Meski Tren Nasional Naik, Tetapi Masih Ada Provinsi dengan Cakupan Listrik yang Sangat Rendah

Setelah mencapai rasio elektrifikasi 97,63% pada tahun lalu, Kementerian ESDM akan memfokuskan peningkatan cakupan listrik di wilayah timur Indonesia pada 2023

Meski Tren Nasional Naik, Tetapi Masih Ada Provinsi dengan Cakupan Listrik yang Sangat Rendah Konferensi Pers Kementerian ESDM Mengenai Capaian Sektor ESDM Tahun 2022 & Program Kerja Tahu 2023 (30/1) | Agung Pribadi / Kementerian ESDM

Bagi sebagian orang, listrik adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pun dengan Indonesia yang berhasil terus meningkatkan rasio elektrifikasi secara nasional dari tahun ke tahun.

Meski begitu, nyatanya data menunjukkan masih adanya wilayah di Indonesia yang cakupan listriknya tidak seluas daerah-daerah lain.

Ketercakupan listrik bagi suatu wilayah disebut dengan istilah "rasio elektrifikasi". Rasio ini menunjukkan perbandingan antara jumlah pelanggan rumah tangga yang memiliki sumber penerangan (dalam hal ini dari listrik PLN) terhadap jumlah rumah tangga total di suatu daerah.

Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga Indonesia

Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga Indonesiaa (2017-2022) | GoodStats

Berdasarkan laporan Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun 2017-2022, rasio elektrifikasi Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Terbaru tahun 2022, nilainya meningkat menjadi 97,63% dibanding dengan tahun 2021 (97,26%), seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 2,62 juta.

Peningkatan ini juga terlihat secara mendetail di wilayah Luar Jawa maupun Pulau Jawa. Dalam kurun 5 tahun, cakupan listrik rumah tangga di Luar Jawa meningkat drastis sebesar 9,13% menjadi 95,12% pada 2022.

Demikian pula dengan wilayah Pulau Jawa. Meski pada 2019 sempat mengalami penurunan sebesar 1,73%, tetapi 3 tahun terakhir kembali meningkat hingga terbaru 2022 mencapai 99,37%.

Pada tahun 2022 lalu, Kementerian ESDM melaporkan adanya penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 81,2 gigawatt (GW). Rinciannya adalah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 42,1 GW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas / Gas Uap / Mesin Gas (PLTG/GU/MG) sebesar 21,6 GW, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 5 GW, dan tidak ketinggalan listrik dari energi terbarukan (PLT EBT) sebesar 12,5 GW.

9 Provinsi dengan Rasio Elektrifikasi Terendah, 2022

9 Provinsi dengan Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga Terendah (2022) | GoodStats

Akan tetapi, sekalipun tren nasional cenderung meningkat, ternyata bila dilihat mendetail cakupan listrik rumah tangga tiap provinsi, terdapat ketimpangan yang signifikan.

Dari seluruh Indonesia, terdapat 9 provinsi (dengan 8 di antaranya ada di wilayah Indonesia Timur) yang rasio elektrifikasinya masih di bawah 90% pada tahun 2022. Ini sangat timpang jika dibandingkan dengan 13 provinsi lain yang memiliki rasio elektrifikasi sekitar 99%. Bahkan, cakupan listrik bagi rumah tangga di Bali dan Jakarta Raya mencapai 100% pada 2022.

Provinsi Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan menjadi 3 provinsi dengan elektrifikasi terendah pada 2022. Masing-masing nilainya hanya 12,09%, 47,36%, dan 73,54%.

Sementara Maluku Utara, dengan rasio elektrifikasi hanya 87,42%, timpang dengan provinsi tetangganya yaitu Maluku yang memiliki persentase cakupan listrik sebesar 91,33%.

Tiga provinsi di Pulau Papua lainnya yaitu Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua memiliki cakupan listrik yang tidak berbeda jauh yaitu sekitar 87-89%.

Yogyakarta menjadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang rasio elektrifikasinya <90%. Nilai ini timpang dengan tetangganya yaitu Jawa Tengah yang memiliki cakupan 99,99%. Cakupan listrik di Sulawesi Barat juga berkisar di nilai 89%.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun telah menyadari ketimpangan tersebut. Melalui konferensi pers pada Senin (30/1) lalu, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menyampaikan bahwa pada tahun 2023 pemerintah akan memfokuskan peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah timur Indonesia, terkhusus daerah tidak terjangkau (remote area), seiring usaha peningkatan rasio elektrifikasi nasional.

Lewat konferensi pers tersebut, Arif menyampaikan harapannya agar penduduk Indonesia bisa menikmati listrik 24 jam tiap harinya dan diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

Penulis: Gamma Shafina
Editor: Editor

Konten Terkait

Apa Saja Sektor yang Perlu Diprioritaskan oleh Pemerintah Prabowo-Gibran?

Dengan kebersamaan dan kolaborasi, pemerintah diharapkan mampu memastikan setiap kebijakan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Dominasi Mahyeldi-Vasko pada Survei Elektabilitas Pilkada Sumatra Barat 2024

Elektabilitas Mahyeldi-Vasko memiliki selisih yang cukup tinggi dibandingan pasangan calon Epyardi-Ekos.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook