Survei yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam laporan akhir berjudul Kajian Gemar Membaca Masyarakat Indonesia Tahun 2024 mencatat bahwa terdapat hubungan menarik antara tingkat pendapatan dengan tingkat gemar membaca (TGM). Riset tersebut mengungkapkan bahwa semakin tinggi penghasilan responden, maka tingkat kegemaran membaca pun semakin besar.
Responden dengan penghasilan di atas Rp15 juta per bulan tercatat memiliki rata-rata nilai TGM tertinggi, mencapai 80,38. Di bawahnya, kelompok penghasilan Rp10 juta-Rp15 juta memiliki rata-rata nilai TGM sebesar 78,94.
Adapun kelompok penghasilan kurang dari Rp1,5 juta per bulan memiliki rata-rata nilai TGM terendah dari kelompok penghasilan lain, sebesar 65,67, namun masih masuk kategori sedang.
Data di atas menunjukan bahwa tingkat penghasilan yang tinggi mendorong minat baca yang tinggi pada responden, dengan daya beli untuk sumber bacaan yang lebih tinggi. Mereka yang berasal dari kelompok pendapatan tinggi cenderung dapat membeli buku dengan mudah, banyak berlangganan media digital, serta mampu memanfaatkan teknologi dengan maksimal. Sebaliknya, kelompok pengeluaran rendah cenderung memiliki daya beli yang lebih rendah. Alih-alih menghabiskan penghasilan untuk sumber bacaan, mereka lebih banyak mengutamakan kebutuhan pokok sehari-hari.
TGM sendiri merupakan indikator yang mengukur minat, motivasi, dan keterlibatan individu dalam membaca. Tingkat kebiasaan membaca berpengaruh terhadap kemampuan kognitif, analitis, dan mengelola informasi. TGM diukur melalui beberapa dimensi, seperti frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah bahan bacaan, frekuensi akses internet, dan durasi internet.
Tingkat Pendidikan Juga Berpengaruh
Selain penghasilan, tingkat pendidikan rupanya turut memengaruhi skor TGM. Nilai rata-rata TGM berbanding lurus dengan tingkat pendidikan responden. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden, maka semakin tinggi juga tingkat gemar membacanya.
Skor TGM pada lulusan pascasarjana (S2/S3) tercatat paling tinggi dibanding jenjang lainnyam mencapai 82,16. Di bawahnya, lulusan sarjana (D4/S1) mencatatkan TGM sebesar 75,23, sedangkan TGM lulusan diploma (D1/D2/D3) sedikit lebih rendah, sebesar 75,18.
Rata-rata skor TGM untuk lulusan SMA/sederajat mencapai 68,9, sedikit lebih tinggi dibanding tamatan SMP/sederajat yang sebesar 66,45.
Di posisi terakhir, lulusan SD/sederajat memiliki TGM sebesar 64,63, sedangkan mereka yang belum tamat SD atau tidak sekolah mencatatkan TGM terendah, hanya 64,42.
Baca Juga: Budaya 10 Buku Indonesia Terpopuler Sepanjang Masa
Sumber:
https://dispustakar.balikpapan.go.id/files/tgmbpp2024_20250326022723.pdf
Penulis: MUSYAFFA AKMAL
Editor: Editor