Seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 baru saja diumumkan hasilnya Selasa (28/3) lalu. Hasil tersebut diumumkan oleh tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Dalam rilisnya, tim yang bertanggung jawab langsung kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim tersebut mengumumkan ragam keterangan mengenai hasil seleksi, termasuk jumlah pendaftar hingga jumlah peserta diterima. Total, terdapat 663.181 peserta terdaftar pada SNBP tahun ini.
Namun, dari seluruh jumlah pendaftar tersebut hanya ada 143.805 peserta yang diterima. Itu artinya, hanya ada sekitar 21,68% pendaftar yang menerima keterangan lolos PTN jalur seleksi ini.
Tim SNPMB mengumumkan, jumlah peserta yang diterima di pilihan pertama terdapat 128.045 orang, sementara jumlah peserta yang diterima di pilihan kedua terdapat 15.760 orang. Selain itu, ada juga sekitar 44.928 orang yang diterima dengan status menggunakan Kartu Indonesia Pintah (KIP) Kuliah atau sekitar 23,42% dari total yang diterima.
Hasil pengumuman SNBP 2023 sudah dapat diakses secara individu sejak Selasa (28/3) pukul 15.00 WIB melalui laman pengumuman-snbp-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. Selain itu, tim SNPMB 2023 juga membuka 38 laman mirror agar para pendaftar dapat membuka melalui akses mana pun dengan mudah.
"Ada 38 (laman) mirror, artinya boleh dibuka di (laman) mana saja. Tapi kita sebar di 38 mirror seluruh Indonesia, dengan harapan aksesnya, karena tadi ada (merujuk ke 663 ribu pendaftar) bersama-sama akan melihat. Supaya dapat terdistribusi normal, maka supaya tidak terjadi gangguan, maka kita taruh di 38 mirror laman selain di laman pengumuman-snbp-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id," ujar Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2023, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari pada saat konferensi pers Senin (27/3).
Untuk membuka hasil pengumuman, para peserta diharapkan dapat memasukkan nomor pendaftaran dan tanggal lahir pada laman tersebut, sebab pengumuman ini bersifat individu. Untuk peserta yang dinyatakan lulus akan diberi keterangan dengan latar berwarna biru beserta kode QR tertera, sementara yang tidak lulus berwarna merah tanpa kode QR.
Universitas Brawijaya paling jadi idaman para pendaftar
Selain memaparkan ragam data mengenai statistik pendaftar SNBP 2023, tim SNPMB 2023 juga turut memaparkan beberapa data mengenai PTN seperti perguruan tinggi dengan pendaftar terbanyak, penerima terbanyak, hingga prodi terketat pada SNBP 2023.
Pada statistik PTN dengan pendaftar SNBP 2023 terbanyak, Universitas Brawijaya berada di posisi teratas. Universitas yang berdomisili di Malang, Jawa Timur ini menjadi idaman sekitar 26.487 pendaftar atau sekitar 3,9% dari total keseluruhan pendaftar SNBP 2023.
"Saat ini, terbanyak dipegang oleh UB, Universitas Brawijaya, Malang dengan pendaftar 26.687. Tapi ingat, ya, ini untuk SNBP, seleksi nasional berdasarkan prestasi. Nanti untuk SNBT berbeda, untuk (jalur seleksi) mandiri juga berbeda. Untuk SNBP, tertinggi adalah UB," kata Prof. Ashari saat konferensi pers.
Di posisi kedua, terdapat Universitas Gadjah Mada yang dipilih oleh 25.954 pendaftar. Universitas Diponegoro menyusul di posisi ketiga dengan 24.598 pendaftar dan Universitas Pendidikan Indonesia di posisi empat dengan 24.142 pendaftar.
Di posisi lima terdapat Universitas Padjadjaran dengan 21.998 pendaftar, diikuti Universitas Indonesia dengan jumlah pendaftar sebanyak 21.580 orang. Posisi tujuh hingga 10 diisi oleh Universitas Sumatra Utara dengan 21.116 pendaftar, Universitas Negeri Semarang dengan 20.288 pendaftar, Universitas Sebelas Maret dengan 19.685 pendaftar, dan Universitas Hasanuddin dengan 17.746 pendaftar.
Ilmu Komunikasi UNJ jadi prodi terketat
Selain itu, dipaparkan pula deretan program studi (prodi) dengan ketetatan tertinggi pada SNBP 2023. Skala yang diukur dalam daftar ini menggunakan persentase ketetatan atau persentase diterima dari total pendaftar.
"Untuk masuk, seleksinya luar biasa ketat. Jadi, jumlah yang diterima dibandingkan yang mendaftar ini kita lihat dalam persennya. Yang pertama, Ilmu Komunikasi dari Universitas Negeri Jakarta, ini persentase competitiveness-nya 0,9%. Atau dari 100 pendaftar, itu hanya 1 orang diterima. Luar biasa, ya," kata Prof. Ashari.
Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta menjadi yang terketat dengan persentase 0,9%, disusul Keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan ketetatan 1,05%. Prodi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia berada di posisi tiga dengan persentase 1,06%, diikuti prodi Gizi Universitas Sumatra Utara di posisi empat dengan persentase 1,18%.
Posisi 5 hingga 10 diisi oleh Ilmu Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia (1,24%), Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro (1,26%), Manajemen Universitas Negeri Jakarta (1,3%), Gizi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (1,3%), Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (1,34%), dan PGSD Universitas Sriwijaya (1,37%).
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya