Ragam Statistik Indonesia Dalam Kebencanaan

Menurut data DRMKC, Indonesia menjadi negara peringkat 20 paling berisiko terkena bencana alam. Serta, menduduki urutan 2 dalam kejadian bencana terbanyak 2021.

Ragam Statistik Indonesia Dalam Kebencanaan Ilustrasi Bencana Alam | Unsplash/noaa

Bencana alam menjadi hal yang tak bisa lepas dari kehidupan umat manusia. Untuk itu, bencana kini menjadi sebuah hal yang harus dikaji oleh manusia sehingga manusia akan bisa mencegah, memprediksi hingga melakukan mitigasi dengan tepat.

Selain itu, Indonesia seringkali dinilai sebagai negara yang rawan bencana. Bisa disimpulkan demikian, karena Indonesia berada di daerah Ring of Fire atau cincin api pasifik yang merupakan pertemuan  berbagai lempeng tektonik.

Hal tersebut juga dibuktikan dengan data dari DRMKC (Disaster Risk Management Knowledge Center) yang dirilis tahun ini. Melalui hasil analisis, Indonesia ada di urutan 20 sebagai negara dengan risiko bencana alam tertinggi di seluruh dunia. Konklusi tersebut didapatkan melalui hasil analisis perhitungan rata-rata dari seluruh skor risiko jenis bencana dan seluruh negara di dunia.

Indonesia mendapatkan angka rata-rata skor risiko bencana di angka 5,3. Sementara itu, negara yang dinilai paling berisiko untuk terkena bencana alam menurut perhitungan data DRMKC adalah Haiti dengan skor rata-rata 8,3. Posisi dua dan tiga diduduki oleh Filipina dan Jepang dengan masing-masing skor rata-rata berada di angka 8,1 dan 6,7.

Selain itu, gempa bumi dinilai menjadi jenis bencana alam yang paling berisiko untuk terjadi di Indonesia dan mendapatkan skor risiko di angka 9,6 dari 10 yang menjadi angka maksimalnya. Banjir dan Kekeringan menduduki peringkat dua dan tiga sebagai jenis bencana yang paling berisiko untuk terjadi di Indonesia. Banjir dan Kekeringan masing-masing mendapatkan skor di angka 6,2 dan 5,9. Sementara itu, epidemi menjadi jenis bencana yang paling tidak berisiko terjadi di Indonesia dengan skor di angka 2.

Rekam jejak bencana di Indonesia

Selama kurang lebih satu dekade, tahun 2021 tercatat menjadi tahun dengan kejadian bencana terbanyak. Di tahun 2012, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mencatat terjadi sebanyak 1.811 kejadian bencana alam. Angka tersebut terus naik dan turun di tahun 2015. Sayangnya, angka tersebut kembali naik hingga tahun 2019 dengan total kejadian sebanyak 3.814 bencana alam. Sempat turun di tahun 2020, namun justru menjadi outliers di tahun 2021 dengan total 5.402 kejadian bencana alam

Tren tersebut dapat dibuktikan oleh data dari CRED (Center for Research on the Epidemiology of Disaster). Dalam data tersebut, Indonesia tercatat menjadi negara nomor dua dengan jumlah kejadian bencana alam terbanyak di tahun 2021 dengan total 28 kejadian. Sementara itu, Amerika Serikat justru malah menjadi negara dengan kejadian bencana alam terbanyak di tahun 2021 dengan total 43 kejadian. Di bawah Indonesia, ada India dan China yang menduduki peringkat tiga dan empat dengan total kejadian bencana alam masing-masing di angka 19 dan 17 kejadian pada tahun 2021.

Banjir tercatat menjadi bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia pada 2021. Tahun lalu, tercatat terjadi sebanyak 1.794 kali kejadian banjir di Indonesia. Jenis bencana yang paling sering terjadi di Indonesia urutan dua dan tiga adalah cuaca ekstrim dan tanah longsor yang masing-masing terjadi sebanyak 1.577 dan 1.321 sepanjang tahun 2021.

Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

"Badarawuhi di Desa Penari" vs "Siksa Kubur", Mana yang Lebih Banyak Mendapatkan Penonton?

Perbedaan jumlah penonton antara kedua film ini mencerminkan variasi preferensi dan ekspektasi penonton terhadap genre horor yang beragam dan dinamis.

Lebih Dari Setengah Gen Z Puas dengan Pekerjaannya

Tengah memasuki masa-masa produktif, Gen Z dihadapkan dengan dinamika di dunia pekerjaan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X