Pengangguran Indonesia Turun 0,79 Juta Penduduk

Jumlah pengangguran di Indonesia menurun perlahan, bersamaan dengan meningkatnya pekerja dengan tamatan pendidikan diploma dan sarjana.

Pengangguran Indonesia Turun 0,79 Juta Penduduk Para pekerja dalam tugasnya. Sumber: Getty Images oleh June Wachira

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, per Februari 2024 ada 7,20 juta penduduk Indonesia yang masih berstatus pengangguran. Angka tersebut merupakan bagian dari 149,38 penduduk yang merupakan angkatan kerja. 

 

Dari 214 juta penduduk Indonesia yang berada di usia kerja, 149,38 juta penduduk diantaranya termasuk dalam angkatan kerja. Dengan demikian, jumlah angkatan kerja mencapai 69,80%, melebihi separuhnya.

Meskipun masih tergolong cukup banyak, jumlah pengangguran ini mengalami penurunan dalam setahun terakhir. Sementara itu, penduduk yang tengah bekerja mengalami peningkatan hingga 3,55 juta penduduk.

Sejak 2020, jumlah pengangguran cukup fluktuatif. Paling tinggi terjadi pada Agustus 2020, yaitu mencapai 9,77 juta penduduk.

Jumlah pengangguran kian menunjukkan penurunan sedikit demi sedikit.

Jumlah pengangguran kian menunjukkan penurunan sedikit demi sedikit.

Bidang pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja Indonesia. Dalam catatan BPS, 28,64% penduduk bekerja ada pada sektor ini. Jumlah ini pun mengalami sedikit penurunan, yaitu 0,72% jika dibandingkan pada Februari 2023.

Beberapa lapangan usaha lainnya masih memiliki persentase yang sangat kecil.

Beberapa lapangan usaha lainnya masih memiliki persentase yang sangat kecil.

Meskipun belum menjadi sektor usaha yang mendominasi, usaha akomodasi dan makanan minuman mengalami peningkatan jumlah pekerja yang paling tinggi. Peningkatan ini mencapai 0,96 juta orang.

Sektor perdagangan menyusul dengan peningkatan 0,85 juta orang, kemudian sektor administrasi pemerintahan meningkat 0,76 juta orang, dan sektor pendidikan meningkat 0,52 juta orang.

Sementara itu, dengan persebaran pekerja yang masih sedikit, lapangan usaha real estate, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian bahkan tidak mengalami peningkatan jumlah pekerja dalam setahun terakhir. 

Per Februari 2024, dengan selisih 18,34%, pekerja informal di Indonesia masih mendominasi. Perbandingan ini sedikit mengalami penurunan dibandingkan setahun lalu. Pada Februari 2023, pekerja formal hanya 39,88% dari total pekerja dan pekerja informal mencapai 60,12%.

Sedikit peningkatan pekerja formal didorong peningkatan penduduk sebagai buruh/karyawan/pegawai dalam setahun terakhir, yaitu mencapai 2,66 juta penduduk.

Dari 142,18 juta penduduk yang bekerja, 36,54% diantaranya merupakan tamatan SD ke bawah. Jumlah ini masih mendominasi daripada tamatan pendidikan lainnya.

Tamatan pendidikan Diploma IV, S1, S2, dan S3 tengah mengalami peningkatan.

Tamatan pendidikan Diploma IV, S1, S2, dan S3 tengah mengalami peningkatan.

Akan tetapi, penduduk bekerja dengan tamatan SD ke bawah ini mengalami penurunan dalam setahun terakhir. Sebelumnya, tamatan ini menempati 39,76% dari total penduduk bekerja.

Berseberangan dengan itu, penduduk bekerja dengan tamatan Diploma IV, S1, S2, dan S3 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Kini jumlahnya mencapai 10,28%, setelah mengalami penurunan dari 9,92% pada 2022 menjadi 9,31% pada 2023.

Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Anggaran Makan Siang Gratis Terus Menurun, Yakin Indonesia Sudah Siap?

Anggaran makan siang gratis di AS capai setengah miliar dolar, beberapa negara lain pun memiliki sumber pendanaan yang pasti. Bagaimana dengan Indonesia?

DI Yogyakarta Menjadi Provinsi dengan Prevalensi Skizofrenia Tertinggi

Ironisnya, sebanyak 6,6% pengidap skizofrenia pernah dipasung. Pengidap skizofrenia RI lebih banyak berasal dari status ekonomi terbawah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook