Real Madrid Masih Jadi Klub yang Paling Sering Tembus Final Liga Champions, Bagaimana dengan Liverpool?

Selain Real Madrid, klub mana lagi yang paling sering tampil di final Liga Champions?

Real Madrid Masih Jadi Klub yang Paling Sering Tembus Final Liga Champions, Bagaimana dengan Liverpool? Potret Real Madrid ketika menjuarai Liga Champions di tahun 2018 | katatonia82/Shutterstock

Real Madrid dan Liverpool baru saja memastikan diri sebagai dua tim terbaik di Eropa musim 2022 setelah kedua tim tersebut mampu menembus babak final Liga Champions Eropa (UEFA Champions League) tahun ini. Hal itu terjadi setelah Real Madrid berhasil mengalahkan Manchester City dengan agregat 6-5 pada (5/5) dan Liverpool mengandaskan Villareal dengan agregat 2-5 pada sehari sebelumnya.

Sebelum mencapai semifinal, anak asuhan Carlo Ancelotti berhasil menggugurkan PSG dengan agregat 3-2 pada babak 16 besar dan Chelsea dengan agregat 5-4 pada babak perempat final. Sementara itu, anak asuhan Jurgen Klopp berhasil menggugurkan Inter Milan dan Benfica dengan agregat masing-masing 2-1 dan 6-4.

Partai puncak Liga Champions 2022 akan diselenggarakan pada 29 Mei pukul 02.00 WIB di Stade de France, Prancis. Laga ini menjadi penampilan ke-17 Real Madrid di partai final, sekaligus menjadikannya sebagai klub yang paling banyak tampil di final Liga Champions. Lalu, klub mana lagi yang memiliki penampilan final terbanyak?

8 klub dengan penampilan di final Liga Champions terbanyak | Shutterstock

Real Madrid (17 kali)

Dari 16 penampilan final sebelumnya, Real Madrid telah memenangkan 13 kali laga final dan kalah sebanyak tiga kali. Kekalahan tersebut diperoleh Los Blancos pada tahun 1962 (atas Benfica), 1964 (Inter Milan), dan 1981 (Liverpool).

Sementara itu, 13 kemenangan Real Madrid di final terjadi pada tahun 1956 (Reims), 1957 (Fiorentina), 1958 (AC Milan), 1959 (Reims), 1960 (Frankfurt), 1966 (Partizan), 1998 (Juventus), 2000 (Valencia), 2002 (Leverkusen), 2014 (Atletico Madrid), 2016 (Atletico Madrid), 2017 (Juventus), dan 2018 (Liverpool).

AC Milan (11 kali)

AC Milan menjadi klub kedua yang paling banyak tampil di final Liga Champions, sekaligus menjadikannya sebagai klub kedua yang memiliki gelar terbanyak, yakni tujuh kali. Tujuh gelar tersebut dicatat pada tahun 1963 (Benfica), 1969 (Ajax), 1989 (FCSB), 1990 (Benfica), 1994 (Barcelona), 2003 (Juventus), dan 2007 (Liverpool).

Sementara itu, i Rossoneri mengalami empat kegagalan di partai puncak pada tahun 1958 (Real Madrid), 1993 (Marseille), 1995 (Ajax), dan 2005 (Liverpool). Pada musim ini, AC Milan tidak lolos ke fase gugur karena finis di posisi buncit Grup B di bawah Liverpool, Atletico Madrid, dan Porto.

Bayern Munich (11 kali)

Klub terkuat di Jerman, Bayern Munich menjadi klub dengan penampilan final terbanyak ketiga. Namun, gelar yang diperoleh sama dengan Liverpool, yakni enam gelar. Keenam gelar tersebut diperoleh pada tahun 1974 (Atletico Madrid), 1975 (Leeds), 1976 (St-Etienne), 2001 (Valencia), 2013 (Dortmund), dan 2020 (PSG).

Sementara itu, Die Bayern harus mengalami lima kekalahan di partai puncak yang terjadi pada tahun 1982 (Aston Villa), 1987 (Porto), 1999 (Manchester United), 2010 (Inter Milan), dan 2012 (Chelsea). Langkah Munich di Liga Champions musim ini harus terhenti di babak perempat final setelah dikandaskan Villarreal dengan agregat tipis 1-2.

Liverpool (10 kali)

Finalis Liga Champions musim ini, Liverpool telah memenangkan enam dari total sembilan pertempurannya di partai puncak. Kemenangan itu dicetak pada tahun 1977 (Monchengladbach), 1978 (Club Brugge), 1981 (Real Madrid), 1984 (AS Roma), 2005 (AC Milan), dan 2019 (Tottenham).

Sementara itu, tiga kekalahannya terjadi pada tahun 1985 (Juventus), 2007 (AC Milan), dan 2018 (Real Madrid). Pada musim ini, Liverpool menjadi juara Grup B atau yang banyak pencinta sepak bola sebut sebagai grup neraka karena di dalamnya berisi Atletico Madrid, Porto, dan AC Milan.

Juventus (9 kali)

Juventus mungkin bisa disebut sebagai klub yang kurang beruntung dalam partai puncak Liga Champions. Dari total sembilan tiket final yang ia raih, klub ini hanya memenangkan dua pertandingannya saja. Final tersebut pun terjadi pada tahun 1985 (Liverpool) dan 1996 (Ajax).

Tujuh kegagalannya di partai puncak terjadi pada tahun 1973 (Ajax), 1983 (Hamburger SV), 1997 (Dortmund), 1998 (Real Madrid), 2003 (AC Milan), 2015 (Barcelona), dan 2017 (Real Madrid). Langkah Juventus di musim ini harus terhenti di babak 16 besar oleh Villarreal dengan agrergat 1-4.

Barcelona (8 kali)

Rival Real Madrid, Barcelona menjadi klub terbanyak kelima yang memiliki gelar Liga Champions dengan lima kemenangan dari total delapan pertemuan di final. Lima kemenangan tersebut diraih pada tahun 1992 (Sampdoria), 2006 (Arsenal), 2009 (Manchester United), 2011 (Manchester United), dan 2015 (Juventus).

Tiga kegagalan Barcelona terjadi pada tahun 1961 (Benfica), 1986 (Steaua), dan 1994 (AC Milan). Dalam lima tahun terakhir, prestasi El Barca di kompetisi ini memang terhitung menurun. Pada tahun ini Barca tidak lolos ke babak 16 besar dan harus puas finis di posisi tiga babak gru di bawah Bayern Munich dan Benfica.

Benfica (7 kali)

Pada abad ke-20, klub asal Portugal prestasinya memang cukup mentereng di Liga Champions. Benfica telah mencicipi tujuh laga final, meskipun dirinya hanya berhasil memenangkan dua laga, yakni pada tahun 1961 (Barcelona) dan 1962 (Real Madrid).

Lima kekalahan Benfica terjadi pada 1963 (AC Milan), 1965 (Inter Milan), 1968 (Manchester United), 1988 (PSV), dan 1990 (AC Milan). Pada musim ini Benfica berhasil menggugurkan Barcelona di babak grup, meskipun harus gugur di perempat final oleh Liverpool.

Ajax (6 kali)

Sama seperti Benfica, rekam jejak klub asal Belanda, Ajax Amsterdam juga terhitung baik di sekitar abad ke-20. Ajax berhasil menggaet empat trofi Liga Champions dari enam pertemuannya di partai puncak, yakni pada tahun 1971 (Panathinaikos), 1972 (Inter), 1973 (Juventus), dan 1995 (AC Milan).

Sementara itu, dua kekalahan Ajax terjadi pada tahun 1969 (AC Milan) dan 1996 (Juventus). Pada musim ini, Ajax sukses menjadi pemimpin klasemen di atas Sporting Lisbon, Dortmund, dan Besiktas. Sayangnya, langkah Ajax harus terhenti oleh Benfica di babak 16 besar.

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Indonesia Jadi Tim dengan Skuad Termuda di Piala Asia U-23 2024

Berdasarkan update daftar pemain Piala Asia U-23 2024 yang dirilis AFC pada Senin (15/4), skuad Indonesia U-23 punya rata-rata usia termuda yakni 21,21 tahun.

Cek Daftar Tim Tersukses di Piala Asia U-23, Ada Calon Lawan Indonesia?

Indonesia yang berstatus debutan tergabung di Grup A Piala Asia U-23 2024 bersama tuan rumah Qatar, Yordania, dan Australia, 3 tim langganan di turnamen ini.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X