Peningkatan Anggaran Pariwisata Diikuti dengan Meningkatnya Kunjungan Wisman ke Indonesia

Dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisman, pemerintah akan terus memperbaiki sektor pariwisata Indonesia untuk menarik wisatawan ke Indonesia

Peningkatan Anggaran Pariwisata Diikuti dengan Meningkatnya Kunjungan Wisman ke Indonesia Wisatawan mancanegara melakukan perjalanan wisata. (Sumber: Shutterstock)

Dunia pariwisata turut bangkit seiring pulihnya dunia dari pandemi Covid-19, dimana tahun 2022 menjadi tahun pemulihan sektor pariwisata di Indonesia. Kebangkitan sektor pariwisata ini didukung oleh beberapa acara level internasional yang diselenggarakan di Indonesia, antara lain MotoGP 2022 di Mandalika, World Tourism Day 2022, dan rangkaian acara G20.

Peningkatan jumlah kunjungan turis asing

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 865,81 ribu kunjungan pada April 2023. Jumlah tersebut meningkat tajam 270,34 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada April 2022 (year-on-year/yoy). Sementara dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman menurun tipis sebesar 0,39 persen dari Maret 2023 (month-to-month/m-t-m) atau sebanyak 869,24 ribu kunjungan.

Meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada April 2023 bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (y-on-y) juga terlihat di seluruh kelompok kebangsaan. Wisman yang berasal dari ASEAN menjadi asal kebangsaan para turis yang paling banyak dibandingkan dengan kelompok kebangsaan lainnya. Sebanyak 37,1 persen dari seluruh wisatawan mancanegara berasal dari kelompok kebangsaan ASEAN.

Wisman yang berasal dari Timur Tengah mengalami peningkatan tertinggi sebesar 724,45 persen, diikuti oleh wisman yang berasal dari OSEANIA sebesar 551,55 persen. Sementara itu, wisman yang berasal dari Asia (selain ASEAN) mengalami peningkatan yang terendah, yaitu hanya naik sebesar 192,39 persen.

Apabila dibandingkan dengan Maret 2023 (m-to-m), jumlah kunjungan wisman terlihat beragam. Wisman yang berasal dari Timur Tengah, ASEAN, dan Asia (selain ASEAN) mengalami penurunan. Sebaliknya, wisman yang berasal dari OSEANIA, Eropa, Amerika, dan Afrika mengalami peningkatan. Jumlah kunjungan wisman yang berasal dari ASEAN mengalami penurunan terdalam, yaitu 12,51 persen. Di sisi lain, wisman yang berasal dari OSEANIA mengalami kenaikan tertinggi sebesar 14,73 persen.

Berdasarkan kebangsaan, wisman yang berkunjung ke Indonesia pada April 2023 didominasi oleh wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 147,25 ribu kunjungan, kemudian disusul dengan kunjungan wisman asal Singapura sebanyak 97,28 ribu kunjungan.

Sedangkan, dalam hal pengeluaran para turis ketika berkunjung ke Indonesia, BPS juga mencatat, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sebanyak 1.448 dolar AS atau Rp21,51 juta per kunjungan pada 2022. Jumlah tersebut menurun 53,25 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 3.097,41 dolar AS atau Rp45,98 juta.

Meski demikian, nilainya masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 melanda. Pada 2019, rata-rata pengeluaran wisman ke Indonesia senilai 1.145 dolar AS. Adapun pengeluaran wisman didominasi untuk akomodasi sebanyak 40,23 persen.

Realisasi anggaran sektor pariwisata Indonesia 

Dalam meningkatkan kemajuan dalam sektor pariwisata, pemerintah juga tentu telah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk kebangkitan sektor pariwisata Indonesia lebih lanjut. Untuk itu APBN turut memberikan dukungan melalui alokasi anggaran Fungsi Pariwisata yang digunakan untuk mendanai pembangunan pariwisata Indonesia.

Mengutip keterangan Kementerian Keuangan, realisasi anggaran Fungsi Pariwisata selama periode 2018-2022 cukup fluktuatif. Pada tahun 2018, anggaran Fungsi Pariwisata menyentuh angka Rp10,7 triliun. Anggaran tersebut untuk mendukung penyelenggaraan event berskala internasional, yakni Asian Games, Asian Paragames, dan pertemuan IMF-World Bank.

Realisasi pada tahun berikutnya turun cukup signifikan, yaitu di kisaran Rp4,2 triliun. Sedangkan untuk realisasi pada tahun 2020, 2021, 2022 (outlook) berturut-turut yakni Rp3,2 triliun, Rp4,1 triliun, dan Rp4,2 triliun.

Sementara, untuk anggaran Fungsi Pariwisata di APBN 2023 dialokasikan sebesar Rp3,6 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memperkuat ketahanan ekonomi melalui peningkatan nilai tambah, perluasan lapangan kerja, dan investasi serta industrialisasi di sektor pariwisata. Dengan dana sebesar itu, pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 3,5-7,4 juta orang pada tahun ini.

Target lain yang ingin dicapai pada 2023 sebagaimana tercantum dalam APBN 2023 ialah menghasilkan jumlah produk wisata nasional sebanyak 108 produk, 30 kegiatan MICE, 60 events, dan jumlah tenaga kerja pariwisata sebanyak 14,9 juta orang.

Indonesia sendiri sudah menetapkan lima destinasi pariwisata super prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang.

Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Indonesia Miliki 10 UNESCO Global Geopark, Mana Saja?

Tersebar di beberapa pulau, ada dimana saja UNESCO Global Geopark di Indonesia?

Wisman ke Indonesia Capai 1,03 Juta Kunjungan Pada Februari 2024, Terbanyak dari Malaysia

BPS melaporkan, industri pariwisata di Indonesia mengalami pemulihan, ditandai dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisman pada Januari-Februari 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X