Permasalahan pengangguran menjadi masalah setiap negara di dunia. Latar belakang pendidikan tak akan pernah lepas sebagai salah satu alasan mengapa masyarakat bisa menjadi pengangguran.
Menurut data yang Badan Pusat Statistik yang juga dihimpun oleh Statista, pengangguran terbuka Indonesia menurun sejak 2021.
Tercatat, hingga Februari 2022, orang dengan pendidikan terakhir SMA menjadi yang paling banyak tidak mendapatkan pekerjaan. Pengangguran dengan pendidikan terakhir SMA pada Februari 2022 berada di angka 2.251.558 juta orang. Angka ini cenderung turun dari Agustus 2021 yang berada di angka 2.472.859 juta orang.
Orang dengan pendidikan terakhir SMK berada di posisi dua sebagai pendidikan akhir yang paling banyak menjadi pengangguran. Sebanyak 1.876.661 masyarakat dengan pendidikan terakhir SMK yang menjadi pengangguran pada Februari 2022. Angka ini juga menurun dari tahun sebelumnya, dimana pada Februari dan Agustus 2021, pengangguran dengan pendidikan terakhir SMK masing-masing ada di angka 1.876.661 orang.
Posisi tiga dan empat diduduki pengangguran dengan pendidikan terakhir SMP dan SD, angka ini sedikit terasa kontradiksi dan tak sesuai “hukum alam”. Karena harusnya lulusan SMP seharusnya punya kompetensi lebih baik dari lulusan SD yang artinya lulusan SMP harusnya punya kompetensi lebih baik daripada lulusan SD untuk diterima kerja.
Pada Februari 2022, pengangguran dari lulusan SMP berada di angka 1.460.221 orang dan pengangguran lulusan SD adalah sebanyak 1.230.914 orang. Kasusnya sama, terjadi penurunan dari total pengangguran dengan pendidikan terakhir SMP dan SD pada 2022.
Sedikit ironi, lulusan universitas yang memang punya tingkat pendidikan S1 justru menghasilkan pengangguran lebih banyak dari diploma I,II, dan III yang notabenenya berada di tingkat yang lebih rendah dari S1. Tercatat, ada sebanyak 844.769 pengangguran terbuka dengan pendidikan terakhir Universitas pada bulan Februari. Sementara itu, ada sebanyak 235.539 orang yang menjadi pengangguran terbuka dengan pendidikan terakhir di tingkat diploma.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya