Sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, rekor produksi batu bara Indonesia selalu melonjak tiap tahunnya. Pada tahun 2023, total produksi batu bara Indonesia mencapai 775 juta ton, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan produksi 687 juta ton.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) menyampaikan bahwa pihaknya telah menyetujui total tonase produksi batu bara dalam negeri mencapai 922,14 juta ton pada 2024.
Angka tersebut didapat dari Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2024-2026 yang ditetapkan untuk 587 perusahaan dari total 883 perusahaan RKAB komoditas batu bara.
“Dari 587 persetujuan RKAB batu bara, total tonase batu bara untuk tahun 2024 adalah 922,14 juta ton,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Suswantono dilansir dari Antaranews.com.
Ia mengatakan, dari total 883 permohonan, 100 permohonan dikembalikan untuk direvisi, 75 dievaluasi, dan 121 permohonan ditolak, sementara sisanya disetujui. Menurutnya, alasan 121 RKAB ditolak rata-rata dikarenakan adanya permasalahan dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta adanya masalah data di sistem MODI.
“Jumlah penolakan RKAB batu bara tahun 2024 sebanyak 121 permohonan, dengan alasan penolakan, yang pertama SKIUP habis 8 permohonan. Sebanyak 75 permohonan belum bayar PNBP. Kemudian FS dan Amdal sebanyak 4 permohonan. MODI/DIRKOM sebanyak 13 permohonan, masalah keuangan sebanyak 8 permohonan, Program Pemberdayaan Masyarakat sebanyak 11 permohonan,” jelasnya.
Adapun Kementerian ESDM mencatat, sumber daya batu bara Indonesia per tahun 2023 lalu mencapai 97,30 miliar ton dengan jumlah cadangan sebanyak 31,71 miliar ton.
Jumlah ini tersebar di beberapa provinsi Indonesia, di mana Kalimantan Timur menjadi provinsi dengan sumber daya dan cadangan batu bara terbanyak di tanah air. Ini terbukti dari total sumber daya batu baranya yang mencapai 38,38 miliar ton dan cadangan sebesar 11,78 miliar ton pada 2023.
Selanjutnya, ada Sumatra Selatan yang mencatatkan sumber daya dan cadangan batu bara masing-masing sebesar 25,82 miliar ton dan 8,99 miliar ton. Disusul oleh Kalimantan Selatan di posisi ketiga, lantaran sumber dayanya mencapai 13,35 miliar ton dan cadangannya sebanyak 4,07 miliar ton.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk beralih dari penggunaan batu bara, yang saat ini masih menjadi sumber energi terbesar, menuju sumber daya terbarukan. Pemerintah berencana meningkatkan pangsa energi terbarukan menjadi 23% di tahun 2025 mendatang.
“Kami tetap berkomitmen dan akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya terbarukan yang kami miliki,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya