Pengeluaran Wisnas Terbanyak Saat Berwisata Digunakan Untuk Akomodasi

Berdasarkan laporan BPS, distribusi pengeluaran wisatawan nasional (wisnas) terbesar berasal dari akomodasi dengan proporsi mencapai 29,81% pada 2022.

Pengeluaran Wisnas Terbanyak Saat Berwisata Digunakan Untuk Akomodasi Ilustrasi akomodasi liburan | Boyloso/Shutterstock

Perjalanan liburan ke luar negeri kini mulai dilirik oleh masyarakat seiring dengan pulihnya industri pariwisata global. Fenomena revenge travel atau ‘liburan balas dendam’ usai kebijakan pembatasan mobilitas karena pandemi juga makin marak, ditandai dengan tingginya permintaan untuk berwisata.

Mengutip laporan Badan Pusat Statistik teranyar berjudul Statistik Wisatawan Nasional 2022, volume perjalanan wisatawan nasional (wisnas) pada tahun 2022 tumbuh dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya, yaitu mencapai 3,54 juta perjalanan wisnas.

Meskipun industri pariwisata dilaporkan mulai pulih, namun angkanya masih jauh daripada ketika periode sebelum pandemi Covid-19. Tercatat, pertumbuhan angka wisnas pada 2022 masih sekitar 30% dibandingkan tahun 2019.

Adapun, rata-rata pengeluaran wisnas mencapai US$2.646,53 pada tahun 2022. Dari sisi pengeluaran, akomodasi menyumbang proporsi terbanyak dengan persentase sebesar 29,81%. Diikuti oleh pengeluaran untuk makan dan minum (16,22%) serta belanja keperluan pribadi (14,82%).

Distribusi pengeluaran terbesar wisnas pada 2022 | Goodstats

Distribusi pengeluaran terbanyak wisnas selanjutnya berasal dari cinderamata dengan proporsi mencapai 8,96%. Disusul oleh angkutan lokal, hiburan lokal, serta paket tur lokal dengan proporsi masing-masing sebesar 6,36%, 5,83%, dan 4,82%.

Lebih lanjut, BPS menjelaskan bahwa pengeluaran wisnas laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda, meskipun wisnas laki-laki terlihat memiliki pengeluaran yang sedikit lebih tinggi. Diperkirakan, hal tersebut berasal dari preferensi yang berbeda.

“Wisatawan perempuan cenderung membelanjakan lebih banyak untuk makan minum, belanja keperluan pribadi, cinderamata, dan hiburan. Sedangkan, wisatawan laki-laki cenderung menghabiskan pengeluaran untuk akomodasi, angkutan lokal, dan kesehatan,” tulis BPS dalam laporannya.

Di sisi lain, status pekerjaan ternyata cukup memberikan pengaruh terhadap distribusi pengeluaran wisnas. BPS menuturkan bahwa profesional, pengusaha, pegawai pemerintah, dan militer cenderung memiliki total pengeluaran yang lebih besar.

Kondisi tersebut disebabkan oleh kecenderungan pegawai pemerintah dan militer untuk melakukan perjalanan bisnis yang memiliki tingkat pengeluaran yang besar. Sedangkan, kelompok pengusaha dan profesional memiliki kemampuan daya beli yang tinggi, sehingga tujuan personal ataupun bisnis menyumbang proporsi pengeluaran yang relatif tinggi.

Sementara itu, negara tujuan utama dari wisnas masih didominasi oleh perjalanan ke negara-negara tetangga, khususnya di kawasan ASEAN. Tercatat, Malaysia dan Singapura menjadi negara tujuan terbesar dengan proporsi masing-masing mencapai 18,56% dan 18,05%.

“Tingginya frekuensi perjalanan ke kawasan ASEAN tersebut dikarenakan oleh jarak yang dekat. Sehingga, biaya transportasi cenderung lebih murah,” tulis BPS dalam laporannya.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor

Konten Terkait

Indonesia Miliki 10 UNESCO Global Geopark, Mana Saja?

Tersebar di beberapa pulau, ada dimana saja UNESCO Global Geopark di Indonesia?

Wisman ke Indonesia Capai 1,03 Juta Kunjungan Pada Februari 2024, Terbanyak dari Malaysia

BPS melaporkan, industri pariwisata di Indonesia mengalami pemulihan, ditandai dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisman pada Januari-Februari 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X