Intip Performa Koperasi Konvensional dan Syariah Indonesia 5 Tahun Terakhir

Jumlah aset koperasi syariah jauh lebih unggul dibanding koperasi konvensional 5 tahun terakhir, tapi tidak berbanding lurus dengan laba yang dihasilkan.

Intip Performa Koperasi Konvensional dan Syariah Indonesia 5 Tahun Terakhir Ilustrasi Toko Koperasi | Pexels/Tom Fisk
Ukuran Fon:

Beberapa waktu lalu, pemerintah mengumumkan rencana pembentukan Koperasi Merah Putih, yang kemudian memicu berbagai reaksi dari publik. Ada yang melihatnya sebagai peluang, namun tak sedikit pula yang meragukannya akibat risiko korupsi dalam pengelolaan dan operasionalnya.

Meski demikian, pemerintah resmi meluncurkan Koperasi Merah Putih pada Senin (21/7/2025). Total jumlahnya mencapai 80.081 koperasi yang tersebar di beberapa desa/kelurahan di Indonesia.

Di balik itu, sebenarnya bagaimana performa koperasi yang sebelumnya telah hadir di tengah masyarakat Indonesia?

Koperasi di Indonesia dalam prinsip pelaksanaanya terbagi atas dua jenis, yakni koperasi konvensional dan koperasi syariah. Keduanya sama-sama menjalankan fungsi koperasi secara umum. Namun yang membedakannya adalah sistem bunga yang hanya berlaku pada koperasi konvensional.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setiap tahunnya merilis data terkait performa koperasi konvensional dan syariah dalam publikasinya bertajuk Statistik Lembaga Keuangan Mikro Indonesia.

Aset Koperasi Konvensional dan Syariah Indonesia (2020 - 2024)
Aset Koperasi Konvensional dan Syariah Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir | GoodStats

Data menunjukkan bahwa dalam 5 tahun terakhir, jumlah aset koperasi syariah selalu jauh mengungguli jumlah aset koperasi konvensional. Selisihnya juga terus membesar hampir setiap tahunnya. Rata-rata selisihnya tercatat mencapai Rp413 miliar.

Dilihat dari jumlah aset tahun ke tahun, performa kedua jenis koperasi memiliki sedikit perbedaan. Koperasi syariah selalu mengalami peningkatan jumlah aset dalam 5 tahun terakhir tanpa absen. Persentase rata-rata kenaikannya mencapai 6,5%.

Di sisi lain, koperasi konvensional juga dominan mengalami peningkatan jumlah aset setiap tahunnya. Akan tetapi, pada tahun 2024 untuk pertama kalinya, jumlah aset menurun. Adapun rata-rata kenaikan jumlah asetnya selama 2020-2023 berkisar 10,8%.

Laba dan Rugi Kedua Jenis Koperasi

Untuk melihat performa dan kinerja koperasi, tidak cukup jika hanya melihat jumlah asetnya. Terdapat pertimbangan lain yang juga penting untuk diperhatikan. Keuntungan atau kerugian yang dialami koperasi adalah aspek yang patut dijadikan perhatian selanjutnya.

Keadaan untung atau rugi sebuah koperasi dapat dilihat dari besaran Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU adalah keuntungan bersih dari hasil akhir pendapatan koperasi dikurangi berbagai macam biaya operasional dan kewajiban.

Pada pembahasan sebelumnya, koperasi syariah cenderung memiliki aset yang lebih besar dibanding koperasi konvensional, lantas apakah hal tersebut berbanding lurus dengan besaran sisa hasil usahanya?

Laba Rugi Koperasi Konvensional dan Syariah Indonesia (2020 - 2024)
Laba Rugi Koperasi Konvensional dan Syariah Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir | GoodStats

Hasil temuan menunjukkan bahwa kedua jenis koperasi sama-sama pernah mengalami kerugian dalam 5 tahun terakhir. Koperasi konvensional mengalami kerugian hanya pada tahun 2020 sebesar Rp2,15 miliar. Sementara pada tahun yang sama, kerugian koperasi syariah kerugiannya mencapai Rp250 juta.

Pada tahun-tahun selanjutnya, mulai dari 2021 hingga 2024, koperasi konvensional tidak pernah lagi mengalami kerugian. Hal ini berlawanan dengan koperasi syariah yang pada 2 tahun selanjutnya masih mengalami kerugian. Barulah mulai tahun 2023-2024, koperasi syariah memperoleh keuntungan dengan puncaknya pada 2024 sebesar Rp6,6 miliar.

Meskipun demikian, nyatanya jumlah akumulasi kerugian yang dialami koperasi syariah lebih kecil dibanding koperasi konvensional dalam 5 tahun terakhir. Jika diakumulasikan, total kerugian koperasi syariah mencapai Rp1,28 miliar, lebih tinggi dibanding kerugian koperasi konvensional yang sebesar Rp2,15 miliar.

Namun, total keuntungan dari koperasi konvensional selama 5 tahun terakhir mencapai Rp13,47 miliar, lebih tinggi dibanding koperasi syariah sebesar Rp8 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun aset yang dimiliki cenderung lebih besar dibanding koperasi konvensional, keuntungan bersih yang diperoleh koperasi syariah masih lebih rendah dibanding koperasi konvensional.

Temuan ini menandakan bahwa koperasi syariah masih memerlukan bantuan dan optimalisasi pengelolaan.

Berhubungan dengan hal itu, Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) baru-baru ini menyatakan dukungannya terhadap penguatan ekonomi syariah berbasis koperasi. Dukungan diberikan dalam bentuk pembiayaan dana bergulir kepada koperasi syariah di Indonesia.

“LPDB mendukung penuh pengembangan ekonomi syariah melalui pembiayaan syariah kepada koperasi di seluruh Indonesia. Kami melihat potensi besar dalam koperasi sebagai pilar penting dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan dan mensejahterakan umat,” tutur Supomo selaku Direktur Utama LPDB mengutip Kompas, Senin (24/3/2025).

Baca Juga: Warga RI Cium Potensi Korupsi di Koperasi Merah Putih

Sumber:

https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/masyarakat-sambut-antusias-peluncuran-80-081-koperasi-merah-putih-harapan-baru-untuk-ekonomi-desa/

https://celios.co.id/wp-content/uploads/2025/07/Laporan-Dampak-Ekonomi-Koperasi-Merah-Putih-1.pdf

https://biz.kompas.com/read/2025/03/24/190253528/lewat-pembiayaan-dana-bergulir-lpdb-perkuat-ekonomi-syariah-berbasis-koperasi

Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor

Konten Terkait

Jumlah Penonton Film Merah Putih One For All Masih Merangkak, Demon Slayer dan Jumbo Dominasi Perfilman 2025

Konsumen film Merah Putih One For All masih sepi peminat, penayangan film ini berbanding terbalik dari Demon Slayer dan Jumbo.

Tren Penindakan Kasus Kejahatan terhadap Perlindungan Konsumen 2025

Total penindakan kasus kejahatan terhadap perlindungan konsumen dari Januari hingga Agustus 2025 mencapai 254 kasus.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook