Media Sosial Jadi "Pedoman" Mayoritas Masyarakat Indonesia dalam Berinvestasi

Jakpat mengungkap bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menyebut media sosial sebagai sumber informasi utamanya dalam berinvestasi.

Media Sosial Jadi "Pedoman" Mayoritas Masyarakat Indonesia dalam Berinvestasi Ilustrasi media sosial sebagai pusat informasi | idea Ink Design/Shutterstock

Dewasa ini media sosial telah berperan sebagai pusat informasi manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Mulai dari berita terkini tentang dunia, berita-berita sekunder tentang gaya hidup, olahraga, dan budaya, hingga informasi tersier dapat mudah diakses melalui media sosial.

Tak terkecuali informasi mengenai investasi. Makin hari, tren investasi semakin menjadi perbincangan mayoritas masyarakat dunia. Salah satu pendorongnya tak lain dan tak bukan adalah media sosial itu sendiri.

Rata-rata, masyarakat dapat dengan mudah terpengaruh atas pengalaman-pengalaman orang lain di media sosial. Figur publik atau influencer media sosial inilah yang terkadang juga turut memengaruhi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi.

Hal tersebut dibuktikan dengan data yang ditemui Jakpat dalam laporan surveinya yang bertajuk "2022 Investment Trend" mengenai pertimbangan masyarakat Indonesia dalam memilih platform untuk berinvestasi. Platform yang dipromosikan oleh figur publik atau influencer turut memengaruhi sekitar 20 persen responden dalam pemilihan platform investasinya.

Lebih lanjut, pengaruh ini juga berefek kepada pedoman masyarakat Indonesia dalam melihat informasi dalam berinvestasi ketika sudah mulai melakukan investasi. Dalam bagian lain dalam laporan survei tersebut, Jakpat mengungkap bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menyebut media sosial sebagai sumber informasi utamanya dalam berinvestasi.

Sumber informasi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi | GoodStats

"Dalam beberapa hari terakhir, media sosial telah menjadi sumber utama untuk hampir semua hal yang perlu diketahui orang, termasuk mencari informasi terkait investasi (62 persen)," tulis Jakpat dalam laporannya.

"Dibandingkan dengan keluarga, terutama yang dekat, teman atau kolega lebih banyak berbagi informasi tentang investasi (38 persen). Hanya 13 persen responden yang aktif mengikuti kelas atau seminar investasi," Sambung Jakpat.

Media massa menjadi sumber informasi yang menjadi pilihan kedua masyarakat Indonesia dengan pemilih sekitar 41 persen responden. Informasi dari teman atau kolega mengikutinya dengan 38 persen.

Sementara itu, situs resmi institusi finansial dipilih oleh 32 persen responden, disusul oleh informasi dari anggota keluarga dengan angka 26 persen. Pengalaman figur publik atau influencer turut menjadi informasi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi dengan pemilih sekitar 23 persen responden.

Sumber informasi lainnya yang dipilih masyarakat Indonesia antara lain informasi dari keluarga (20 persen), pasangan (18 persen), kelas investasi atau seminar (13 persen), dan konsultan finansial (9 persen). Sementara itu, terdapat sekitar satu persen orang yang menjawab di luar 11 pilihan di atas.

Mari menjadi bagian responden survei GoodStats mengenai "Preferensi Fashion Masyarakat Indonesia" dengan mengisi link survei berikut.

bit.ly/FesyenGoodstats

Hadiah saldo eMoney bagi responden terpilih

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Dampak Kenaikan PPN 12% di 2025 terhadap Pengeluaran Rumah Tangga

Pada 2025, kenaikan PPN 12% diperkirakan akan memengaruhi masyarakat kelas bawah yang dapat menyebabkan penurunan daya beli.

Kabinet Raksasa, Anggaran Raksasa?

Anggaran kementerian di era Prabowo ditaksir mencapai Rp777 miliar per tahun, hampir 2 kali lipat dari anggaran di era Jokowi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook