Indonesia Dorong Komitmen dan Upaya Kolektif Menuju Masa Depan Air Berkelanjutan

Pertemuan Stakeholders Consultation Meeting (SCM) ke-2 sukses menghasilkan sejumlah gagasan dan komitmen untuk mengatasi permasalahan air global

Indonesia Dorong Komitmen dan Upaya Kolektif Menuju Masa Depan Air Berkelanjutan Pertemuan Stakeholders Consultation Meeting (SCM) ke-2 di Bali pada Jumat, (13/10) | 10th World Water Forum

Upaya kolaboratif dan partisipasi aktif dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan air dunia. Merespons hal ini, Panitia Nasional (National Organizing Committee) bersama dengan World Water Council kembali menyelenggarakan Stakeholder Consultation Meeting (SCM) setelah sukses dengan pertemuan yang pertama pada 15-16 Februari 2023 lalu.

Pertemuan SCM ke-2 menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk bertukar pikiran dan gagasan serta merencanakan tindak lanjut atas permasalahan air global. Pertemuan ini telah sukses diselenggarakan di Bali selama dua hari pada tanggal 12-13 Oktober 2023 kemarin.

Adapun, Ketua Sekretariat Panitia Penyelenggara Nasional sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mohammad Zainal Fatah menyampaikan bahwa pertemuan SCM ke-2 ini diikuti oleh sebnayak 1.094 peserta terdaftar, dengan rincian 254 peserta berasal dari mitra internasional dan 840 peserta berasal dari mitra nasional.

“Peserta terdaftar yang berasal dari 73 negara akan bekerja sesuai sub-tema: Ketahanan dan Kesejahteraan Air, Air untuk Manusia dan Alam, Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana, Tata Kelola, Kerja Sama dan Diplomasi Air, Pembiayaan Air Berkelanjutan, serta Pengetahuan dan Inovasi,” paparnya dikutip dari rilis.

Pentingnya peran aktif dari pemangku kepentingan untuk mengatasi isu air dunia

Krisis air tidak hanya menjadi persoalan suatu negara dan kawasan, melainkan juga secara global membutuhkan perhatian kita semua. Kolaborasi berbagai pihak sangat penting untuk menciptakan solusi konkret dalam mengatasi masalah ini.

Berdasarkan riset yang ditulis oleh Stacy Langsdale dan Hal Cardwell (2022), pasokan air dan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan sangat bergantung pada keterlibatan aktif para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.

Meningkatnya konflik atau isu mengenai air global seperti pesatnya pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, hingga infrastruktur yang buruk membuat peran dan keterlibatan pemangku kepentingan menjadi krusial dalam membangun komitmen bersama pemerintah dan pihak terkait.

Dalam penelitiannya, Langsdale dan Cardwell membagikan langkah-langkah yang harus diambil untuk menjamin keberhasilan proses keterlibatan pemangku kepentingan dalam pengelolaan air berkelanjutan.

Langkah-langkah yang dapat menjamin keberhasilan proses keterlibatan pemangku kepentingan di sektor air | Instagram: @worldwaterforum10

Di antaranya adalah implementasi proses kolaboratif harus didahulukan terutama di tingkat lokal/nasional, menggandeng sektor swasta untuk membantu kegiatan promosi dan pendanaan, mempromosikan investasi berkelanjutan di bidang air, dan sebagainya.

“Keterlibatan pemangku kepentingan harus terus berjalan menuju inklusivitas untuk memastikan perspektif yang sama. Mengidentifikasi seluruh perspektif menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan proses yang adil dan menyeluruh,” tulis Langsdale dan Cardwell.

SCM ke-2 mewadahi berbagai gagasan dan keputusan menuju Forum Air Sedunia 2024

Pertemuan SCM ke-2 memberikan kesempatan kepada seluruh pemangku kepentingan yang hadir dari seluruh dunia untuk membahas dan mendiskusikan berbagai isu, agenda, komitemen politik, hingga rencana aksi demi mewujudkan tujuan “Air untuk Kemakmuran Bersama”.

Lebih lanjut, terdapat beberapa tujuan dan hasil yang diharapkan dari gelaran pertemuan SCM ke-2, yakni mengembangkan forum politik, tematik, regional dengan diskusi mendalam pada setiap kelompok kerja; membuat keterkaitan antara tema, wilayah kerja, dan tiga proses (tematik, politik, dan regional); merencanakan lebih lanjut dan merancang hasil akhir Forum; serta merancang aksi tindak lanjut setelah Forum.

Dalam pidato penutupan SCM ke-2, Wakil Presiden World Water Council Eric Tardieu mengatakan, topik-topik baru mendapat perhatian lebih selama diskusi terlepas dari isu-isu klasik di sektor air.

Ia menambahkan, sejumlah topik-topik yang bermunculan dan menjadi pembahasan para pemangku kepentingan selama SCM ke-2 adalah isu-isu terkait hubungan antara iklim, air, energi, pangan, ekosistem dan kesehatan, solusi berbasis alam dan infrastruktur hijau, integritas antara keamanan air dan ekologi, serta air sirkular.

“Pada SCM ke-2 ini kami mengakui perlunya integrasi isu dan solusi yang lebih holistik dalam konteks pembiayaan infrastruktur air, ketahanan air, keadilan dan inklusi sosial dalam pengelolaan air, keterlibatan pemangku kepentingan dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan juga pentingnya data untuk mendukung kebijakan air dan untuk menginformasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat,” papar Eric pada Jumat, (13/10/2023) kemarin.

Sehubungan dengan ini, ketua Sekretariat NOC Forum Air Sedunia ke-10 sekaligus Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan bahwa para peserta yang hadir dalam kegiatan diskusi SCM ke-2 menguraikan berbagai permasalahan dan tantangan dalam kerangka enam proses tematik.

Ia berharap agar gagasan dan strategi yang dirumuskan dalam keenam tema proses tematik dapat menjadi landasan kuat pada Forum Air Sedunia ke-10 dalam membangun upaya kolektif demi masa depan air yang berkelanjutan.

“Melalui SCM ke-2 kita bisa saksikan keterkaitan yang kompleks antara subtema, wilayah, dan aspek politik terkait upaya mewujudkan air untuk kemakmuran bersama,” imbuhnya.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook