya kuliah di Inggris sekitar Rp250-450 juta dan biaya hidup sekitar Rp200-300 juta per tahun. Biaya tergolong mahal memberikan kesempatan pada mahasiswa Internasional bekerja paruh waktu selama 20 jam/minggu dan bekerja tetap di Inggris selama 2-3 tahun setelah lulus.

6. Jerman

Jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Jerman sebanyak 2.460 orang. Terlebih lagi pendidikan gratis diberikan untuk warga asli Jerman maupun mahasiswa internasional yang datang ke negaranya dengan syarat dan ketentuan. Jerman dengan sistem perkuliahan yang berkualiatas terlihat bahwa 5 intitusi yang di Jerman berada di peringkat 100 teratas global.

Kebijakan di Jerman pada mahasiswa internasional setelah lulus diizinkan tinggal selama 18 bulan untuk mencari pekerjaan. Berdasarkan survei, 69,2 persen setelah lulus mereka akan mengejar pekerjaan penuh yang menggambarkan keinginan dan permintaan untuk bekerja.

Sementara biaya hidup mahasiswa Indonesia di Jerman berkisar 500-1.000 euro atau setara Rp7,5-15 juta per bulannya dan biaya kuliah berkisar Rp300-450 juta per tahun.

7. Arab Saudi

Jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Arab Saudi sebanyak 1.551 orang dari data UNESCO Institute of Statistics 2021. Tingginya jumlah tersebut dikarenakan fasilitas, biaya hidup, budaya, dan tersedia beasiswa yang mumpuni.

Pemerintah Arab Saudi akan memberikan beasiswa dan uang saku sebesar 840 riyal atau setara Rp3.227.280 setiap bulannya. Selain itu, durasi perkuliahan yang diterapkan sekitar 4-6 tahun dengan difasilitasi program bahasa Arab sekitar 1-2 tahun. Bila dilihat biaya hidup mahasiswa Indonesia di Arab Saudi ialah sekitar 1.500 dolar AS per bulan.

Penulis: Naomi Adisty
Editor: Editor

Konten Terkait

Melihat Kesiapan Anak Muda Menghadapi Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja

Survei menunjukan bahwa 91% anak muda siap menghadapi perubahan teknologi dalam dunia kerja.

Simak Preferensi Bacaan Gen Z 2024

Faktor kenyamanan menjadi kunci utama populernya physical book di era digitalisasi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook