Centre For Strategic and International Studies (CSIS) baru saja merilis temuan survei baru berkaitan dengan pemilu dan kaum muda pada Senin (26/9) lalu. Temuan survei tersebut diberi tajuk "Pemilih Muda dan Pemilu 2024: Dinamika dan Preferensi Sosial Politik Pascapandemi".
Survei ini diangkat berdasarkan latar belakang pemilih muda (17-39 tahun) yang diprediksi akan mendominasi jumlah pemilih keseluruhan pada Pemilu 2024 mendatang. CSIS mengungkap, jumlah pemilih pada pemilu 2024 nanti sebanyak 54 persennya adalah pemilih muda.
Lebih lanjut, CSIS menyebut bahwa survei opini publik ini perlu dilakukan untuk mengetahui arah dan preferensi politik pemilih muda ke depan, termasuk di antaranya preferensi mereka terhadap calon presiden dan partai politik. Selain itu, riset ini juga berusaha memaparkan kecenderungan isu strategis ke depan serta corak kepemimpinan yang disukai kaum muda.
Pada bagian "Preferensi politik dalam Pemilu 2024", CSIS merilis temuan partai politik paling populer dan paling disukai oleh kalangan muda. Golkar menjadi partai yang memiliki tingkat popularitas tertinggi, yakni di angka 94 persen. Sementara itu, Demokrat menjadi parpol dengan tingkat kesukaan tertinggi di antara belasan parpol lainnya, yakni di angka 82 persen.
Tak hanya itu, pada bagian ini juga dipaparkan tingkat elektabilitas parpol jelang 2024 dalam sudut pandang para pemilih muda. Data tersebut diturunkan melalui pertanyaan "Bila pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR-RI dilaksanakan hari ini, manakah di antara partai politik di bawah ini yang akan anda pilih?"
Hasilnya, PDI Perjuangan menjadi yang tertinggi dengan elektabilitas di angka 21,6 persen, disusul Gerindra di posisi kedua dengan angka 18 persen. Golkar dan Demokrat memiliki persentase yang sama, yakni 11,3 persen di posisi ketiga. PKB menjadi partai terakhir yang masuk ke lima besar dengan angka 6,9 persen.
Posisi 10 besar diisi oleh PKS (5,8 persen); Nasdem dan Perindo (5,1 persen); serta PPP dan PAN (1,8 persen). Sementara itu, partai sisanya memiliki elektabilitas di bawah 1 persen, antara lain PSI, Garuda, Hanura, PBB, Berkarya, dan PKPI. Terdapat 1,8 persen responden yang belum menentukan pilihan dan 7 persen sisanya memilih untuk tidak menjawab atau rahasia.
"Era baru ke depan akan menandai perubahan arah kebijakan politik pasca-2024. Dengan pemilih muda yang responsif terhadap kebijakan di bidang kesehatan, lingkungan, ketenagakerjaan, demokrasi dan pemberantasan korupsi akan membuat proses pembuatan kebijakan harus kolaboratif dan mendengar persepsi/aspirasi eksternal," tulis CSIS pada bagian "Temuan Utama dan Rekomendasi ke Depan" dalam akhir survei (26/9).
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya
