Sejak dulu musik tetap menjadi hal yang tak bisa dilepas oleh manusia sebagai sarana hiburan. Dahulu untuk menikmati musik secara tradisional, kerap kali banyak orang yang menggunakan vinyl atau cassette tape. Lambat laun, tren penggunaan vinyl dan cassette tape tersebut bergeser menuju cd atau compact disc. Era kejayaan benda fisik tersebut mulai semakin tergeser sejak adanya platform streaming musik. Tapi tak ayal, masih saja ada beberapa orang yang tetap lebih memilih untuk menggunakan vinyl hingga cd dengan alasan eksklusifitas serta penghargaan lebih bagi para musisi.
Jika ditarik mundur menuju tahun 2017, Statista mencatat bahwa pendapatan pasar platform streaming musik masih berada di angka US$10,08 miliar untuk cakupan seluruh dunia. Angka tersebut terus menunjukkan tren naik setiap tahunnya hingga menorehkan revenue atau pendapatan di angka 25,71 pada Maret 2023. Pendapatan tersebut diprediksikan akan tetap mencuat naik hingga tahun 2027 dengan proyeksi revenue di angka US$31,4 miliar.
Jika dilihat berdasarkan berbagai platform yang tersedia di masyarakat hari ini. Spotify menjadi platform streaming musik dengan subscribers terbanyak yang berada di angka 188 juta pelanggan. Disusul Apple Music dengan subscriber sebanyak 88 juta orang di seluruh dunia. Bahkan, jumlah subscribers Tencent Music berada di atas Youtube Music meski hanya terpaut 200 ribu orang, atau persisnya pelanggan Tencent Music berada di angka 80,2 juta sementara pelanggan Youtube Music berada di angka 80 juta.
Pandora dan Deezer menjadi 2 platform streaming musik dengan pelanggan paling sedikit di tahun 2022. Di akhir tahun lalu, deezer hanya memiliki 9,6 juta subscribers dan Pandora hanya 6,2 juta.
Semua platform streaming musik terlihat menunjukkan tren kenaikan subscribers, namun tidak pada Pandora, Deezer dan Soundcloud. Subscribers Pandora menurun 100 ribu orang di tahun 2022, sementara Deezer pernah mengalami penurunan 200 ribu pelanggan di tahun 2019 terhadap tahun sebelumnya. Lain halnya dengan Soundcloud yang berhasil bangun dari keterpurukan di tahun 2022 dengan 76 juta pelanggannya setelah kehilangan lebih dari setengah pelanggannya di tahun 2018.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya