Permasalahan lingkungan merupakan isu multidimensional yang melibatkan seluruh kalangan dari berbagai lapisan untuk mengatasinya. Di Indonesia, terdapat beberapa permasalahan lingkungan yang membutuhkan penyelesaian konkret, mulai dari masalah sampah plastik, polusi udara, deforestasi, hingga rusaknya terumbu karang.
Sayangnya, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan dalam pelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim. Ini terlihat dari riset tahunan bertajuk Environmental Performance Index 2022, yang menunjukkan bahwa Indonesia mendapatkan skor 28,20 dari skala 100 dan menempati peringkat ke-164 dari total 180 negara yang dikaji.
Hari pemungutan suara pemilihan umum 2024 akan berlangsung dalam hitungan beberapa hari ke depan. Di tangan para pemilih, tiap pasangan calon dituntut untuk mampu menuntaskan berbagai permasalahan yang dinilai genting di Indonesia, khususnya isu lingkungan.
Isu pelestarian lingkungan menjadi salah satu prioritas penting bagi para pemilih muda, yakni kelompok usia milenial dan gen Z dalam memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Sehubungan dengan ini, platform riset Populix telah mengadakan survei yang menyasar milenial dan gen Z mengenai permasalahan lingkungan.
Merujuk hasil survei, tercatat mayoritas anak muda (82%) menilai bahwa permasalahan polusi udara menjadi isu lingkungan paling mendesak yang harus segera ditangani oleh presiden terpilih 2024. Menyusul polusi udara, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dianggap genting oleh anak muda, yakni pengelolaan sampah (78%), antisipasi banjir (64%), perusakan & kebakaran hutan (57%), serta polusi laut (57%).
Selain itu, Populix juga meriset tanggapan anak muda terkait penanganan masalah lingkungan untuk pemerintah. Hasilnya, sebagian besar anak muda (51%) menyarankan agar fungsi hutan dikembalikan dan ruang terbuka hijau disediakan lebih banyak.
Sebagai informasi, survei tersebut dilakukan pada tanggal 31 Agustus - 12 September 2023 melalui survei online via aplikasi Populix. Responden yang terlibat dalam survei ini mencapai 1.000 responden laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 17-39 tahun.
Adapun, isu lingkungan hidup menjadi topik dalam gelaran debat cawapres pada Minggu, 21 Januari 2024 lalu. Namun, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menilai bahwa debat tersebut luput membahas masalah utama isu lingkungan hidup dan malah menawarkan solusi bodong mengenai transisi energi.
Salah satu poin yang dibahas adalah biofuel dan pengembangannya, yang disampaikan oleh cawapres nomor 02, Gibran Rakabumung Raka. Padahal menurut Walhi, pemanfaatan biofuel bukanlah sebuah transisi energi, melainkan hanya bentuk perubahan tata kelola dan penggunaannya bisa memperparah deforestasi, sebab merupakan bahan bakar nabati yang terbuat dari materi hidup, seperti sawit.
“Transisi itu harusnya beralih dengan total, bukan hanya mengubah saja. Kalau hanya mengubah, ini sama saja dengan solusi palsu,” ujar Manajer Kampanye Tambang dan Energi Walhi, Fanny Tri Jambore.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya