Dewasa ini, produk jaminan sosial telah menjadi instrumen yang wajib dimiliki oleh masyarakat. Setiap orang setidaknya perlu memiliki satu dari beragam jenis jaminan sosial yang ada.
Namun, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024, angka kepemilikan jaminan sosial oleh rumah tangga Indonesia tercatat masih sangat rendah. Perolehannya hanya mencapai 21,6% untuk rumah tangga migran dan 15,8% untuk rumah tangga nonmigran. Temuan ini mengindikasikan lemahnya proteksi sosial yang dimiliki sebagian besar publik. Berkaitan dengan hal itu, jenis jaminan sosial apa yang dominan dimiliki publik RI?
BPS dalam laporannya telah menyajikan data mengenai ragam jenis jaminan sosial yang dimiliki menurut status migrasi risen. Rumah tangga migran adalah mereka yang pindah domisili dalam waktu lima tahun terakhir sedangkan rumah tangga nonmigran adalah kebalikannya, yakni mereka yang tak pindah selama lima tahun terakhir.
Asuransi Kecelakaan Kerja Jadi yang Terbanyak Dimiliki
Hasil survei menjelaskan bahwa produk jaminan sosial yang paling banyak dimiliki publik adalah asuransi kecelakaan kerja dengan capaian 17,9% untuk rumah tangga migran dan 12,1% untuk rumah tangga nonmigran.
Setiap jenis pekerjaan memiliki bahaya dan risiko tersendiri. Untuk mengantisipasinya, asuransi kecelakaan kerja hadir memberi rasa aman bagi para pekerja. Dampaknya, pekerja bisa lebih fokus dalam meningkatkan performa dan produktivitas.
Kemudian jaminan sosial terbanyak kedua adalah asuransi kematian dengan perolehan 14,9% untuk rumah tangga migran dan 10% untuk rumah tangga nonmigran. Risiko kematian bisa datang kapan pun dan di mana pun. Maka dari itu, asuransi kematian penting untuk menunjang kehidupan keluarga atau ahli waris yang mungkin ditinggalkan secara tiba-tiba.
Selanjutnya terdapat produk jaminan hari tua yang dimiliki 14,1% rumah tangga migran dan 9,6% rumah tangga nonmigran. Selain itu, ada pula jaminan pensiun dengan capaian 10,3% untuk rumah tangga migran dan 7,8% untuk rumah tangga nonmigran.
Kedua jaminan sosial ini sekilas tampak sama tetapi sesungguhnya memiliki mekanisme yang berbeda. Jaminan hari tua memungkinkan pemegang polis untuk menerima uang secara penuh atau sebagian pada waktu dan kondisi yang ditetapkan. Sementara itu, jaminan pensiun atau veteran memungkinkan pengguna memperoleh uang bulanan rutin saat tiba masa pensiun. Walau berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu mensejahterakan kehidupan di masa tua.
Lebih lanjut jaminan sosial lainnya adalah pesangon pemutusan hubungan kerja sebesar 3,2% untuk rumah tangga migran dan 2,2% untuk rumah tangga nonmigran. Lalu terakhir jaminan kehilangan pekerjaan yang dimiliki oleh 2,7% rumah tangga migran dan 1,9% rumah tangga nonmigran.
Baca Juga: Sektor Pekerjaan Penerima Jaminan Sosial Terbesar 2024
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/10/24/377adcf24286b49052c0fd20/profil-migran-hasil-survei-sosial-ekonomi-nasional-2024.html
Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor