Taman Nasional Lorentz, Taman Nasional Terluas di Indonesia yang Diakui UNESCO

Taman Nasional yang ada di Papua adalah taman nasional terluas di Asia Pasifik. Taman nasional ini juga menjadi situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO

Taman Nasional Lorentz, Taman Nasional Terluas di Indonesia yang Diakui UNESCO Taman Nasional Lorentz│Simon Satria/Shutterstock

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia memiliki setidaknya 55 taman nasional yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari seluruh jumlah tersebut, Taman Nasional Lorentz yang berada di Papua menjadi taman nasional yang terluas. 

Tak hanya luas, Taman Nasional Lorentz juga menyimpan banyak keunikan di dalamnya. Mulai dari hutan belantara hingga pegunungan bersalju, masyarakat adat yang masih menghuni pedalaman dan hewan endemik Papua, ini dia keunikan-keunikan yang dimiliki Taman Nasional Lorentz.

Terluas di Indonesia

10 Taman Nasional Terluas di Indonesia│GoodStats

 

Taman Nasional Lorentz terletak di Indonesia timur, tepatnya di Provinsi Papua. Taman Nasional Lorentz memiliki luas mencapai 2,4 juta hektare, membuatnya menjadi taman nasional terluas di Indonesia, sekaligus di Asia Tenggara. Luas tersebut tersebar di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Asmat, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Mimika,Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak Jaya.

Sama seperti taman nasional lain yang ada di Indonesia, pengelolaan Taman Nasional Lorentz berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Taman Nasional Lorentz secara resmi ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1997 melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 154/Kpts-II/1997.

Nama Lorentz diambil dari nama ilmuwan Belanda yang pertama kali melakukan ekspedisi di kawasan ini pada tahun 1919, Dr. H.A. Lorentz. 

Keunikan Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz│Raiyani Muharramah/Shutterstock

Dilansir dari website KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Kawasan Taman Nasional Lorentz adalah kawasan dengan keanekaragaman hayati yang paling lengkap di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

Tak hanya memiliki kekayaan hayati, Taman Nasional Lorentz juga menyimpan kenampakan alam yang beragam, dan kebudayaan asli pedalaman Papua yang masih terjaga keasliannya selama ribuan tahun.

Taman Nasional Lorentz menyimpan ribuan jenis tumbuhan berbunga, dan ratusan jenis mamalia, burung dan reptil khas Indonesia timur. Mamalia dan burung yang ada di kawasan Taman Nasional Lorentz memiliki ciri khasnya tersendiri, yaitu mamalia berkantung dan burung-burung dengan warna yang eksotis. Salah satu ikon dari kawasan Taman NasionaL Lorentz adalah Burung Beo Pesquet.

Kenampakan alam di kawasan ini juga sangat unik. Kawasan Taman Nasional Lorentz memiliki kawasan hutan tropis yang menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna khas Papua, bukit-bukit yang diselimuti rerumputan hijau, serta tebing-tebing dan pegunungan berbatu yang diselimuti salju abadi.

Kawasan ini juga memiliki banyak danau pegunungan yang dikelilingi tebing berbatu. Puncak Jayawijaya, puncak tertinggi di Indonesia yang diselimuti salju abadi juga ada di kawasan Taman Nasional Lorentz.

Keunikan lainnya yang dimiliki kawasan ini adalah masih banyaknya suku-suku pedalaman yang menghuni hutan-hutan tropis Lorentz. Suku-suku pedalaman ini masih memiliki kebudayaan asli yang terjaga selama ratusan atau bahkan ribuan tahun. Beberapa dari mereka bahkan belum pernah melakukan kontak dengan orang asing.

Ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO

Taman Nasional Lorentz adalah salah satu dari 9 warisan dunia yang dimiliki Indonesia. UNESCO menetapkan Taman Nasional Lorentz sebagai warisan dunia pada tahun 1999, dua tahun setelah taman nasional ini resmi ditetapkan.

Taman Nasional Lorentz diakui menjadi warisan dunia oleh UNESCO, karena taman nasional ini memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman khas Papua yang sangat unik dan tidak bisa ditemukan di wilayah lain. Luasnya hutan tropis yang ada di wilayah ini juga memiliki peran penting dalam menjaga suhu global yang semakin meningkat.

Selain itu, salju abadi yang ada di Puncak Jayawijaya juga merupakan sebuah fenomena yang sangat langka ditemui di dunia. Hanya ada 4 daerah beriklim tropis yang memiliki salju atau gletser di dunia, dan Puncak Jayawijaya adalah salah satunya. 

Penulis: Rangga Hadi Firmansyah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook