Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli telah mengembangkan teknologi ini sehingga dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh manusia, mulai dari perangkat lunak yang mampu melakukan tugas-tugas sederhana hingga mesin canggih yang dapat meniru kemampuan manusia.
Tentunya, sentimen para pekerja dunia mengenai adopsi dan pemanfaatan teknologi AI pada beberapa tahun yang lalu telah berbeda di tahun 2023 ini. Di tengah perkembangan teknologi yang semakin masif ini, persepsi masyarakat global mengenai pemanfaatan AI di tempat kerja telah berkembang.
Sehubungan dengan ini, Boston Consulting Group (BCG) mengkaji bagaimana pendapat atau sentimen para pekerja di dunia mengenai AI untuk bekerja. BCG memberikan penilaian terhadap apa yang mereka rasakan saat ini di tahun 2023 dibandingkan dengan lima tahun yang lalu di tahun 2018.
Hasilnya, para responden memandang bahwa pemanfaatan teknologi AI di tempat kerja saat ini jauh lebih positif daripada yang mereka rasakan di tahun 2018 lalu. Namun, rasa keingintahuan terhadap perkembangan teknologi AI hampir tidak berubah sejak tahun 2018.
Terlepas dari cepatnya AI telah berkembang dalam lima tahun terakhir, sebanyak 52% responden yang disurvei merasa optimis mengenai dampak AI pada pekerjaan. Adapun, capaian tersebut meningkat 17 poin dari tahun 2018.
“Rata-rata responden saat ini jauh lebih optimis daripada khawatir dibandingkan dengan lima tahun yang lalu,” tulis BCG dalam laporannya.
Lebih lanjut, persentase responden yang mengatakan bahwa perusahaan mereka telah menggunakan dan memanfaatkan teknologi AI telah melonjak menjadi 50% pada 2023 dari 22% di tahun 2018 silam.
Rinciannya, hampir separuh responden atau 46% mengaku bahwa mereka masih mencoba bereksperimen menggunakan teknologi AI generatif untuk bekerja. Sedangkan, 27% lainnya mengatakan bahwa mereka telah menggunakan teknologi ini secara teratur.
Sebagai informasi, laporan tersebut berasal dari hasil survei yang dilakukan terhadap 13.000 orang dari total 18 negara di dunia. BCG mengambil sampel mulai dari pemimpin eksekutif, manajer, hingga karyawan front liner untuk memahami persepsi mereka terhadap AI.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor