Mendekati libur akhir tahun, masyarakat Indonesia berbondong-bondong menyiapkan segala keperluan untuk momen setahun sekali ini. Ada yang sudah memesan tiket dan hotel untuk berlibur bersama keluarga dan orang terkasih, ada pula yang memilih beristirahat di rumah sembari mengumpulkan energi untuk mengawali tahun 2025 dengan semangat baru. Tiket destinasi wisata dan harga hotel yang semakin naik menjadi pertanda bau-bau liburan sudah dekat.
Salah satu yang wajib dan tidak boleh terlewatkan ketika berlibur adalah membeli oleh-oleh. Oleh-oleh biasa dijadikan ajang silaturahmi untuk memperkuat hubungan satu sama lain, juga menjadi hadiah kecil bagi rekan kerja, tetangga, maupun kerabat yang tidak ikut berlibur. Bentuknya pun beragam dan pastinya merupakan keunikan dari tempat wisata yang dikunjungi.
Survei Jakpat mengungkapkan bahwa sebanyak 63% responden telah menyiapkan dana khusus untuk membeli oleh-oleh, lebih tinggi dibanding keperluan untuk pakaian dan aksesoris. Hal ini menunjukkan pentingnya kegiatan memberi oleh-oleh selepas berwisata, apalagi di Indonesia yang kental dengan budaya saling berbagi.
Terus, Oleh-Oleh Apa Saja yang Jadi Favorit?
Survei daring yang dilakukan terhadap 400 responden ini menyebutkan bahwa makanan lokal menjadi pilihan utama, baik untuk gen Z (81%) maupun milenial (90%). Hidangan lokal yang populer dari lokasi wisata bersangkutan sering menjadi pilihan oleh-oleh orang Indonesia, khususnya untuk camilan yang tahan lama. Selain karena rasanya, oleh-oleh makanan cenderung bisa dinikmati bersama, menambah kedekatan satu sama lain.
Selain itu, cinderamata, aksesoris, dan kerajinan tangan turut menjadi pilihan oleh-oleh populer. Di tempat wisata pantai misalnya, banyak yang menjual cinderamata dan aksesoris berupa gelang, kalung, gantungan kunci, hingga hiasan magnet kulkas dengan nuansa laut dilengkapi dengan hiasan kerang. Beberapa juga menjual kaos bergambar objek wisata populer di tempat tersebut, yang kadang dibanderol dengan harga tinggi. Membawakan oleh-oleh berupa cinderamata, aksesoris, dan kerajinan tangan menjadi pilihan favorit karena sifatnya yang takkan pernah habis, membuat pemberinya akan selalu diingat.
Sementara itu, 33% responden tercatat memilih membeli pakaian tradisional sebagai oleh-oleh, 20% responden membawakan karya seni, dan 16% responden membeli mainan tradisional. Meski opsi oleh-oleh nonmakanan lebih banyak, nyatanya responden Indonesia cenderung lebih suka membawakan makanan sebagai oleh-oleh liburannya.
Lebih lanjut, sebanyak 84% responden memilih membeli oleh-oleh di toko khusus yang memang menyediakan semua jenis oleh-oleh. Meski harga yang dipatok biasanya lebih mahal, membeli di toko oleh-oleh cenderung lebih efektif karena semua jenis oleh-oleh terkumpul menjadi satu. Harganya juga sebenarnya tidak semahal jika membeli di tempat wisata maupun toko cinderamata terpisah, apalagi bagi wisatawan yang ingin membeli dalam jumlah besar.
Responden lain juga menyatakan preferensinya membeli oleh-oleh di tempat atraksi turis, pasar tradisional, hingga mal.
Baca Juga: Indonesia Punya Hari Libur Nasional Terbanyak di Asia Tenggara
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor