Berdasarkan data perekaman e-KTP dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) yang dibagikan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto pada Minggu (12/1), terdapat sederet nama-nama populer di Indonesia yang banyak digunakan.
“Bukan Agus, ini daftar nama-nama yang banyak digunakan berdasarkan data perekaman e-KTP @dukcapilkemendagri,” ucap Bima pada unggahan Instagramnya.
Baca Juga: Penduduk Indonesia Tembus 281 Juta di 2024
Nama Populer Laki-Laki
Untuk laki-laki, nama seperti Sutrisno, Slamet, Mulyadi, Herman, dan Supardi berada di peringkat teratas. Sutrisno, misalnya, digunakan oleh lebih dari 144 ribu orang.
Nama-nama ini mencerminkan ciri khas budaya Indonesia, di mana kata-kata dengan nuansa tradisional dan etimologi dari akar bahasa Arab saling bercampur. Selain itu, nama-nama seperti Ismail, Wahyudi, dan Suparman juga menunjukkan pengaruh budaya lokal yang sering mengkombinasikan unsur religius dan lokalitas.
Seperti contoh, Sutrisno yang memiliki akar kata dari bahasa Jawa "sutra" (halus, lembut) dan "tresna" (cinta), sehingga sering diartikan sebagai "cinta yang lembut"; sementara Slamet sendiri berasal dari bahasa Arab "Salam" (damai) yang diserap ke dalam bahasa Jawa, nama ini sering diberikan dengan harapan keselamatan dan kedamaian.
Nama Populer Perempuan
Tak hanya pada nama laki-laki, sementara itu, untuk perempuan, nama Nurhayati menjadi yang paling populer dengan lebih dari 254 ribu pemilik nama tersebut. Diikuti oleh nama-nama seperti Sulastri, Sumiati, dan Sri Wahyuni, daftar nama ini jelas menampilkan kekayaan tradisi penamaan perempuan Indonesia yang sarat akan makna keindahan dan kelembutan dengan filosofi etimologi dari religi dan unsur lokal.
Ambil contoh, Nurhayati, yang merupakan kombinasi dari kata Nur dalam bahasa Arab, berarti cahaya, dan Hayati dari bahasa Sanskerta atau Melayu yang berarti kehidupan. Nama ini mencerminkan harapan akan seseorang yang membawa terang dalam kehidupan. Nama lain seperti Sulastri berasal dari bahasa Jawa dan Sanskerta, di mana Sulastri bermakna "wanita yang baik dan elok," menggambarkan keindahan dan kelembutan.
Tidak ketinggalan, nama-nama seperti Siti Aminah dan Kartini memperlihatkan bagaimana elemen sejarah dan penghormatan terhadap tokoh-tokoh penting turut memengaruhi pemilihan nama.
Siti Aminah adalah nama yang memiliki pengaruh dari tradisi Islam dan sekaligus penghormatan terhadap sosok penting dalam sejarah Islam. Nama ini merujuk pada Siti Aminah, ibu dari Nabi Muhammad SAW, yang dikenang sebagai sosok mulia, amanah, dan penuh cinta kasih. Sedangkan Kartini adalah nama yang secara langsung terhubung dengan Raden Ajeng Kartini, pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor emansipasi perempuan.
Nama Populer Bayi Laki-Laki dan Perempuan
Nama-nama bayi yang lahir di tahun 2024 menunjukkan pergeseran besar menuju nama-nama yang lebih modern dan kerap mengadopsi unsur islami. Untuk bayi laki-laki, nama seperti Muhammad Al Fatih menduduki peringkat pertama dengan lebih dari 1.300 anak yang diberi nama ini, diikuti oleh Muhammad Arsya Alfarizqi dan Muhammad Razka Raffasya.
Sementara itu, nama-nama bayi perempuan seperti Allea Shanum Almahyra, Alifa Zea Amanda, dan Adiva Arsyila Savina mulai mendominasi. Nama-nama ini tidak hanya terdengar unik dan memiliki makna sendiri, namun juga stylish.
Bima Arya juga menyebutkan bahwa nama-nama modern ini kemungkinan besar akan mendominasi dalam 20 hingga 30 tahun ke depan, menggantikan nama-nama tradisional yang selama ini populer. Perubahan ini seolah menjadi cerminan dinamika masyarakat Indonesia yang semakin terbuka terhadap pengaruh global namun tetap menjaga akar budaya.
“Mungkin 20-30 tahun lagi nama-nama yang bakal mendominasi adalah nama-nama seperti bayi-bayi yang lahir di 2024 ini,” tutup Bima pada caption unggahan Instagramnya.
Baca Juga: Deretan Negara dengan Angka Kelahiran Terendah di Dunia 2024
Penulis: Daffa Shiddiq Al-Fajri
Editor: Editor