Prabowo Jadi Pemimpin G20 dengan Approval Rating Terbaik per April 2025

Prabowo menjadi pemimpin G20 dengan approval rating tertinggi, mencapai 81% per April 2025, bahkan melebihi Jokowi sebesar 79% pada akhir Oktober lalu.

Prabowo Jadi Pemimpin G20 dengan Approval Rating Terbaik per April 2025 Presiden RI Prabowo Subianto | Prabowo/Instagram
Ukuran Fon:

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berhasil terpilih sebagai pemimpin negara G20 yang paling diakui, menurut survei dari Reuters dan Political Pulse. Survei ini mengukur approval rating dari setiap pemimpin G20. Approval rating sendiri merupakan penilaian berdasarkan persentase responden yang menganggap seorang politisi sedang melakukan pekerjaannya dengan baik. Artinya, makin tinggi nilainya, makin baik pula kinerja politisi tersebut.

Per April 2025 ini, Reuters menyebutkan Prabowo Subianto berhasil terpilih menjadi pemimpin G20 terpopuler, dengan approval rating mencapai 80%, jauh melebihi pemimpin G20 lain dalam daftar. 

Daftar approval rating dari pemimpin G20 | GoodStats
Daftar approval rating dari pemimpin G20 | GoodStats

Sementara itu. Peringkat kedua saat ini dipegang oleh Perdana Menteri India Narendra Modi yang meraih 75% suara, disusul oleh Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dengan 66% dan Presiden Argentina Javier Milei di angka 65%. Presiden AS yang baru-baru ini membuat dunia global heboh dengan deretan kebijakannya, Donald Trump, mengisi peringkat kelima dengan capaian 52%.

Data ini menunjukkan permulaan kuat dari Prabowo dalam kebijakannya memimpin Indonesia serta potensi besarnya untuk memimpin panggung internasional ke depan.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan bahwa ragam terobosan Prabowo dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi salah satu faktor yang mendorong tingginya approval rating yang diperoleh.

"Jadi, Presiden kita memikirkan rakyat. Maka tidak heran kalau ada berita bahwa approval rate (tingkat persetujuan atau dukungan publik) kepala negara ini, 81%, tertinggi dibandingkan seluruh pimpinan dunia," kata Sudaryono dalam Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

Tidak hanya di bidang pertanian, gebrakan Prabowo juga terasa di sektor lain, seperti keputusannya untuk menghapus utang UMKM selama lebih dari 10 tahun, pemberian bonus hari raya (BHR) untuk pengemudi ojek daring, peningkatan upah minimum regional (UMR), pemberian diskon tarif jalan tol, dan juga diskon tarif listrik 2 bulan, makan bergizi gratis (MBG), serta menyeragamkan gaji guru honorer minimal Rp2 juta.

Tingginya capaian ini juga berkaitan erat dengan gaya kepemimpinan Prabowo yang serba cepat dalam mengeksekusi program prioritasnya yang dijanjikan semasa kampanye.

Sedikit mengenang masa kepemimpinan sebelumnya, mantan Presiden Joko Widodo sempat meraih approval rating sebesar 65,1% di masa 100 hari pertama pemerintahannya. Pada akhir jabatannya, Jokowi meraih approval rating sebesar 79%.

Menurut pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani, approval rating ini sejatinya tidak hanya mengukur aspek rasional saja, namun juga aspek psikologis. Aspek psikologis ini menyangkut kedisukaan publik terhadap politisi, kemampuan komunikasinya, cara dia berpidato, menyapa masyarakat, hingga tersenyum.

"Kompleksitas dari masalah tersebut ditangkap oleh masyarakat secara sederhana, tapi tangkapan masyarakat itu dianggap cukup mencerminkan situasi yang kompleks itu," ungkapnya pada diskusi via YouTube SMRC TV, Sabtu (26/10/2024).

Baca Juga: 79% Publik Puas terhadap Kinerja Prabowo

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Sentimen Analisis Hilirisasi Nikel di Raja Ampat: 97% Interaksi Diisi Warga Twitter

#SaveRajaAmpat digaungkan aktivis dan masyarakat menjadi sorotan utama di media sosial, khususnya Twitter, yang menyumbang 97% dari total interaksi publik.

Tekanan Ekonomi Jadi Alasan Utama PHK di Indonesia

Sebanyak 77% perusahaan di Indonesia melakukan PHK untuk menekan biaya operasional, lainnya karena ekonomi hingga struktur organisasi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook