Asosiasi eCommerce Indonesia (idEA) memproyeksikan pertumbuhan eCommerce di Indonesia meningkat lebih dari 40 persen pada tahun 2021. Semakin fasihnya masyarakat menggunakan perangkat digital didukung perubahan perilaku belanja di masa pandemi Covid-19 mendorong terjadinya peningkatan transaksi eCommerce yang cukup signifikan.
Mengutip hasil survei Katadata Insight Center (KIC) bersama Kredivo dengan tajuk “Perilaku Konsumen eCommerce Indonesia”, faktor ini diperkuat oleh fakta bahwa lebih dari 70 persen konsumen belanja online didominasi oleh Generasi Z dan Milenial berumur 35 tahun ke bawah yang mana generasi ini merupakan generasi melek teknologi.
Sementara itu, dalam 2 tahun terakhir ini ditemukan pula bahwa terjadi peningkatan proporsi konsumen yang lebih tua. Hal ini dipicu oleh keterbatasan mobilitas akibat pandemi, sehingga mau tidak mau kelompok konsumen berusia lebih tua ini mulai mengeksplorasi eCommerce.
Meninjau situasi tersebut, lantas bagaimana gambaran pola transaksi yang terjadi di eCommerce sepanjang tahun 2021 kemarin?
Rata-rata jumlah transaksi di eCommerce naik jelang akhir tahun
Berdasarkan hasil survei, kenaikan jumlah transaksi di eCommerce terjadi saat mendekati akhir tahun pada kuartal ke-4. Adapun rata-rata proporsi jumlah transaksi bulanan pada kuartal ke-4 ialah sebesar 27,3 persen, meningkat sebesar 17 persen dibandingkan dengan kuartal ke-1 dengan rata-rata proporsi sebesar 23,3 persen.
Sementara itu, puncak peningkatan jumlah transaksi terjadi pada bulan Desember 2021 dengan rata-rata jumlah transaksi sebesar 9,4 persen. Kontribusinya hampir menyentuh 10 persen dari keseluruhan transaksi tahunan.
Beberapa faktor pendukungnya yakni kecenderungan munculnya berbagai promosi oleh eCommerce jelang akhir tahun untuk menarik perhatian konsumen serta bulan-bulan tersebut dikenal sebagai festival belanja online nasional.
Bila menilik tren belanja harian, proporsi jumlah transaksi relatif merata sepanjang minggu dengan kecenderungan lebih tinggi pada hari-hari kerja. Adapun jumlah transaksi rata-rata tertinggi dalam 1 minggu terjadi pada hari Senin dengan persentase sebesar 14,7 persen.
Meratanya distribusi proporsi jumlah transaksi rata-rata sepanjang minggu didukung oleh faktor banyaknya masyarakat yang bekerja secara remote saat pandemi Covid-19 tahun 2021, sehingga transaksi di eCommerce bisa dilakukan kapan saja.
Di sisi lain, nilai transaksi saat berbelanja di eCommerce juga relatif merata sepanjang minggu. Rata-rata nilai transaksi tertinggi terjadi saat hari Jumat yakni sebesar Rp322.034. Sementara itu hari Minggu menorehkan rata-rata nilai transaksi terendah yakni sebesar Rp294.603. Saat hari Minggu, konsumen memiliki kemungkinan melakukan kegiatan lain di luar belanja online untuk menghabiskan waktu liburan di akhir pekan.
Temuan lain dari survei ini menunjukkan bahhwa rata-rata lonjakan transaksi di eCommerce terjadi mulai pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang serta pada pukul 7 hingga 9 malam. Di antara semua jenis transaksi, sebesar 23 persen disumbang oleh kategori pulsa dan voucher.
Strategi festival belanja online jadi pemicu kenaikan volume transaksi
Fakta lain mengungkapkan bahwa peningkatan transaksi terjadi hingga 2 kali lipat pada hari spesial belanja online. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi festival belanja online masih ampuh untuk meningkatkan trafik dan volume transaksi di eCommerce.
Adapun 2 tanggal dengan volume transaksi tertinggi sepanjang 2021 terjadi pada 12 Desember (12.12) dan 11 November (11.11) dengan peningkatan volume transaksi secara maksimal menyentuh angka 2 kali lipat terhadap rata-rata transaksi harian.
Selain itu, promosi yang ditawarkan oleh eCommerce saat tanggal kembar seperti 9 September (9.9) dan 10 Oktober (10.10) juga sanggup menghasilkan kenaikan jumlah transaksi hingga 1,5 kali lipat.
Di sisi lain, kenaikan total nilai transaksi juga terjadi pada Hari Belanja Online Nasional 2021 yakni tanggal 11 November dan 12 Desember. Adapun kenaikannya juga menyentuh hampir 2 kali lipat dibandingkan rata-rata total nilai transaksi harian.
Dalam laporan bertajuk “Decoding the Connected Southeast Asian Festive Shopper in 2021” yang dirilis oleh InMobi, sebesar 92 persen konsumen di Indonesia berencana menggunakan platform online untuk berbelanja selama festival belanja, di mana 37 persen di antaranya merupakan konsumen baru.
Kemudian, waktu terpopuler konsumen berbelanja online di eCommerce ialah pada siang hari serta pada pukul 0.00 – 0.59 dengan lonjakan sebesar 60 persen jika dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian normal pada jam tersebut. Lonjakan tersebut dipicu oleh adanya penawaran khusus pada waktu tengah malam seperti voucher cashback 100 persen, flash sale Rp1, serta gratis ongkir tanpa minimal pembelian.
Data-data di atas menunjukkan bahwa festival belanja online memang mampu meraup minat lebih banyak konsumen untuk berbelanja di eCommerce. Sehingga, para pelaku eCommerce berlomba-lomba menawarkan promosi terhadap kategori produk yang banyak dicari konsumen untuk meningkatkan volume transaksi serta menambah jumlah konsumen baru.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya