Media sosial kini sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Biasanya, para penggunanya menggunakan media sosial untuk mengisi waktu luang, mencari informasi terbaru, hingga berbelanja.
Tingginya pengguna media sosial media kemudian dibuktikan oleh survei Populix yang bertajuk Social Media Habit and Internet Safety, mengatakan masyarakat Indonesia biasa menggunakan media sosial selama satu hingga empat jam setiap harinya. Lewat durasi tersebut, masyarakat Indonesia juga tidak jarang dihadapkan pada persoalan atau hal negatif.
Populix menilai, menunjukkan masih banyak para pengguna media sosial di Indonesia yang mengalami hal ketidaknyamanan saat bermedia sosial. Sebanyak 52 persen responden sering mendapatkan pesan spam atau pesan sampah di media sosial mereka.
Sebanyak 31 persen responden mengalami penipuan ketikan menggunakan sosial media. Kemudian 31 persen responden, dan 30 persen mengaku mengalami kesalahan jaringan ketika sedang ada pemeliharaan (maintenance) media sosial. Kemudian disusul dengan keluhan ketidaknyamanan lainnya, yakni peretasan (26 persen), penguntitan (21 persen), dan perundungan siber seperti menyebar kebohongan atau mengunggah gambar dengan tujuan mempermalukan (16 persen).
Guna menghindari ketidaknyamanan tersebut, para pengguna media sosial kian pandai untuk mengamankan akun mereka. Survei yang sama menunjukkan, 97 persen responden sudah mengetahui fitur-fitur keamanan dan privasi yang tersedia di platform media sosial. Sebanyak 86 persen responden telah memanfaatkan dengan optimal fitur pengaturan privasi dan lokasi.
Lebih lanjut, survei Populix dilakukan secara daring mulai dari 30 Maret - 1 April 2022 melalui aplikasi Populix terhadap 1.023 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun. Mayoritas responden memiliki status belum menikah dan sudah bekerja.
Penulis: Nabilah Nur Alifah
Editor: Iip M Aditiya