Masyarakat Indonesia dapat terhubung dengan internet, mengirim pesan, dan menerima panggilan karena adanya sinyal seluler yang tersedia. Jenis sinyal seluler yang ada di Indonesia cukup beragam, mulai dari 2G, 3G, 4G, hingga 5G. Masing-masing memiliki fitur dan kualitas yang berbeda-beda.
Adapun sinyal 2G merupakan sinyal seluler generasi kedua dengan fitur SMS dan MMS. Kualitas jaringan ini lebih jernih dan dapat mencapai kecepatan maksimum 473 kilobit per second (kbps).
Internet mulai hadir pada sinyal seluler 3G. Dengan kecepatan 5,76 megabit per second (mbps), penggunanya dapat berbagi data, browsing, mengirim email, streaming musik dan video, melakukan panggilan video, hingga teleconference.
Sinyal 4G memiliki kecepatan yang lebih unggul, yaitu maksimum 1 gigabit per second (gbps) bersamaan dengan evolusi menjadi LTE-Advanced. Penggunanya dapat melakukan streaming video kualitas tinggi, bermain game online tanpa lag, bahkan mengunggah dan mengunduh dalam waktu singkat.
Sinyal 5G jauh lebih dahsyat, dimana kecepatan maksimumnya dapat mencapai 20 gbps. Hambatan jaringan relatif lebih rendah dan layanan ini juga disediakan untuk keperluan industri 4.0.
Di Indonesia, sinyal 3G mulai dimatikan pada tahun 2022 lalu. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan bahwa hal ini dilakukan agar para operator seluler bisa lebih fokus menyediakan sinyal 4G. Jika dibandingkan, sinyal 4G memang memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang 3G.
Sementara itu, sinyal 2G masih dipertahankan karena memiliki fitur SMS dan telepon yang masih banyak digunakan masyarakat Indonesia.
Wilayah Mana yang Sudah Teraliri Sinyal 5G?
Hingga kuartal III 2023, baru ada 0,12% wilayah Indonesia dengan 2,90% pemukiman di dalamnya yang mendapat sinyal 5G. Wilayah tersebut di antaranya 38,34% di DKI Jakarta, 2,15% di Bali, 0,84% di Banten, 0,66% di Jawa Barat, 0,60% di Jawa Tengah, 0,59% di DIY, 0,53% di Jawa Timur, dan 0,50% di Kepulauan Riau.
Daerah yang hampir 100% menyediakan sinyal 5G adalah Kota Surakarta, yaitu mencapai 99,09%. Sementara itu, ketersediaan sinyal 5G di Jakarta Pusat mencapai 83,49%, Makassar mencapai 61,23%, dan Jakarta Selatan mencapai 55,69%.
Beberapa provinsi yang belum memiliki sinyal 5G adalah Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Kecepatan Sinyal 5G di Indonesia Tergolong Rendah
Data OpenSignal mencatat, kecepatan sinyal 5G di Indonesia, khususnya untuk mengunduh, baru mencapai 59,7 mbps. Ini sangat jauh dari Korea Selatan yang unggul dengan 432,5 mbps.
Indonesia juga masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Singapura menempati posisi kedua di Asia dengan kecepatan unduh 376,8 mbps. Posisi ketiga diisi oleh Malaysia dengan kecepatan 322,7 mbps, kemudian Vietnam dengan kecepatan 217,8 mbps, Jepang 156,5 mbps, Filipina 136,5 mbps, dan Thailand 99,7 mbps.
Baca juga: Kaleidoskop Iptek 2023: Perkembangan EV, 5G, hingga AI
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor