Kegiatan minum teh sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan sebagian besar penduduk di dunia, tak terkecuali di Asia. Minuman tradisional ini bahkan mampu untuk mengatasi masalah kesehatan secara alami, salah satunya ialah teh hijau.
Merangkum dari laman Healthline, berbagai riset telah membuktikan bahwa teh hijau bermanfaat untuk tubuh dengan tetap mengendalikan konsumsinya, khasiatnya meliputi:
- Mengurangi tekanan gula darah
- Mendukung kesehatan otak;
- Meminimalkan risiko penyakit jantung koroner
- Kaya akan zat antioksidan untuk mencegah kerusakan sel di dalam tubuh
- Meningkatkan efektivitas pembakaran lemak yang dapat diiringi dengan berolahraga
Teh di Asia sangat bervariasi tergantung dari negara asalnya, cita rasa yang dihasilkan dari pengolahannya juga memiliki ciri khas aromanya masing-masing. TasteAtlas telah membuat data mengenai 10 jenis teh terbaik di Asia dalam Top 38 Asian Teas.
Hōjicha, dikenal juga sebagai roasted green tea, teh asal Kyoto, Jepang ini menduduki peringkat teratas dengan skor 4,5 bintang dari TasteAtlas. Lalu, disusul oleh teh hitam dari Fujian, China yakni Hong cha dengan skor 4,4 bintang.
Masih dari China, di posisi ketiga ada Pu Erh teh antik dari provinsi Yunnan yang juga memperoleh skor 4,4 bintang. Berikutnya, teh hitam dari Sri Lanka berjuluk Ceylon mendapatkan skor yang sama dari TasteAtlas.
Hadir di urutan kelima, Da hong pao salah satu teh termahal di dunia yang memiliki sejarah kental akan budayanya dari daerah Wuyishan, China ini juga mendapat skor 4,4. Setelahnya, teh Oolong yang berasal dari daerah yang sama ini menyusul dengan skor 4,3.
Lalu, teh hitam Darjeeling yang bermutu tinggi berasal dari nama kota yang sama di India ini menempati urutan ketujuh dengan skor 4,3. Serta, Sencha teh hijau ternama dari negeri sakura tersebut memperoleh skor yang sama.
Dua jenis teh terakhir yang juga mempunyai skor 4,3 yakni teh hijau sangrai Longjing dari provinsi Zhejiang, China dan teh hitam Assam dari nama kawasan yang sama di India.
Tradisi Minum Teh di Indonesia
Melansir laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sejarah minum teh di Indonesia telah dimulai sejak zaman kolonial Belanda beratus-ratus tahun silam. Masyarakat Indonesia hingga saat ini pun masih sangat menggemari minuman rumahan yang mudah diseduh ini.
Pakar diet dan gizi dari Amerika Serikat Lauren Manaker, menjelaskan di situs Health bahwa jenis teh Oolong bisa membantu mempercepat proses penurunan berat badan karena kandungan polifenolnya.
“Komponen bioaktif ini dipercaya mampu untuk mengoptimalkan metabolisme lemak dan membantu tubuh dalam proses pembakaran lemak secara lebih efektif,” terang Manaker, mengutip Liputan6.
Baca Juga: 5 Negara yang Merajai Pasar Minuman Teh di Asia Tenggara, Ada Indonesia?
Penulis: Laksita Indah Kirana
Editor: Editor