Saat ini, ponsel sudah mengalami perubahan nilai di mata masyarakat yang tadinya adalah sebuah barang mewah yang berharga mahal, menjadi benda yang lazim dimiliki, bahkan menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Anggapan bahwa orang-orang yang berkantong tebal saja yang memiliki ponsel kini dipatahkan, karena banyaak orang dari berbagai lapisan sudah dapat memiliki ponsel.
Bahkan, sudah menjadi hal yang lumrah saat ini bila sebagian orang lebih panik ketika ponsel mereka tertinggal daripada dompet mereka. Hal ini menunjukkan bahwa dengan fungsinya, ponsel dapat membuat orang ketergantungan dengan fitur dan kemudahan yang ditawarkan. Dari mulai menangkap momen, membaca, mendengarkan musik, hingga segala macam bentuk pembayaran dapat dilakukan hanya dengan satu ponsel pintar.
Di Indonesia sendiri, penggunaan ponsel tentu sudah sangat familiar bahkan di kalangan anak-anak. Beberapa orang tua memperbolehkan anaknya untuk memiliki ponsel dan digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga, sebagian anak usia dini sudah mengerti akan penggunaan ponsel, meski dalam pemakaiannya tetap harus dalam dampingan.
Menurut data Statista, persentase pengguna ponsel pintar di Indonesia sejak tahun 2019 hingga 2021 terus naik. Diawali dengan 64,13% di tahun 2019, pengguna ponsel pintar di Indonesia semakin melejit dengan angka 70,9% di tahun 2020. Tahun berikutnya, pengguna ponsel pintar di Indonesia mencapai angka 76,26%. Statista bahkan memprediksi penggunaan ponsel pintar di Indonesia hingga tahun 2028 yang persentasenya mencapai 91,27%. Artinya, dapat dikatakan sebagian besar, bahkan hampir seluruh warga Indonesia memiliki ponsel bila mengacu pada prediksi tersebut.
Dilansir dari Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (APTI), mereka memproyeksikan bahwa produksi ponsel dalam negeri akan terus meningkat. Peningkatan tersebut akan mencapai kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dikarenakan permintaan jumlah pasar yang melonjak, yang dipengaruhi juga oleh peluncuran-peluncuran model dan jenis ponsel pintar terbaru dalam waktu yang berdekatan, bahkan bisa dikatakan setiap bulan.
Dengan berbagai jenis model terbaru dengan fungsi yang semakin meningkat, tak jarang kini orang memiliki lebih dari satu ponsel untuk menyesuaikan kebutuhannya. Contohnya ada ponsel yang digunakan hanya untuk gaming karena fiturnya, ada pula ponsel yang hanya digunakan untuk urusan bisnis dan pekerjaan serta terpisah dengan ponsel yang memang untuk penggunaan pribadi.
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat penggunaan serta kepemilikan ponsel di Indonesia, sehingga angkanya dapat terus melonjak.
Penulis: Zalfa Ghina Khairunnisa
Editor: Editor