Teh manis merupakan minuman yang sangat populer di Indonesia. Tren minum teh sendiri bermula dari kemunculan banyak gerai es teh jumbo di jalanan dengan harga yang terjangkau. Hal tersebut membuat konsumsi teh semakin tinggi.
Minat tadi juga didukung dengan produktivitas teh tanah air. Dengan lahan perkebunan teh yang mencapai 97 ribu hektare pada 2023, Indonesia sanggup memproduksi 116,5 ribu ton teh setiap tahunnya.
Konsumsi teh manis sangat tinggi di kalangan anak muda, terutama Gen Z. Dalam data yang dirilis oleh Jakpat bertajuk Gen Z Characteristics and Behaviors, disebutkan bahwa hampir separuh dari responden Gen Z di tanah air mengonsumsi minuman manis termasuk teh manis sebanyak 1-3 kali per harinya.
"Di antara berbagai jenis minuman manis, teh manis adalah yang paling banyak dikonsumsi," tulis Jakpat dalam rilisnya.
Merajainya Minat Teh Manis di Kalangan Gen Z
Pada data tingkat popularitas minuman manis di kalangan Gen Z tanah air, teh manis bertengger di posisi pertama dengan rerata angka sebesar 67%, dengan rincian 63% untuk Gen Z pria serta 71% untuk Gen Z wanita.
Itu berarti, angka minat teh manis pada Gen Z wanita lebih tinggi dibanding pria, dengan selisih 8%. Sebaliknya, minuman seperti kopi manis lebih banyak disukai pria dibanding wanita, dengan selisih 11%. Meski begitu, kopi manis sama-sama berada di peringkat kedua.
Minuman teh lain seperti teh boba, teh susu, dan lainnya dikategorikan Jakpat sebagai minuman manis modern, dengan rerata popularitas sebesar 34,5%. Rinciannya, minuman manis modern dipilih oleh 29% responden pria dan 40% responden wanita.
Pertanyaan pada survei ini melibatkan 1,1 ribu responden Indonesia dengan rentang usia Gen Z, yang dilakukan pada Desember 2024 oleh Jakpat. Kebanyakan responden merupakan pekerja (39%) dan mahasiswa (20%). Responden juga mayoritas memiliki status ekonomi menengah (64%) serta belum menikah ataupun belum memiliki anak (87%).
Turut Menyumbang Fantastisnya Nilai Pasar
Minuman teh tak hanya menjadi minuman manis kegemaran anak muda, namun telah menjadi penyumbang nilai pasar yang amat besar. Dalam data dari Momentum Works yang dimuat Kompas, estimasi nilai pasar akibat penjualan minuman teh di Indonesia menembus angka US$2,2 miliar pada tahun 2023. Angka tersebut membuatnya sebagai nilai pasar minuman teh tertinggi di Asia Tenggara.
Pada posisi kedua, terdapat Thailand dengan estimasi nilai pasar mencapai US$952 juta, disusul Vietnam dengan estimasi nilai pasar mencapai US$483 juta.
Meski digandrungi oleh masyarakat muda serta membawa nilai pasar yang tinggi di Indonesia, menjadi penting untuk masyarakat mengontrol konsumsi teh manis sehari-harinya. Hal tersebut disampaikan oleh Akademisi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) Yuli Setyaningrum.
“Seger sih cuma kita terkadang tidak pernah berpikir panjang terkait efek dari minum es teh manis. Dengan kadar gula yang mungkin melebihi kebutuhan kita per harinya. Dampaknya bisa merambah pada penyakit diabetes, obesitas bahkan bisa jadi penyakit jantung,” kata Yuli dalam JogloJateng.
Menurutnya, dalam segelas minuman tersebut dapat mengandung 33 gram gula. WHO dalam publikasi Kemkes menuliskan bahwa batas konsumsi gula harian adalah 50 gram gula, atau setara 4 sendok makan.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor