Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), rerata upah buruh di Indonesia mencapai angka Rp3,27 juta per bulannya. Data ini diambil pada Agustus 2024, dengan kenaikan rerata upah sebanyak Rp230 ribu per bulan pada Februari 2024.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti melalui sebuah konferensi pers resmi pada Selasa (5/11) di Jakarta.
"Kalau kita bandingkan antara Agustus 2024 terhadap Agustus 2023, ini terjadi kenaikan upah buruh sebesar 2,81%," kata Amalia dalam Kumparan.
Berdasarkan jenis kelaminnya, upah buruh laki-laki lebih tinggi dibanding upah buruh perempuan. Selisihnya mencapai Rp775 ribu berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024.
"Rata-rata upah buruh laki-laki sebesar Rp3,54 juta. Sedangkan rata-rata upah buruh perempuan sebesar Rp2,77 juta,” tambah Amalia mengutip Jawa Pos.
Rerata Upah Sarjana Nyaris Rp5 Juta
Dalam data yang tertuang di Berita Resmi Statistik 5 November 2024 tersebut, pada Agustus 2024 upah buruh dengan latar pendidikan Diploma IV, S1, S2, serta S3 menjadi yang tertinggi yaitu Rp4,96 juta per bulan. Selain latar tersebut, hanya Diploma I-III yang memiliki upah di atas rerata Rp3,27 juta, yaitu Rp 4,25 juta per bulan.
Sisanya, seluruh rata-rata upah buruh berada di bawah rerata nasional. Paling buncit, rerata upah paling rendah jatuh ke buruh dengan latar pendidikan SD ke bawah yaitu Rp2,08 juta per bulan.
Pendapatan Buruh Berdasarkan Lapangan Usahanya
Berdasarkan lapangan usahanya, pekerjaan dengan upah tertinggi adalah di kategori pertambangan dan penggalian dengan angka Rp5,23 juta per bulan. Rerata upah buruh di lapangan usaha ini terpantau naik bersama dengan upah kategori listrik dan gas.
"Yang meningkat paling tinggi adalah di listrik dan gas, pertambangan dan penggalian, serta beberapa lainnya," sebut Amalia di Detik.
Pada posisi kedua, terdapat kategori aktivitas keuangan dan asuransi sebanyak Rp5,08 juta, disusul pekerjaan dengan kategori informasi dan komunikasi. Pekerjaan tertinggi ketiga tersebut memiliki rerata upah buruh sebanyak Rp4,98 juta per bulan.
Sementara itu, lapangan usaha dengan rerata upah paling rendah adalah pekerjaan aktivitas jasa lainnya sebanyak Rp1,99 juta per bulan, disusul kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan senilai Rp2,41 juta, serta penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar Rp2,44 juta per bulannya.
Amalia menyebut bahwa lapangan usaha yang rerata upahnya turun adalah sektor keuangan dan asuransi, informasi-komunikasi, serta pengolahan air.
Per Agustus 2024, sebanyak 7,47 juta masyarakat tanah air dinyatakan pengangguran. Angka tersebut alami penurunan sebanyak 390 ribu dibanding tahun sebelumnya. Mayoritas pengangguran terbuka lebih banyak berada di wilayah perkotaan dibanding wilayah perdesaan.
Baca Juga: Tingkat Pengangguran Terbuka Indonesia Turun di Agustus 2024
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor