Serangan siber merupakan sebuah cara untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer untuk mencuri, mengubah, atau menghancurkan suatu data.
Pada tahun 2022, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa di Indonesia telah terjadi serangan siber sebanyak 967,42 juta kali.
Melansir laman honeynet.bssn.go.id, terdapat 10 provinsi yang mengalami serangan siber terbanyak di Indonesia. Data ini didapatkan dari hasil pemantauan honeypot yang tersebar di Indonesia.
Berdasarkan data di atas, terlihat bawa provinsi yang mengalami serangan siber terbanyak merupakan Riau, sejumlah 54,313 juta kali serangan.
Meskipun provinsi yang mengalami kasus terbanyak berada di Pulau Sumatra, namun dalam deretan 10 provinsi dengan kasus serangan siber terbanyak ini justru 5 dari 6 provinsi di Pulau Jawa mendominasi dalam daftar ini.
Hal ini dapat terlihat pada peringkat kedua ada Jakarta sebanyak 22,67 juta kali serangan, disusul Jawa Tengah dengan angka 14,49 juta kali serangan, juga Jawa Timur yang telah menerima serangan berjumlah 9,2 juta kali.
Urutan kelima ada Provinsi Jawa Barat dengan total serangan 8,02 juta kali, kemudian Kalimantan Barat mencapai 6,53 juta kali serangan, dilanjut oleh Bali sebanyak 5,71 juta kali.
Selanjutnya, posisi kedelapan ditempati oleh Aceh dengan 5,56 juta kali serangan, lalu Sumatra Selatan 3,95 juta kali, dan terakhir ada Banten yang mengalami 3,72 juta serangan.
Dilansir dari CNN Indonesia, data serangan siber dari honeynet.bssn.go.id ini adalah portal publik layanan honeynet milik BSSN guna memperlihatkan data serangan yang dilandaskan agregasi data, serta bersumber dari perangkat honeypot yang terpasang pada stakeholder honeynet BSSN.
Mengutip dari CNN Indonesia menurut Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, honeypot ini adalah suatu sistem konfigurasi tertentu yang memang dipasang pada titik stakeholder yang dilengkapi dengan beberapa umpan guna menarik perhatian hacker agar melakukan serangan.
Selain dikenal dengan honeypot, sistem ini juga memiliki nama lain yakni deception technology. Sistem ini pada dasarnya memiliki kegunaan untuk memberikan interaksi yang persis dengan aslinya sehingga penyerang atau hacker tidak menyadari telah masuk dalam perangkap.
Pada data honeynet.bssn.go.id, ada beberapa provinsi yang jumlah serangannya sibernya 'nol'. Andi menjelaskan bahwa hal itu berkaitan dengan honeypot yang belum terpasang ataupun dalam proses pemeliharaan.
"Apabila pada dashboard honeynet terdapat provinsi yang sama sekali tidak menampilkan data serangan siber, maka pada titik tersebut sejauh ini belum terpasang perangkat honeypot atau dalam periode tertentu masih dalam proses pemeliharaan," ujar Ariandi dikutip dari CNN Indonesia pada Kamis(15/6).
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Editor